Kepala BNPB Sebut Penyebab Karhutla di Indonesia 99 Persen Ulah Manusia
Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia hampir semuanya disebabkan ulah manusia. Sementara faktor alam jumlahnya sangat sedikit.
Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia hampir semuanya disebabkan ulah manusia. Sementara faktor alam jumlahnya sangat sedikit.
"99 Persen kebakaran diakibatkan oleh perbuatan manusia, hanya 1 persen saja karena alam," kata Doni saat memberikan sambutan di acara Deklarasi Kampus Tangguh Bencana, bertempat di Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali, Kamis (28/3) sore.
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Apa jabatan terakhir Doni Monardo? Jabatan terakhir jenderal Doni adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
-
Mengapa Doni Monardo diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi? Atas kegigihannya menangani Covid, Jokowi memberikan penghargaan kepada Doni pada Maret 2023.
-
Kapan Kebun Bibit Wonorejo buka? Kebun Bibit Wonorejo buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
Doni juga memaparkan, bahwa dirinya sudah berkunjung ke 5 daerah yang menjadi sumber kebakaran di Indonesia. Ketika, berdialog dengan banyak masyarakat dan juga kepala desa, kesimpulannya, adalah 99 persen kebakaran diakibatkan oleh perbuatan manusia, hanya 1 persen karena alam.
Kebakaran yang terjadi akibat perbuatan manusia terbagi menjadi dua. Ada yang disengaja dan ada yang tidak disengaja. "Yang tidak disengaja jumlahnya pun tidak terlalu banyak. Biasanya, karena membuang puntung rokok (sembarangan). Kemudian, membakar sampah yang tidak dipadamkan sampai tuntas," ujarnya.
"Yang disengaja itu pun dibagi dua, karena kesadaran sendiri ingin membuka ladang setiap tahunnya sebuah tradisi. Dan ada lagi karena dibayar. Ternyata, persentase yang paling besar adalah membakar lahan karena dibayar," sambungnya.
Doni juga mengungkapkan, kerugian negara akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan sangatlah besar. Dia pun membandingkan dengan kerugian ekonomi yang terjadi di Aceh Darussalam saat terjadi bencana tsunami tahun 2004
"Tahun 2015 kita mengalami kerugian yang luar biasa. Karena Akibat kebakaran hutan dan lahan. Negara telah kehilangan dan menimbulkan kerugian sebesar 16,1 miliar USD dollar setara dengan Rp 2,21 triliun rupiah," ujarnya.
"Kalau kita bandingkan kerugian ekonomi akibat tsunami di Aceh pada tahun 2004 itu mencapai Rp 7 miliar USD dollar. Berarti, akibat kebakaran lahan dan gambut mengakibatkan kerugian yang luar biasa," ujar Letjen Doni.
Baca juga:
Polda Riau Tetapkan 12 Tersangka Kebakaran Hutan dan Lahan
Pembakar Lahan di Kepulauan Meranti Diciduk
30 Hektare Lahan PT TSM Terbakar di Indragiri Hulu
BMKG Deteksi 97 Titik Panas di Lima Provinsi di Sumatera
Api Hanguskan 57 Ha Lahan di Bengkalis, Total Luasan Terbakar jadi 1.823 Hektare