Kemenkes: Kematian Covid-19 Menurun, 4 Per 100 Ribu Penduduk dalam Sepekan
Situasi penurunan kematian Covid-19 ini berbeda dengan data akumulasi dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini yang membuat pemerintah mengeluarkan sementara angka kematian Covid-19 dari indikator penentuan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan kematian akibat Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan. Temuan ini berdasarkan hasil asesmen situasi Covid-19 nasional per 10 Agustus 2021.
"Kematian secara nasional menurun. Jadi kematian menjadi 4 per 100.000 penduduk per minggu," katanya dalam diskusi Dari PPKM Darurat ke Level 4 yang disiarkan melalui YouTube Div Humas Polri, Kamis (12/8).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Situasi penurunan kematian Covid-19 ini berbeda dengan data akumulasi dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini yang membuat pemerintah mengeluarkan sementara angka kematian Covid-19 dari indikator penentuan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Makanya bapak ibu sekalian, kita melihat data kematian menjadi distorsi kemudian tidak diikutkan dalam analisa sementara sampai kemudian perbaikan data menjadi lebih baik," jelasnya.
Selain kematian, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan pasien rawat inap di rumah sakit rujukan Covid-19 menurun. Per 10 Agustus 2021, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat hanya 81 per 100.000 penduduk per minggu.
Sementara pasien Covid-19 rawat inap di rumah sakit rujukan Covid-19 tercatat 25 per 100.000 penduduk per minggu.
"Kita lihat gambarannya menurun kalau dibandingkan dengan 14 Juli 2021," ujarnya.
Pemerintah mengeluarkan angka kematian Covid-19 dari indikator penentuan level PPKM. Keputusan tersebut diambil lantaran terjadi persoalan dalam input data kematian Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan kesalahan input data terjadi pada akumulasi kasus kematian Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Dikeluarkannya data kematian Covid-19 membuat level PPKM pada 26 kabupaten dan kota menurun, dari level 4 menjadi 3.
"Dalam penerapan PPKM level 4 dan 3 yang dilakukan pada tanggal 10 sampai 16 Agustus 2021 nanti, terdapat 26 kota atau kabupaten yang turun dari level 4 ke level 3. Hal ini menunjukkan perbaikan kondisi di lapangan yang cukup signifikan," kata Luhut saat mengumumkan perpanjangan PPKM lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/8).
"Evaluasi tersebut kami lakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian karena kami temukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang. Sehingga menimbulkan distorsi dalam penilaian," sambungnya.
Luhut menyebut, meski angka kematian Covid-19 dikeluarkan dari indikator penentuan level PPKM, pemerintah tetap berupaya menekan fatalitas akibat virus SARS-CoV-2 itu. Salah satu caranya membentuk tim khusus untuk memantau peningkatan kasus kematian Covid-19 di sejumlah daerah.
Sementara Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan kasus kematian Covid-19 di Indonesia belum mengalami penurunan. Bahkan, kasus kematian Covid-19 konsisten meningkat dalam tiga pekan terakhir.
"Sayangnya, kasus kematian masih belum menunjukkan perubahan signifikan. Di mana masih mengalami kenaikan dalam tiga minggu terakhir," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (10/8).
Wiku mencatat, pada 8 Agustus 2021, kasus kematian Covid-19 nasional mencapai 2,92 persen. Data ini menunjukkan, terjadi kenaikan kasus kematian Covid-19 sebesar 0,36 persen dari data 18 Juli 2021 yang tercatat masih 2,56 persen.
"Di minggu ini, persen kematian adalah sebesar 2,92 persen atau hampir mendekati 3 persen. Persen kematian di tingkat dunia saat ini sebesar 2,12 persen," jelasnya.
Ada lima provinsi di Indonesia yang mengontribusi kasus kematian Covid-19 tertinggi pada pekan sepekan terakhir. Yakni, Riau naik 59 kasus kematian, Sumatera Utara 49 kasus kematian, Sumatera Selatan 45 kasus kematian, Bangka Belitung 44 kasus kematian dan Jawa Tengah 41 kasus kematian.
Baca juga:
562 Orang Sembuh Covid-19 di Denpasar, Kasus Positif Didominasi Warga Belum Vaksinasi
1.700 Nakes di Jakarta Barat Terpapar Corona, 100 Orang Belum Sembuh
Semarakkan HUT RI, Wagub Sumut Gelar Lomba Video Kreatif untuk Warganet
Menkominfo: Data Kematian Covid-19 Tak Dihapus, Diperbaiki Sesuai Kondisi Lapangan
Cak Imin: Vaksinasi jadi Satu-satunya Cara Atasi Pandemi Covid-19
Gubernur Sulteng minta Bupati/Wali Kota Siapkan Tempat Isolasi Terpusat