Keponakan Ketua MA kecelakaan Harley Davidson di Aceh
Korban diangkut menggunakan pesawat Susi Air dari Bandara T Cut Ali menuju Bandara Kualanamu.
Keponakan Ketua Mahkamah Agung RI Hatta Ali yang mengendarai motor gede (Moge) Harley Davidson, Iwan Yusuf Patoppoi mengalami kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Aceh Selatan, Jumat.
Informasi yang dihimpun di Tapaktuan menyebutkan, Lakalantas yang terjadi pukul 09.30 WIB di depan SPBU Kecamatan Bakongan berjarak sekitar 60 Km arah timur Tapaktuan tersebut akibat korban menabrak sebuah mobil yang melaju di depannya.
Dalam rombongan belasan Moge Harley Davidson Indonesia yang bergerak dari Banda Aceh menuju Medan, Sumatera Utara itu, dilaporkan juga ikut salah seorang anak Ketua Mahkamah Agung RI serta belasan kerabat atau keluarga besar pejabat negara lainnya dari Jakarta.
Korban yang memacu Moge Harley Davidson dalam kecepatan tinggi di jalanan lurus tidak sempat mengelak dan tidak sempat lagi menginjak rem, karena sebuah mobil yang juga bagian dari rombongan secara tiba-tiba berbelok ke arah kiri hendak mengisi minyak di SPBU Bakongan.
Korban yang beralamat di Blang Baru, Makassar, Sulawesi Selatan, itu langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Yulidin Away (RSUD YA) Tapaktuan untuk mendapatkan penanganan medis.
Kepala Tata Usaha RSUD YA Tapaktuan, Muzhar SE MM saat ditanyai membenarkan bahwa salah seorang dari rombongan Moge Harley Davidson yang menjadi korban Lakalantas di depan SPBU Bakongan, dirawat di rumah sakit tersebut.
"Korban masuk ke IGD sekitar pukul 11.00 WIB, langsung ditangani oleh tim dokter dan perawat yang dipimpin dr Syafrizal MKes. Berdasarkan hasil diagnosa dokter, korban mengalami patah tulang tangan sebelah kanan, tulang belakang nyeri dan tulang iga retak serta lecet-lecet di beberapa bagian tubuh," sebut Muzhar seperti dikutip dari Antara, Jumat (2/10).
Menurutnya, tindakan yang telah dilakukan tim medis terhadap korban di antaranya, tangan yang patah tulang dibalut dan dipasang bidai, dipasang oksigen karena korban sulit bernapas, infus serta di suntik obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit.
"Korban juga telah diperiksa darahnya di laboratorium serta dirontgen," ujarnya.
Hasil pantauan di RSUD YA Tapaktuan, keberadaan korban di rumah sakit tersebut tidak hanya mengundang perhatian puluhan masyarakat setempat yang terlihat memadati luar ruangan IGD, tapi juga mengundang perhatian khusus dari pejabat Muspida Aceh Selatan.
Bupati Aceh Selatan H T Sama Indra, Dandim 0107 Letkol Inf Hasandi Lubis SIP, Kapolres AKBP Achmadi SIK, Ketua Pengadilan Negeri Tapaktuan serta beberapa pejabat daerah lainnya, langsung menjenguk dan mendampingi korban di IGD rumah sakit setempat.
Bupati Sama Indra saat di mintai keterangannya di lokasi mengatakan, langkah peninjauan terhadap korban Lakalantas tersebut dilakukan pihaknya semata-mata demi kemanusiaan.
"Sepantasnya kita berikan perhatian terhadap tamu yang berasal dari Jakarta itu, karena mengalami kecelakaan saat melintas di wilayah Aceh Selatan. Harapan kita, semoga korban tersebut cepat mendapat pertolongan," ujar Bupati singkat.
Setelah mendapatkan penanganan medis, sekitar pukul 15.20 WIB korban dievakuasi menuju Bandara T Cut Ali di Kecamatan Pasie Raja dengan ambulans dan selanjutnya diterbangkan ke Bandara Kuala Namu, Sumut.
Ketua Satgas SAR Aceh Selatan, Mayfendri, yang hadir langsung mendampingi korban di Bandara T Cut Ali melaporkan, korban berhasil diangkut menggunakan pesawat Susi Air dari Bandara T Cut Ali menuju Bandara Kualanamu sekira pukul 16.35 WIB.
Rencananya sebelum diterbangkan ke Jakarta via Bandara Udara Internasional Kuala Namu, korban terlebih dulu di rawat di Rumah Sakit Siloam Medan.
"Sebenarnya sejak pagi tagi, korban rencananya langsung dievakuasi menggunakan helikopter dari Bakongan. Namun helikopter yang telah terbang selama 25 menit dari Medan Sumatera Utara, terpaksa harus putar arah kembali ke Medan, karena terhalang kabut asap yang tebal di daerah Berastagi. Akhirnya di Charter pesawat Susi Air yang terbang dari Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda Banda Aceh," kata Mayfendri.