Kepala BNN sebut tak semua RT di Indonesia bersih dari narkoba
Komjen Budi mengaku akan sekuat tenaga memberantas narkoba meski mengalami keterbatasan personel.
Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN), Komisaris Jenderal Pol Budi Waseso mengungkapkan tak satu pun ketua rukun tetangga (RT) memastikan wilayahnya bersih dari peredaran dan penggunaan narkoba. Hal itu dia ketahui saat menghadiri rapat koordinasi bersama Menteri Dalam Negeri dan sejumlah kepala daerah.
"Lima bulan lalu saya diundang Mendagri dalam Rakor bersama kepala-kepala daerah dan terungkap jika tak satu pun RT yang berani pastikan RT-nya clean dan clear dari narkoba. Ini bukti bahwa narkoba di Indonesia sudah menyebar, menyeluruh dan merata," ungkap Budi Waseso saat berada di Makassar usai acara penandatanganan MoU bersama PT Pelindo IV dan Universitas Hasanuddin dalam penanggulangan dan penyalahgunaan narkoba, Senin, (25/7).
Bayangkan saja, kata Budi, evaluasi tahun 2015, BNN berhasil mengungkap 6 ton sabu yang beredar di Indonesia. Terbongkarnya pemasok barang haram tersebut disebutnya sudah menyelamatkan 30 juta jiwa warga negara Indonesia. Namun, jumlah hanya 20 persen dari keseluruhan peredaran narkoba.
Menurutnya, masih ada 80 persen yang beredar dan tidak terungkap. Jumlah itu setara dengan 30 ton sabu, dan bisa menyasar 150 juta manusia.
"Indonesia adalah pangsa pasar terbesar di Asia karena dibeli berapapun dan jenis apapun. Di dunia, ada 634 jenis narkotika dan 44 jenis di antaranya sudah masuk di Indonesia," ujarnya.
Masalah narkoba ini, tambahnya, bukan hanya tanggung jawab BNN tapi tanggung jawab semua pihak. BNN sendiri untuk memaksimalkan tugas-tugasnya dibutuhkan 74 ribu petugas, itu idealnya tetapi yang tersedia saat ini hanya 4.673 petugas.
"Tapi saya tidak akan menyerah dengan keterbatasan ini. Saya instruksikan ke anggota bagaimana agar kita bisa jadi contoh yang baik bagi masyarakat. Ada petugas yang terbukti terlibat maka copot," tandasnya.
Baca juga:
Dua wali kota Meksiko ditembak mati dalam hari yang sama
8 Napi LP Bentiring ternyata positif menggunakan narkoba
Asyik pesta sabu, Kepala Desa di Kepulauan Meranti dibekuk polisi
Baru keluar penjara, PNS Kanwil Kum HAM tak kapok jual sabu
Sama dengan jihad, Menpora ajak pemuda perangi narkoba
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Bagaimana menurut Budi Waseso, Pramuka seharusnya diterapkan? "Oleh sebab itu, mungkin kemarin Permen (Permendikbud) itu menurut saya harus dicabut. Karena kalau kita memulai dari itu ya kita harus scr keseluruhannya harus ada izin keppres-nya enggak. Artinya, tidak serta merta hanya melalui keputusan menteri," jelasnya.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Siapa yang diminta Budi Waseso untuk mencabut aturan Pramuka? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa permintaan utama Budi Waseso kepada Menteri Nadiem? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.