Kerap lihat kejadian aneh, alasan warga bongkar makam diduga eks-PKI
Warga menduga roh diduga eks anggota PKI murka. Mereka kerap melihat tubuh tanpa kepala, atau kepala menggelinding.
Lokasi kuburan diduga mantan anggota Partai Komunis Indonesia yang dieksekusi, di Desa Banjar Adat Mesean, Batu Agung, Kabupaten Jembrana, Bali, kabarnya terungkap setelah banyak kejadian ganjil di sekitarnya. Masyarakat memutuskan melakukan penggalian karena resah di tempat itu mereka kerap menyaksikan kejadian berbau mistis.
Menurut warga sekitar, kejadian aneh dimaksud adalah penampakan sosok manusia tanpa kepala, hingga beberapa kejadian gantung diri. Menurut mereka, di desa itu, hampir saban tahun ada orang meninggal dengan cara gantung diri. Bahkan warga setempat menghitung sudah 50 orang tewas lantaran gantung diri. Tidak hanya itu, beberapa warga yang melintas malam hari di jalan itu, kerap melihat sosok orang tanpa kepala.
"Di banjar (desa) ini sudah ada 50 orang warga yang mati gantung diri, sudah sejak lama hingga sekarang. Ini sangat aneh dan tidak bisa diterima akal sehat," kata Kelihan Adat Mesean, Ida Bagus Ketut Siwa, Kamis (29/10).
Karena kejadian janggal itu, menurut Siwa, petinggi adat desa bertanya kepada Sulinggih (pemuka agama). Mereka diberi petunjuk harus dilakukan proses pecaruan (pembersihan) di banjar, karena kawasan banjar dianggap leteh (kotor).
Penyebab karang (areal) banjar itu kotor, menurut Siwa, lantaran di jalan desa, tepatnya di dekat SDN 3 Batuagung, terdapat kuburan masal diduga eks anggota PKI. Mereka diduga adalah sebagian korban operasi pembersihan digelar militer dan organisasi paramiliter, usai pecah insiden 30 September 1965. Mereka diduga dibunuh pada 1966.
Menurut warga lainnya, dari hasil mepinunas (menanyakan) kepada orang pintar, jasad anggota PKI asal Tabanan yang paling keras meminta supaya dipindahkan ke setra (kuburan), dan di-aben (dibakar).
"Katanya, yang dari Tabanan itu saat pembantaian kepalanya ditebas hingga putus, dan antara badan dan kepalanya dikubur terpisah," ucap seorang warga Desa Mesean.
Dia melanjutkan, karena jasadnya tidak kunjung dipindahkan ke tempat yang lebih layak, apalagi tidak di-aben, akhirnya menurut warga, roh diduga eks anggota PKI itu marah kepada warga. Sehingga terjadi kejadian ganjil dan banyak warga mati bunuh diri.
"Bahkan banyak warga kalau malam hari melihat penampakan kepala menggelinding di jalan tersebut. Juga orang jalan tanpa kepala," ujar seorang warga desa bernama Siwa.
Karena alasan itulah, pihak banjar adat dan desa pakraman setempat memutuskan membongkar kuburan masal diduga eks anggota PKI, buat dipindahkan ke setra (kuburan) dan digelar upacara pengabenan.
Sedangkan di tempat mereka terkubur secara massal, dilakukan ritual pecaruan buat membersihkan lokasi.
"Secara logika memang benar di tempat mereka terkubur itu kan bukan setra, melainkan jalan. Jelas lokasi menjadi kotor dan mereka ingin dipindah ke tempat yang lebih layak dan diaben," tutur Siwa.
Dengan dilaksanakan ritual ini, diharapkan tidak ada lagi kejadian aneh dan tak ada lagi warga meninggal bunuh diri. Warga desa juga berharap tidak lagi melihat penampakan kepala menggelinding.