Kemenpar serius kembangkan Ekowisata TWA Kawah Ijen Banyuwangi
Konsepnya, memadukan tiga komponen penting. Ketiganya adalah konservasi alam, memberdayakan masyarakat lokal, dan meningkatkan kesadaran lingkungan hidup.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) serius mengembangkan TWA (Taman Wisata Alam) Kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur. Konsepnya, memadukan tiga komponen penting. Ketiganya adalah konservasi alam, memberdayakan masyarakat lokal, dan meningkatkan kesadaran lingkungan hidup.
Hal ini dibahas dalam Forum Group Discussion (FGD) Sosialisasi Promosi dan Branding Wisata Alam/Ekowisata TWA Kawah Ijen 2018. FGD digelar di Aston Banyuwangi Hotel & Conference Center, Kamis (8/11).
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Apa yang dirayakan di Banyuwangi dengan Pawai Lampion? Pawai Lampion digelar untuk memperingati Hari Pramuka ke-62, yang diperingati tiap 14 Agustus. Pawai ini juga untuk menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-76.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Siapa yang mendapat bantuan pangan di Banyuwangi? Penerima bantuan panga di Banyuwangi sebanyak 129.050 kepala keluarga (KK). Setiap KK mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 Kg selama 6 bulan mulai Januari- Juni 2024.
-
Di mana Pawai Lampion di Banyuwangi dilangsungkan? Ribuan warga memadati sepanjang Jalan Ahmad Yani, Simpang Lima, Jalan DR. Soetomo, hingga Taman Blambangan yang menjadi rute pawai.
Tampil sebagai narasumber Bram Kadisparbud Banyuwangi yang membawakan materi Pengembangan pariwisata di Banyuwangi. Kemudian Gatut Panggah Prasetyo dari Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Jatim. Yang dibahas adalah Rencana Strategis Pengembangan Pariwisata Alam dan Kawasan Konservasi. Dan Teguh Hartono Konsultan Ekowisata. Ia membawakan Paparan Pengembangan Wisata Alam Berkelanjutan Sebagai Langkah Optimalisasi Pemanfaatan Jasa lingkungan di Kawasan Konservasi.Acara dipandu moderator Wawan Gunawan Kabid Pemasaran Area 1 (Jawa) Kemenpar.
Forum Group Discussion (FGD) Sosialisasi Promosi dan Branding Wisata Alam/Ekowisata TWA Kawah Ijen 2 ©2018 Merdeka.com
Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, Tim Percepatan Pengembangan Ekowisata Kemenpar David Makes saat ini mencanangkan tiga TWA (Taman Wisata Alam) sebagai destinasi prioritas tim percepatan. TWA tersebut adalah TWA Tangkuban Perahu di Jawa Barat, TWA Kawah Ijen di Jawa Timur, dan Tunak di Nusa Tenggara Barat dengan mengutamakan konsep ekowisata.
"Banyuwangi mengadaptasi konsep pariwisata berkelanjutan berbasis budaya dan alam untuk pengembangan TWA Kawah Ijen," ujar Giri didampingi Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni.
Menurutnya, dalam konsep ini jumlah kunjungan wisman meningkat dalam lima tahun terakhir. Tepatnya dari 5.000 orang menjadi 99.000. Dan, yang berkunjung ke Kawah Ijen per tahunnya kurang lebih mampu mencapai 30.000 wisman.
Forum Group Discussion (FGD) Sosialisasi Promosi dan Branding Wisata Alam/Ekowisata TWA Kawah Ijen 2 ©2018 Merdeka.com
"TWA Kawah Ijen merupakan kawasan perlindungan alam yang dimanfaatkan terutama untuk kepentingan pariwisata alam dan rekreasi. Kawasan ini memiliki obyek daya tarik utamanya yaitu berupa Blue Fire Spot yang hanya terdapat dua di dunia dan juga keindahan bentang alam atau lansekap," jelasnya.
