Kepala BNN sebut kecelakaan pesawat di RI akibat pilot pakai narkoba
Sedikitnya dalam kurun waktu lima tahun terakhir, ada empat pilot terindikasi menggunakan narkoba ketika menerbangkan pesawat. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menyebut, hampir semua insiden kecelakaan pesawat akibat sang pilot menggunakan narkoba.
Sedikitnya dalam kurun waktu lima tahun terakhir, ada empat pilot terindikasi menggunakan narkoba ketika menerbangkan pesawat. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menyebut, hampir semua insiden kecelakaan pesawat akibat sang pilot menggunakan narkoba.
Menurut Budi, ada empat pilot sudah terindikasi memakai narkoba dalam beberapa kasus. "Untuk saat ini ada empat pilot yang dalam penanganan kami terindikasi dengan sengaja memakai narkoba. Tapi bisa dikatakan hampir semua insiden kecelakaan pesawat, pilotnya saat di tes urine hasilnya positif," kata Budi, Kamis (12/1).
Budi menyebut, ada pilot oleng lantaran mengisap tembakau kimia gorila. Kemudian dua pilot Susi Air baru-baru ini juga terindikasi memakai narkoba. Bahkan insiden Lion Air terjun bebas di pantai ujung landasan Bandara Ngurah Rai Bali tahun 2013 lalu juga terindikasi akibat pilot memakai narkoba.
Dikatakannya, pesawat Lion Air Penerbangan 904 kala itu berangkat dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat menuju Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Saat pendaratan, pesawat justru mengalami kecelakaan dan mengakibatkan badan pesawat terbelah akibat mendarat di luar dari landasan.
"Saat itu pilotnya ada indikasi menggunakan narkoba dan sudah di proses," kata Budi di Bali, Kamis (12/1).
Sementara, untuk kedua pilot Susi Air sedang didalami pihak BNN. Meski begitu, pihaknya menduga kuat bahwa para pilot menggunakan narkoba jenis heroin.
"Masih dalam proses pemeriksaan mendalam. Apalagi dari pemeriksaan diketahui sebelumnya juga pernah melakukan hal yang sama di maskapai lain," terangnya.