Kenangan Puan jelang reformasi, jadi juru masak hingga kesulitan nikah di gedung
Menko PMK Puan Maharani memiliki kenangan menjelang reformasi. Salah satu yang dia ingat yaitu, menjadi juru masak bagi orang-orang yang berkumpul di Kebagusan, Jakarta Selatan.
Menko PMK Puan Maharani memiliki kenangan menjelang reformasi. Salah satu yang dia ingat yaitu, menjadi juru masak bagi orang-orang yang berkumpul di Kebagusan, Jakarta Selatan.
Ini merupakan salah satu kediaman Megawati Soekarnoputri ibunda Puan. Saat itu rumah yang lokasinya tidak jauh dari Ragunan itu kerap digunakan untuk berkumpul bersama para aktivis lainnya.
-
Apa yang diputuskan oleh Puan Maharani mengenai rapat paripurna? Ketua DPR Puan Maharani menjelaskan alasan rapat paripurna DPR tidak lagi menyebutkan jumlah kehadiran anggota dewan secara virtual. Padahal, sebelumnya selama masa pandemi Covid-19 anggota dewan diperbolehkan hadir secara virtual.
-
Apa yang akan dilakukan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani terkait calon Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
-
Apa yang menjadi harapan Puan Maharani mengenai praktik demokrasi di Indonesia? Puan berharap praktik demokrasi di Tanah Air akan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
-
Kapan Mahalini resmi menjadi mualaf? Mahalini memeluk agama Islam bulan ini, langsung setelah acara pamit kemarin.
-
Kenapa Pramono Anung menggandeng Puan Maharani? "Sebenarnya saya yang menggandeng Mbak Puan, karena memang Pak Prabowo kan dikerubutin banyak orang yang pasti ada bisik-bisik masa diomongin," kata Pramono kepada wartawan di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (6/9).
-
Apa tanggapan Doli Kurnia tentang pertemuan Puan Maharani dan Rosan Roeslani? "Kalau pun misalnya terjadi kan (Puan bertemu Rosan) enggak apa-apa ya bagus-bagus aja, ini di bulan Ramadan makin banyak silaturahmi," kata Doli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (1/ 4).
"Waktu-waktu jelang reformasi, saya harus menjadi orang yang mengurusi dapur umum, karena banyak datang di rumah ibu saya di Kebagusan," ungkap Puan di Sarasehan Nasional Keluarga Bangsa ICMI dengan tema Refleksi 20 Tahun Reformasi, di Hotel Grand Sahid, Indonesia, Jakarta, Senin (21/5).
Dia pun memberi nama unik terhadap menu yang dihidangkannya untuk orang-orang yang hadir kala itu.
"Saya panggil ibu-ibu untuk membantu, menyiapkan menu perjuangan reformasi. Satu ikan, tempe tahu, dengan sup, air atau sayurnya banyak. Karena saya rasa sediakan beberapa pun tak cukup," cerita Puan.
Bukan hanya itu saja, satu bulan sebelum reformasi, dia akan melangsungkan pernikahan dengan Hapsoro Sukmonohadi. Mantan anggota DPR ini ternyata kesulitan memesan gedung.
"Beberapa kali kami mem-booking gedung untuk acara saya itu dibatalin karena orang gedungnya tak terima. Karena disampaikan, apa betul Ibu Mega mau menikahkan putrinya dengan situasi seperti ini? Berapa orang yang akan datang? Jadi mohon maaf tidak melakukan pernikahan di sini. Saya nangis dong, orang mau nikah enggak boleh," ungkap Puan.
Akhirnya, dia merayakan pernikahan di Kebagusan. Tak ada pejabat yang datang. "Yang datang itu rakyat. Bahkan uang ampau saya itu saya buka, uang seratusan (100 rupiah) digulungi. Seratus perak, seribu perak. Tapi itulah perjuangan bersama-sama, bergotong royong. Jadi ada nuasa kebersamaan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Fahri Hamzah sindir pemerintah Jokowi: Sopir Bajaj nyetir Ferrari
Aksi aktivis bacakan 10 agenda reformasi di depan Istana
Cerita Jimly soal Habibie tak tahu menteri ramai mundur saat Soeharto lengser
Cawagub Mama Emi: Reformasi bukan berarti boleh berbuat seenaknya
Politikus PDIP sarankan Capres jangan umbar janji kampanye tak realistis