Kemenkes: 98,5 Persen Masyarakat Indonesia Punya Antibodi Covid-19
Sebanyak 98,5 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengungkapkan 98,5 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19. Data ini berdasarkan hasil sero survei atau survei antibodi Covid-19.
Sero survei dilakukan untuk melihat jumlah populasi penduduk di Indonesia yang sudah memiliki antibodi terhadap virus SARS-CoV-2.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
“Antibodi kita melalui sero survei itu sudah 98,5 persen. Menunjukkan bahwa bangsa kita mempunyai kekebalan, baik itu melalui infeksi maupun melalui vaksinasi sudah sangat membanggakan,” kata Syahril dalam Talkshow Masa Depan Pandemi Covid-19 di Indonesia, Jumat (30/12).
Kabar baik lain, kata Syahril, laju penularan Covid-19 di Tanah Air melambat. Saat ini, penambahan kasus Covid-19 harian konsisten di bawah 1.000.
Data Kemenkes 29 Desember 2022, penambahan kasus Covid-19 harian sebanyak 685 berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 36.602 spesimen dari 26.787 orang.
“Bahkan 10 bulan terakhir tidak ada lonjakan (kasus Covid-19) yang signifikan,” sambungnya.
Syahril mencatat, kasus kematian akibat Covid-19 dan keterisian rumah sakit rujukan saat ini juga sangat rendah. Data 26 Desember 2022, kasus kematian berada di angka 0,04 per 100.000 penduduk dalam sepekan. Sementara keterisian rumah sakit rujukan hanya 0,39 per 100.000 penduduk dalam seminggu.
(mdk/tin)