Kepala Komunikasi Presiden: Tidak Ada Skenario Susu Ikan dalam Program Makan Bergizi Gratis
Ide berbentuk 'susu ikan' datang dari pihak lain. Dia mempersilakan agar ide tersebut di uji coba.
Susu ikan menjadi bahasan usai PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food tengah mengkaji susu tersebut sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan susu dalam 'Program Makan Bergizi Gratis' yang diusung pemerintahan selanjutnya.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi menerangkan, sejauh ini belum ada skenario dari Badan Gizi Nasional terkait susu ikan. Namun, Badan Gizi terbuka saja jika ada ide tersebut.
- Menteri KKP Sebut Tak Semua Daerah akan Dapat Susu Ikan di Program Makan Bergizi Gratis
- Polemik Wacana Susu Ikan Gantikan Susu Sapi, Wamentan Singgung Tujuan Program Makan Bergizi Gratis
- Kominfo Minta Tambahan Anggaran Rp10 Miliar ke DPR untuk Sosialisasi Makan Bergizi Gratis
- Ketum MUI Program Makan Gratis Presiden Kalau Ada yang Ngasih itu Program Tuhan
"Keterangan yang saya dapat dari Kepala Badan Gizi Nasional sejauh ini tidak ada skenario bernama susu ikan," kata Hasan Nasbi lewat pesan tertulis, Selasa (10/9).
"Tapi Badan gizi terbuka dengan berbagai ide dari pihak lain, asalkan sudah proven dan bisa diimplementasikan," sambungnya.
Hasan menyatakan, ide berbentuk 'susu ikan' datang dari pihak lain. Dia mempersilakan agar ide tersebut di uji coba.
"Silahkan saja dulu diuji coba. Kalau nanti sudah melalui proses uji coba dan ternyata hasilnya baik, bisa jadi alternatif pengayaan nutrisi, tapi bukan untuk pengganti susu," pungkasnya.
Apa Itu Susu Ikan?
Pertanyaan utama yang muncul di benak banyak orang adalah, "Apa sebenarnya susu ikan itu?" Menurut DR Epi Taufik, seorang ahli biokimia susu dan dosen Fakultas Peternakan IPB, istilah 'susu ikan' masih asing di dunia ilmiah. "Sejauh yang saya tahu, di dunia belum ada istilah susu ikan," ujarnya saat diwawancara oleh Health Liputan6.com pada 9 September 2024.
Susu ikan bukanlah susu dalam pengertian umum. Secara definisi internasional (Codex Alimentarius), susu adalah cairan yang dihasilkan dari pemerahan hewan mamalia, seperti sapi, kambing, atau domba. Oleh karena itu, istilah 'susu ikan' sebenarnya merujuk pada inovasi teknologi yang memanfaatkan ekstrak protein dari ikan. Dengan demikian, susu ikan lebih tepat disebut sebagai minuman protein ikan daripada susu.
Jika berbicara tentang kandungan gizi, apakah susu ikan mampu menyamai manfaat nutrisi yang ditawarkan susu sapi? Jawabannya tidak sederhana. Susu ikan memiliki potensi kandungan protein yang tinggi, bergantung pada proses pembuatannya. Namun, tekstur dan cita rasa yang berbeda, termasuk rasa amis khas ikan, mungkin membuat banyak orang enggan mengonsumsinya.
Salah satu kelebihan susu ikan adalah kandungan asam lemak omega-3 yang sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak. Omega-3 dikenal sebagai nutrisi penting yang sulit ditemukan dalam susu sapi. Namun, aroma dan rasa yang ditimbulkan oleh omega-3 ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi konsumen, terutama jika dibandingkan dengan rasa netral susu sapi yang lebih familiar.
Kelebihan dan Kekurangan Susu Ikan
Keunggulan lain dari susu ikan adalah kemampuannya sebagai alternatif bagi mereka yang intoleran terhadap laktosa. Karena susu ikan tidak berasal dari mamalia, maka orang yang alergi atau intoleran terhadap susu sapi bisa mencobanya sebagai solusi. Ini menjadi poin penting bagi mereka yang membutuhkan sumber protein dan nutrisi alternatif tanpa mengalami gangguan pencernaan akibat laktosa.
Namun, meskipun susu ikan memiliki beberapa kelebihan, ada kelemahan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah rendahnya kandungan kalsium. Menurut Epi Taufik, susu sapi memiliki kandungan kalsium yang sangat tinggi, sekitar 120 mg per 100 ml, yang sangat penting untuk kesehatan tulang.
Sayangnya, susu ikan belum terbukti mampu menyamai kandungan kalsium tersebut. Selain itu, beberapa mineral lain yang biasanya terdapat dalam susu sapi, seperti fosfor, magnesium, dan kalium, mungkin juga tidak tersedia dalam jumlah yang mencukupi pada susu ikan.
Apakah Susu Ikan Layak Jadi Alternatif Utama?
Meskipun susu ikan memiliki potensi besar, Epi menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut sebelum susu ikan digunakan dalam program gizi nasional.
"School Milk Program di mana-mana di dunia ya, susu sapi atau susu hewan," tegasnya.
Sebagai produk yang masih dalam tahap pengembangan, susu ikan belum bisa dianggap sebagai pengganti yang setara dengan susu sapi dalam hal manfaat nutrisi dan penerimaan oleh masyarakat.
Susu ikan mungkin dapat menawarkan beberapa manfaat kesehatan, terutama dalam hal kandungan omega-3 dan sebagai alternatif bagi mereka yang alergi laktosa. Namun, dari segi rasa, kandungan kalsium, dan nutrisi lainnya, susu ikan masih memiliki keterbatasan. Sebelum susu ikan bisa menggantikan susu sapi sebagai sumber gizi utama, perlu dilakukan lebih banyak penelitian dan pengembangan agar manfaatnya dapat dinikmati oleh khalayak luas tanpa mengorbankan kualitas gizi.