Kemenkes siapkan 700 serum anti difteri
Kemenkes siapkan 700 serum anti difteri. Menteri Kesehatan Nila Djuwita Farid Moeloek mengatakan, pemerintah telah menyiapkan cadangan Anti Difteri Serum (ADS) atau serum anti difteri. Nantinya ADS itu akan disebarkan ke seluruh Indonesia untuk diberikan kepada pasien terduga difteri.
Menteri Kesehatan Nila Djuwita Farid Moeloek mengatakan, pemerintah telah menyiapkan cadangan Anti Difteri Serum (ADS) atau serum anti difteri. Nantinya ADS itu akan disebarkan ke seluruh Indonesia untuk diberikan kepada pasien terduga difteri.
"Ada cadangan 700 vial. Satu vial bukan satu orang, satu vial bisa dipakai beberapa orang tergantung berat jenis penyakit, jadi unitnya yang dipakai," kata Nila usai acara peresmian Gedung Perawatan VIP dan VVIP Anton Sudjarwo di Rumah Sakit Bhayangkara TK I Pusdokkes Polri, Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (28/12).
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Apa profesi Putra Dokter Boyke, Dhitya Dian Nugraha? Mengikuti jejak sang ayah, Dhitya merupakan alumnus Universitas Indonesia. Namun, perjalanan akademisnya tidak berhenti di sana. Ia melanjutkan pendidikannya di luar negeri, tepatnya di Universiteit Leiden, Belanda, dari tahun 2017 hingga 2020 dengan mengambil jurusan psikologi.
-
Apa yang diraih oleh Miftah? Miftah dapat merayakan keberhasilannya dalam menyelesaikan pendidikan S2 dengan sangat baik.
-
Kenapa Dewi Perssik dijuluki "Nyai"? Karena kesuksesan sinetron ini, banyak orang ingin dipanggil 'Nyai' pada waktu itu.
-
Di mana Syawalan Morodemak digelar? Syawalan Morodemak merupakan sebuah ritual sedekah laut yang digelar di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang.
-
Apa yang dilakukan Nia Ramadhani dalam pemotretan ini? Dalam sebuah pemotretan yang menampilkan elegansi dan kehangatan, Nia Ramadhani menunjukkan betapa dekatnya dia dengan keluarga Bakrie.
Nila menyebut sebanyak 700 ADS dalam vial atau tempat penampung obat itu merupakan buatan dari PT Bio Farma. Namun, sebelumnya pihaknya telah menyuplai 500 vial dari World Health Organisation (WHO) sebagai stok cadangan ADS untuk para penderita dan untuk mengantisipasi kekurangan stok.
"Dari WHO akan datang lagi 2.000 vial. Jadi harapan saya cukup tidak ada lagi yang sakit difteri," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa serum akan diberikan jika penderita positif terkena Difteri. Karena jumlah penderita tidak statis dan tidak terprediksi dan pihaknya juga memerlukan ADS yang merupakan impor dari luar negeri untuk menyuplai ketersediaan stok.
"Harapannya sedikit semua yah. Tapi impor ada, jadi memang demikian, bukan hanya di Indonesia ini, tapi di tempat-tempat lain, mereka juga mencari ADS," terangnya.
Dia menghimbau kepada masyarakat agar tak terlalu dekat dengan seseorang yang mempunyai penyakit difteri dan terus waspada terhadap penularan penyakit Difteri. Ia juga ingin agar masyarakat tetap mengikuti ORI (Outbreak Response Immunisation).
"Untuk yang batuk mbok ya pakai masker, jaga jarak dengan yang terkena difteri," tandasnya.
Baca juga:
Menkes klaim kasus Difteri menurun setelah dilakukan ORI
Kapolri resmikan gedung VIP di RS Bhayangkara, Menkes pesan tak bedakan pasien
Tangani pasien difteri, Menkes Nila Moeloek siapkan ADS dari luar negeri
Menkes sebut PT Biofarma sanggup penuhi kebutuhan vaksin Difteri dalam negeri
Menkes: Persoalan kesehatan harus jadi isu politik
Menkes jenguk pasien difteri
Kapolri sematkan Bintang Bhayangkara Utama buat 7 Menteri Jokowi