Untuk lebih optimalisasi, lanjutnya, kegiatan promosi menjadi penting. Tujuannya mengundang para wisatawan baik nusantara maupun mancanegara untuk datang ke lokasi TWA Kawah Ijen.
"Untuk promosi wisata alam di TWA Kawah Ijen, perlu dilaksanakan suatu forum diskusi dan koordinasi antara para pihak terkait. Tujuannya memberikan informasi kepada khalayak luas mengenai hal hal terkait pengembangan wisata alam berkelanjutan Ekowisata di TWA Kawah Ijen," jelas Giri.
Forum Group Discussion (FGD) Sosialisasi Promosi dan Branding Wisata Alam/Ekowisata TWA Kawah Ijen 2 ©2018 Merdeka.com
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik ide tersebut. Anas yang sempat memaparkan strategi pengembangan pariwisata Banyuwangi pun sepakat dengan konsep kolaborasi yang dirancang oleh Kemenpar.
"Program ini semakin meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia. Karena ekowisata merupakan bagian dari pariwisata berkelanjutan dan bisa meningkatkan daya saing pariwisata," ujar Bupati Anas.
Sementara, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pamasaran I Regional II Kemenpar, Sumarni menambahkan, langkah ini penting dilakukan untuk pengembangan pariwisata Indonesia. Pasalnya, kecenderungan wisatawan dunia telah bergeser ke arah ekowisata.
"Konsep ekowisata menjadi tren terkini diincar wisatawan dunia. Oleh sebab itu, pengembangan ekowisata menjadi keputusan yang sangat ideal. Program ini diharapkan dapat bersinergi dengan baik sehingga target kunjungan wisman dari sektor ekowisata dapat memberikan sumbangsih yang signifikan terhadap devisa negara sehingga semakin mensejahterakan masyarakat," kata Sumarni.
Forum Group Discussion (FGD) Sosialisasi Promosi dan Branding Wisata Alam/Ekowisata TWA Kawah Ijen 2 ©2018 Merdeka.com
Sedangkan Kabid Pemasaran Area I Wawan Gunawan menilai, potensi-potensi ekowisata ini akan berkembang lebih cepat.
"Tentunya jika ada kerja sama yang baik antara pusat dan daerah. Dengan kolaborasi, akan tercipta pengelolaan ekowisata yang harmonis," paparnya.
Hal serupa disampaikan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Ekowisata David Makes. "Tanpa kolaborasi pusat dan daerah, pengembangan Ekowisata akan tersendat. Dan Banyuwangi cukup beruntung memiliki kawasan ekowisata dengan daya tarik utamanya Kawah Ijen," paparnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, menyambut baik pelaksanaan FGD tersebut. Dengan adanya kerjasama yang baik maka percepatan pembangunan ekowisata dapat dilakukan.
Menpar Arief Yahya menilai, natural maupun cultural itu harus lestari, harus sustainable, agar bisa menjadi sumber devisa yang tak ada hentinya. Sehingga, makin mensejahterakan masyarakat, itulah tujuan dari pariwisata berkelanjutan.
"Kemenpar akan terus mendorong hal tersebut. Komitmen kami adalah menjadikan pariwisata sebagai leading sektor perekonomian masyarakat. Hanya dengan ekowisata yang mengedepankan konsep pariwisata berkelanjutan hal itu dapat terwujud," tutur Menteri asal Banyuwangi tersebut.
Baca juga:
Indonesia-Selandia Baru disatukan dalam The Symphony of Friendship
Kemenpar persembahkan video Angklung untuk HUT ke-47 Korpri
Event Budaya, Olahraga, dan Pariwisata jadi satu di Festival Danau Toba
Nonton Festival Robo Robo, jangan lupa singgah di Mempawah Mangrove Park
Agenda padat menanti di Sales Mission Danau Toba di Jakarta-Bandung
Agenda padat menanti di Sales Mission Danau Toba Jakarta-Bandung