Kemendikbud sidak pelaksanaan UN paket gelombang II di Bekasi
Haris menjamin jika ijazah paket atau sekolah nonformal dapat diakui di perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sebab, pemerintah sendiri telah mensosialisasikan hal tersebut melalui Kementerian Tenaga Kerja.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas) Kemendikbud, Haris Iskandar, melakukan inspeksi mendadak (sidak) pelaksanaan ujian nasional pendidikan kesetaraan berbasis komputer (UNBK) paket C gelombang di SMK Negeri 1 Kota Bekasi, Jumat (13/10).
"Saya hanya untuk memonitor pelaksanaan UNBK paket C di Kota Bekasi," kata Harris di SMKN 1 Kota Bekasi.
Haris mengakui di tanah air masih banyak masyarakat yang putus sekolah. Menurutnya, ada beberapa faktor yang membuat mereka putus sekolah, adalah drop out, faktor ekonomi hingga faktor sosial dan budaya.
Karena itu, pemerintah sendiri menginisiasi memberikan mereka kesempatan untuk kembali mengulang pendidikan dengan menyelenggarakan sekolah Paket A, B dan C.
"Peserta paket pun dipastikan bisa meneruskan jenjang pendidikan di perguruan tinggi/universitas. Mereka yang tidak mampu, bisa langsung bekerja menggunakan ijazah paket," katanya.
Haris menjamin jika ijazah paket atau sekolah nonformal dapat diakui di perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sebab, pemerintah sendiri telah mensosialisasikan hal tersebut melalui Kementerian Ketenagakerjaan.
"Sekolah nonformal sudah diakui dalam undang-undang pendidikan nasional. Kalau ada perusahaan yang menolak ijazah paket, ya berarti telah melanggar undang-undang," katanya.
Dia mengaku bangga dengan adanya sekolah nonformal di Indonesia. Alasannya, program tersebut mendapat sorotan dari negara-negara lain.
"Banyak negara lain seperti Amerika Serikat belajar dari Indonesia tentang sekolah nonformal. Terlebih sekarang sekolah nonformal 100 persen melakukan UNBK. Jadi tidak ada lagi sekolah asal-asalan, joki liar, karena sudah masuk kelola pendidikan nasional," jelasnya.
Kepala Teknis UNP SMKN 1 Kota Bekasi, Agus Wibowo mengatakan jika UNBK gelombang 2 tahun 2017 terdapat 11 peserta di antaranya peket C 11 orang dan paket B 1 orang.
Sedangkan pada gelombang pertama terdapat ribuan peserta yang mengikuti pendidikan non formal. Paket C sekitar 1.600 peserta, paket B sekitar 700 peserta dan paket A 286 peserta.
"Pelaksanaan selama 3 hari. Hari pertama 2 sesi, hari kedua (2 sesi) dan hari ketiga (3 sesi) dengan 7 mata pelajaran yakni, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Ekonomi, Sosiologi, PPKN, Biografi," katanya.