Kemenpar gelar Gerakan Jurnalisme Ramah Pariwisata
Rentannya Indonesia akan bencana menjadi perhatian penting dari Kemenpar. Pasalnya, selama ini banyak terjadi pemberitaan yang tidak proporsional. Yang akhirnya, merugikan pariwisata Indonesia. Terkait hal tersebut, Kemenpar menggelar 'Focus Group Discussion (FGD) Pencanangan Gerakan Jurnalisme Ramah Pariwisata'
Rentannya Indonesia akan bencana menjadi perhatian penting dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Pasalnya, selama ini banyak terjadi pemberitaan yang tidak proporsional. Yang akhirnya, merugikan pariwisata Indonesia. Terkait hal tersebut, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar 'Focus Group Discussion (FGD) Pencanangan Gerakan Jurnalisme Ramah Pariwisata' di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta, Rabu (24/10).
Kegiatan ini adalah hasil kerja bareng antara Kementerian Pariwisata dengan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dan Cyber Indonesia Network (CIN).
-
Siapa yang menyerahkan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya kepada Pemerintah Republik Indonesia? Hal tersebut diawali dengan penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dari tangan Co Batavia en Ommenlenden kepada Basis Co Jakarta Raya.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
-
Bagaimana upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan? Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur berupaya untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan pada berbagai lini, diantaranya pengembangan daya tarik wisata, penyusunan travel pattern, promosi pariwisata, pengembangan event daerah Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas SDM berbagai sektor kepariwisataan mulai dari hotel, restaurant, desa wisata, daya tarik wisata, homestay, operator, hingga tour leader, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, hingga media serta kegiatan kegiatan lain yang kiranya dapat meningkatkan kualitas dari kepariwisataan Jawa Timur mencakup atraksi, aksesbilitas, dan amenitas.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Media sebagai komponen Pentahelix (akademisi, industri, komunitas, pemerintah, dan media) mempunyai peran strategis. Khususnya dalam pencitraan. Sehingga pariwisata Indonesia bisa menghadapi bencana.
Hal ini dilakukan untuk menjaga ekosistem kepariwisataan nasional sehingga tidak dirugikan. Benchmarknya adalah pemerintah dan media Thailand. Mereka berintegrasi secara baik untuk menjaga citra negaranya di kancah internasional.
"Pemerintah mereka itu juga committed banget. Saya kasih contoh media di sana juga menjaga sekali pemberitaan buruk negaranya. Kalau ada kudeta juga mereka cepat sekali kan mengatasinya. Mereka juga sudah paham pentingnya pemberitaan di negaranya itu," kata Menpar Arief Yahya.
Untuk itu Menpar mengajak seluruh media untuk ikut berkolaborasi dengan baik dengan Kemenpar. Karena saat ini media telah menjadi guardian pariwisata Indonesia. Terlebih di era digitalisasi seperti ini, di mana semua informasi bisa didapat dengan mudah.
Namun itu semua bukan tanpa tantangan. Pasalnya saat ini semua sangat bebas dan longgar. Bahkan terkadang kebablasan dan bebas nilai. Hampir sebagian besar media mengejar impresi, viewers, pembaca, pendengar, pemirsa, dan customers.
"Arus informasi di tengah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tak dapat dibendung. Setiap orang dengan mudah mendapatkan dan berbagi informasi yang tingkat kebenarannya belum pasti. Informasi hoax, horor, menakutkan beredar setiap saat dan memiliki daya rusak yang kuat terhadap ekosistem pariwisata. Ini harus ditangkal. Dan ini merupakan tugas media sebagai pengawal pariwisata Indonesia. Karena kalo hoax berlanjut yang dirugikan adalah kita semua," katanya.
Hal itu juga diamini Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Tampil sebagai salah satu pembicara, Sutopo mengatakan sudah hafal dengan serangan berita bohong atau hoax. Menurutnya, biasanya hoax muncul pasca terjadinya bencana. Dia dan timnya sudah tahu bagaimana pola hoax tersebut bekerja.
"Kami sudah hafal betul itu. Saat terjadi bencana seperti gempa, gunung meletus atau tsunami berita bohong atau hoax muncul. Dan ini jelas merugikan pariwisata Indonesia," ujarnya.
Lantas dari mana hoax itu datang?
"Ini asalnya dari luar. Dari pesaing-pesaing pariwisata Indonesia. Mereka mengambil kesempatan sehingga pariwisata kita sepi. Ini sudah saya cross cek langsung dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Karena itu, klarifikasi soal hoax menjadi sesuatu yang bersifat segera untuk dilakukan," imbuh Sutopo.
Sementara itu Staff Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi dan Media Don Sardono menjelaskan, peran media sangat besar untuk menangkal pemberitaan yang merugikan. Banchmarknya tidak perlu jauh. Negara pesaing seperti Thailand dan Malaysia telah melakukan itu. Salah satu kunci keberhasilan pariwisata mereka, karena kuatnya dukungan media dalam memberikan persepsi positif. Khususnya terhadap kejadian negatif yang dapat merugikan industri pariwisata mereka.
"Kalau ini bisa kita lakukan, pariwisata nasional akan cepat maju. Di sini dibutuhkan kepiawaian para jurnalis dalam membuat lead berita yang negatif agar dapat memberikan persepsi positif," kata Don Kardono.
Lebih lanjut Don mengatakan, saat ini Indonesia telah menetapkan sektor pariwisata sebagai sektor prioritas dan core economy negara. Pariwisata diproyeksikan menjadi penyumbang devisa nomor satu di Indonesia. Untuk itu ekosistem pariwisata harus diupayakan tumbuh, hidup, dan berkembang dalam iklim yang aman, nyaman, dan kondusif. Sehingga memberi effort besar terhadap citra negara dan pencapaian target kinerja pariwisata.
"Dan ini merupakan tugas kita bersama terlebih lagi media sebagai salah satu garda terdepan pariwisata Indonesia," pungkas Don Kardono.
Baca juga:
7 rekor MURI tercipta di Festival Budaya Irau Malinau 2018
Gandeng Telkomsel, GenPI Jogja kembangkan Watu Tapak Camp Hill
Ada Trie Utami dan pemecahan rekor MURI di Festival Hudoq 2018
Ini jurus Kemenpar tangkal 'Zero Dollar Tour'
Karena pariwisata, ekonomi Banyuwangi melesat