Kepala BNN soal tembak mati bandar: Wujud manusia pemikirannya lebih dari binatang
Menurut Budi Waseso seharusnya pihak LSM tidak melihat para tersangka yang ditembak mati oleh pihaknya. Harusnya, kata Budi Waseso, mereka melihat para korban yang kecanduan akibat barang terlarang tersebut.
Sejumlah LSM menduga adanya pelanggaran prosedur oleh kepolisian dan BNN dalam eksekusi tembak mati. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso pun menanggapi hal tersebut.
Menurut Budi Waseso seharusnya pihak LSM tidak melihat para tersangka yang ditembak mati oleh pihaknya. Harusnya, kata Budi Waseso, mereka melihat para korban yang kecanduan akibat barang terlarang tersebut.
"Tolong dia lihat dari korban. Kenapa tersangka dan korban enggak dibahas?" kata Budi Waseso di Kantor BNN, Jakarta Timur, Selasa (10/10).
Dia mengatakan jika tidak dilakukan eksekusi tembak mati untuk para tersangka akibatnya banyak orang yang tidak terselamatkan. Budi mengklaim dari hasil eksekusi mati tersebut terdapat 212 ribu orang yang terselamatkan dari para sindikat narkoba.
"Saya mau tanya ada harga nyawa ini dianggap remeh. Walaupun orang bilang ini wujudnya manusia (para tersangka) tapi pemikirannya lebih dari binatang hantu," jelas Budi.
Diketahui sebelumnya, Ombudsman RI mengingatkan Polri terkait dugaan pelanggaran prosedur penembakan mati di tempat terhadap terduga-terduga pengedar narkotika. Komisioner Ombudsman, Adrianus Meilala mengatakan sejumlah LSM menduga ada pelanggaran prosedur oleh kepolisian dalam eksekusi tembak mati tersebut.
Adrianus juga mengatakan pihaknya hanya mengingatkan Polri maupun BNN. Ombudsman mengingatkan Polri soal kemungkinan maladministrasi dalam konteks penangkapan pengedar narkotika.
Sejumlah LSM, seperti Amnesti Internasional Indonesia (AII), LBH Masyarakat, Human Rights Working Group (HRWG) dan lainnya mencatat kasus penembakan mati di tempat terduga narkoba meningkat tajam dari tahun sebelumnya. AII menyebut ada 80-an kasus tembak mati di tempat di mana angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 18-an kasus.
Baca juga:
Berantas narkoba, Budi Waseso tarik TNI masuk BNN
Bagikan modul bahaya narkoba, Budi Waseso kenang tak direspons eks Mendikbud
Ini prosedur resmi pembelian senjata di BNN
BNN sebut efek konsumsi narkoba sintesis bisa gila hingga kematian
Budi Waseso saran sipir lapas kongkalikong bandar narkoba dihukum gantung
Budi Waseso heran ada napi bebas keluar masuk penjara edarkan narkoba
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Apa alasan Ello mengonsumsi narkoba? Dalam podcast YouTube Daniel Mananta, Marcello Tahitoe bercerita tentang pengalamannya bersentuhan dengan narkoba.“Waktu itu gue masih muda banget dan orang tua gue itu benar-benar hands on ke karir gue. Jadi gue ngerasa kayak butuh ruang, tapi nggak bisa,” kata Ello, dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network pada 15 November 2022.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Apa yang terjadi jika seseorang kecanduan narkoba? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.