Kepala BNN Minta Kepala Daerah Pastikan Sekolah Bersih dari Narkoba
Dia menuturkan, upaya pemberantasan narkoba perlu diintensifkan. Salah satunya melalui gerakan kelurahan bersinar (bersih narkoba).
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Heru Winarko prihatin masih banyak generasi muda yang mengonsumsi narkoba. Meski mengalami penurunan, kata Heru, kondisi Indonesia saat ini masih darurat narkoba.
Pernyataan ini disampaikan usai melakukan pertemuan dengan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo di Balai Kota Solo hari ini.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Anang Hermansyah dan Raul Lemos terlihat kompak dan akur di acara Tedak Siten Azura? Acara tedak siten Azura menjadi bukti nyata harmonisnya hubungan ketiga keluarga besar. Anang Hermansyah dan Raul Lemos terlihat akrab dengan besan mereka, keluarga Atta Halilintar.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa prestasi Kartini Hermanus di TNI? Ia memegang predikat sebagai jenderal wanita pertama di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, sebuah prestasi yang mengilhami banyak wanita di tanah air.
"Kita mengharapkan kepada kepala daerah agar fokus bagaimana membuat sekolah-sekolah benar-benar bersih dari narkoba," kata Heru kepada wartawan, Selasa (17/12).
Heru menyampaikan, secara nasional pengguna narkoba saat ini sebanyak 3,6 juta orang. Jumlah tersebut turun dari sebelumnya mencapai 4,6 juta orang.
Dia menuturkan, upaya pemberantasan narkoba perlu diintensifkan. Salah satunya melalui gerakan kelurahan bersinar (bersih narkoba). Peran masyarakat cukup penting dalam pemberantasan narkoba.
"Kalau bicara narkoba itu juga bicara dunia, karena narkoba itu bukan hanya ada di Indonesia saja, tapi seluruh dunia, biarpun jenis tidak sama," paparnya.
Menurut Heru, ada program rehabilitasi berbasis masyarakat tahun 2020 mendatang. Rencananya, akan dibangun panti rehabilitasi untuk pengguna narkoba semacam puskesmas.
Panti rehabilitasi ini diharapkan pengguna narkoba tidak semuanya di penjara, namun bisa dilakukan rehabilitasi. Tetapi, untuk pengedar dan bandar akan tetap diberi tindakan tegas.
Berdasarkan data, saat ini ada sekitar 260 ribu napi di Lapas dan 130 ribu di antaranya terkait tindak pidana narkoba. 30 persen di antaranya merupakan pengguna narkoba.
"Ini gunanya kita asessmen, kita akan kembangkan terus. Bagaimana keputusan kepolisian, kejaksaan dan BNN bersama-sama didukung Pemda agar tidak semua masuk penjara," terang Heru.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menambahkan, pihaknya akan memberdayakan sumber daya manusia (SDM) yang ada. Sosialisasi bahaya narkoba terus dilakukan dengan melibatkan pihak kelurahan.
"Sosialisasi tidak cukup dilakukan BNNK (Badan Narkotika Nasional Kota) sendiri, karena tidak memiliki anggaran. Jadi nanti bisa kerjasama dengan kelurahan menggunakan dana kelurahan," jelasnya.
Sementara untuk panti rehabilitasi pengguna narkoba di Solo, pihaknya akan membicarakan hal tersebut dengan BNN.
(mdk/ray)