Kemenkes dan WHO Lakukan Investigasi, Ini Dugaan Sementara Penyebab Hepatitis Akut
Menkes mengatakan, proses investigasi dilakukan melalui kerja sama Kemenkes RI dengan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Termasuk Amerika dan Inggris yang ikut mencari penyebab hepatitis akut.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan proses investigasi dugaan kasus hepatitis misterius terus menunjukkan perkembangan informasi yang cukup baik. Sampai hari ini, ditemukan 18 kasus hepatitis akun di Tanah Air.
"Perkembangannya kita monitor terus dan sudah ada banyak informasi tambahan. Secara umum perkembangannya cukup baik," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari YouTube Kemenkes RI, Kamis (12/5).
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Apa yang dijamin Heru Budi terkait TK Gudang Peluru? "Enggak ada. Dari awal enggak ada niatan itu (gusur)," kata Heru Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, memastikan tidak bakal menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan karena aktivitas revitalisasi taman di kawasan tersebut.
-
Apa yang diluncurkan oleh Didit Hediprasetyo? Kemeriahan menyelimuti acara peluncuran jersey resmi kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024.
-
Siapa Ki Ageng Henis? Ki Ageng Henis merupakan leluhur dari Raja-Raja Mataram Di tepian Sungai Jenes, Kampung Laweyan, Kota Surakarta, terdapat sebuah makam tua. Di makam itu bersemayam seorang tokoh yang disegani pada masanya. Dia adalah Ki Ageng Henis, tokoh hebat di balik kejayaan Kampung Batik Laweyan, Solo. Mengutip Liputan6.com, Ki Ageng Henis merupakan sosok pengajar agama Islam dan ahli batik.
-
Siapa Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.
Budi mengatakan, proses investigasi dilakukan melalui kerja sama Kemenkes RI dengan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Termasuk Amerika dan Inggris yang ikut mencari penyebab hepatitis akut.
Menkes Budi menyebut kemungkinan hepatitis akut karena Adenovirus Strain 41. Tetapi dugaan itu masih harus didukung penelitian lebih lanjut.
Kemenkes masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit ini.
"Hepatitis memang isu yang lagi hot dan tidak semua informasi itu sampai ke masyarakat. Kita akan sampaikan dalam kesempatan yang lain," katanya.
Masyarakat Tetap Taat Prokes
Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan selama proses investigasi sedang bergulir. Sambari itu, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Nadia yang menjabat sebagai Sekretaris Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI itu melihat kasus hepatitis akut tidak berpeluang menjadi pandemi. Perkembangan kasus cukup lambat sebab sejauh ini baru enam negara yang melaporkan ada lebih dari enam pasien.
Secara terpisah, Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Hanifah Oswari menduga awal penyebab hepatitis akut antara lain Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV. Virus tersebut menyerang saluran cerna dan saluran pernapasan pasien.
Untuk mencegah risiko infeksi, Hanifah menyarankan agar orang tua meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan. Langkah awal yang bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
"Jaga kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat," katanya.
(mdk/lia)