Bagi Anak yang Tak Suka Daging Ikan, Susu Ikan Bisa Jadi Alternatif Pilihan
Bagi anak yang tidak suka mengonsumsi daging ikan, susu ikan bisa menjadi alternatif yang tepat.
Banyak anak yang kurang menyukai daging ikan karena rasa amis yang kerap kali menjadi penghalang. Namun, bagi orang tua yang ingin tetap memenuhi kebutuhan protein anak tanpa harus memaksa mereka makan daging ikan utuh, susu ikan bisa menjadi alternatif yang tepat. Prof. dr. Agussalim Bukhari, M.Clin.Med., Ph.D., Sp.GK (Subs.KM), Guru Besar Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, menjelaskan bahwa susu ikan yang terbuat dari ekstrak ikan dapat menjadi solusi bagi anak-anak yang enggan mengonsumsi ikan dalam bentuk aslinya.
"Perubahan bentuk produk ini adalah hal lama, bagaimana mengubah produk dari bentuk naturalnya kurang disukai misal ikan karena amis yang menjadi kendala, itu diubah jadi produk lain bentuk serbuk, diseduh, jadi susu, lebih tepatnya sari ikan," ungkap Prof. Agussalim dilansir dari Antara.
-
Apa manfaat ikan untuk anak? Tidak hanya meningkatkan kecerdasan, konsumsi ikan juga dapat membantu mencegah stunting pada anak, sesuai dengan Perpres No.72 Tahun 2021. Selain itu, ikan juga dapat mengurangi risiko gangguan perhatian hiperaktif (ADHD) pada anak.
-
Kenapa Susu Ikan jadi alternatif? Hal ini lantaran stok susu sapi di Indonesia tak mampu memenuhi kebutuhan Program Makan Bergizi dan Susu Gratis yang akan menyasar 82,9 juta orang meliputi anak sekolah hingga ibu hamil.
-
Apa keunggulan nutrisi susu ikan? “Keunggulan ikan dibandingkan dengan sumber hewani lainnya adalah ikan memiliki jenis lemak yang baik dan juga sumber omega-3 yang baik untuk kesehatan, baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak,“ jelasnya.
-
Kenapa susu ikan jadi alternatif pengganti susu sapi? Susu ikan tengah menjadi perbincangan hangat sebagai alternatif baru pengganti susu sapi. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food bahkan mengkaji penggunaan susu ikan dalam 'Program Makan Bergizi Gratis'. Namun, benarkah susu ikan dapat menjadi pengganti susu sapi yang sudah lama dikenal sebagai sumber gizi utama?
-
Apa itu Susu Ikan? Mengutip Liputan6.com, Doktor Bidang Biokimia Susu yang juga dosen Fakultas Peternakan IPB, Epi Taufik, mengatakan bahwa selama ini belum pernah mendengar istilah tersebut. "Sejauh yang saya tahu di dunia belum ada istilah susu ikan," kata Epi dalam pesan singkat kepada Health Liputan6.com pada Senin, 9 September 2024.
-
Bagaimana cara memastikan susu ikan aman untuk anak? “Produk ini kan harus ada izin edar dari BPOM, itu akan dilihat dari hal tersebut, masukan dari ahli gizi juga ada misal proporsi gula 5 persen dari total kalori yang boleh ada dalam produk,“ tegasnya.
Menurutnya, dengan mengolah ikan menjadi bentuk susu, rasa amis yang sering kali tidak disukai oleh anak-anak dapat diatasi, sekaligus tetap mempertahankan kandungan nutrisi dari ikan. Ikan sebagai bahan baku juga mudah didapatkan di Indonesia, baik dari perairan tawar maupun laut, sehingga produk susu ikan memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Kandungan Nutrisi Susu Ikan
Prof. Agussalim menyebutkan bahwa hampir semua jenis ikan dapat diolah menjadi susu, termasuk ikan gabus, lele, salmon, dan ikan teri. Beberapa di antaranya, seperti ikan gabus dan lele, kaya akan albumin, sementara ikan salmon dan teri terkenal dengan kandungan omega-3 yang tinggi serta lemak baik yang bermanfaat untuk tubuh. Kandungan nutrisi inilah yang membuat susu ikan menjadi pilihan yang tak kalah baik dibandingkan dengan susu sapi.
Menurutnya, "Satu keunggulan kalau dari ikan semua orang sudah tahu bahwa mengandung omega 3, itu keunggulannya dari ikan apalagi buat susu, omega 3 juga bagus untuk penyakit kanker, bagus buat jantung, perkembangan otak dan tentunya anti inflamasi." Omega-3 ini sangat penting untuk perkembangan otak, kesehatan jantung, serta memiliki sifat antiinflamasi yang bermanfaat bagi kesehatan secara umum.
Selain itu, susu ikan memiliki keunggulan lain yaitu rendah laktosa, sehingga bisa menjadi alternatif bagi anak-anak yang intoleran terhadap laktosa dalam susu sapi. Hal ini menjadikan susu ikan pilihan yang lebih aman bagi mereka yang memiliki alergi atau sensitivitas terhadap susu sapi.
Proses Fortifikasi dan Keunggulan Susu Ikan
Meski begitu, Prof. Agussalim juga mengingatkan bahwa proses pengolahan ekstrak ikan menjadi susu melalui metode pemanasan, seperti pasteurisasi, dapat mengurangi kandungan nutrisi asli ikan hingga 50 persen. Oleh karena itu, susu ikan biasanya perlu difortifikasi dengan vitamin dan mineral tambahan untuk menggantikan nutrisi yang hilang selama proses produksi.
"Dalam proses pembuatannya susu ekstrak ikan ini juga perlu ditambahkan vitamin dan mineral yang hilang yang disebut fortifikasi," jelasnya.
Dengan kemajuan teknologi pangan, kini bahkan susu sapi pun bisa diperkaya dengan omega-3 melalui proses fortifikasi, menjadikannya sebanding dengan susu ikan dalam hal kandungan nutrisi. "Susu sapi juga sekarang ada yang omega 3 tinggi karena ditambahkan, karena teknologi farmasi sekarang sudah canggih, tidak ada masalah yang kurang bisa ditambahkan bahkan yang berbahaya bisa dieliminasi," tambah Prof. Agussalim.
Bagi keluarga yang sulit mendapatkan akses daging ikan atau anak yang tidak menyukai rasa ikan, susu ikan bisa menjadi alternatif yang layak dipertimbangkan. Walau begitu, jika di tempat tinggal masih banyak tersedia ikan, maka masih lebih baik mengonsumsi daging ikan segar karena protein, vitamin, dan mineralnya masih utuh.
- Teknologi ini DIpercaya Jadi Kunci Pembangunan Piramida Mesir Kuno
- Inalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Menteri Airlangga dan Keluarga Besar Golkar Berduka
- Sang Anak Temukan Rapor hingga Ijazah Jadul Milik Ayahnya, Banyak Nilai Merah hingga Izin Sakit 50 Hari
- Dikenal Tajir Melintir, Begini Pengakuan Aipda Malvinas Bharaduta Soal Bisnisnya
- Menkominfo Dorong Upaya Peningkatan Berangus Judi Online
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024