Kerap Memangsa Hewan Ternak, Warga Tangkap Macan Tutul Gunung Sawal
Kader Konservasi Kabupaten Ciamis, Ilham Purwa menyebut bahwa macan tutul tersebut tertangkap usai terperangkap jebakan yang dipasang oleh warga. Dari informasi yang diterimanya, macan tutul tersebut sebelumnya memang telah diincar oleh warga.
Warga yang berada di kaki Gunung Sawal, Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Kamis (25/6) menangkap seekor macan tutul (panthera pardus). Penangkapan tersebut dilakukan setelah sejumlah hewan ternak milik warga kerap dimangsa macan tutul.
Kader Konservasi Kabupaten Ciamis, Ilham Purwa menyebut bahwa macan tutul tersebut tertangkap usai terperangkap jebakan yang dipasang oleh warga. Dari informasi yang diterimanya, macan tutul tersebut sebelumnya memang telah diincar oleh warga.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
"Dia (macan tutul) memangsa ternak di Desa Cikawung. Padahal kalau ada koordinasi dengan petugas, kita pasti melakukan survei dan penghalauan. Tapi yang terjadi justru warga pasang perangkap tanpa koordinasi dengan petugas," ujarnya, Kamis (25/6).
Petugas sendiri, diakuinya, menerima informasi penangkapan macan tutul dari media sosial. Saat datang ke lokasi, macan tutul yang memiliki panjang sekitar satu meter itu telah dikerangkeng di dalam kerangkeng besi yang sudah disiapkan warga.
Saat ini sendiri, Ilham menyebut bahwa petugas masih menunggu kedatangan tim medis untuk memeriksa kondisi macan tutul yang ditangkap warga itu. Petugas disebutnya berusaha melakukan pengamanan agar warga kondusif dan satwa bisa diselamatkan.
"Kita pasti amankan, agar masyarakat tenang dan satwa selamat. Masalah translokasi, nanti kita sesuaikan," sebutnya.
Ilham mengungkapkan bahwa konflik macan tutul dengan warga di kaki Gunung Sawal bukan kali pertamanya terjadi. Macan tutul pun hampir selalu ditangkap warga di Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis.
Atas hal tersebut, Ilham mengaku bahwa pihaknya akan melakukan analisis sosial terkait akar persoalan tersebut dan melakukan langkah. Dengan begitu, konflik macan tutul dengan warga pun bisa dihindari.
Baca juga:
Masih Jadi Misteri, Ini 7 Fakta Perburuan Hewan Pemangsa Ratusan Ternak Warga Sumut
Petugas BKSDA Lepas Harimau Sumatera ke Hutan Aceh
Monyet Liar Masuk ke Pemukiman di Lembang, Curi Makanan hingga Jemuran
Lucunya Bayi Singa Putih Pertama yang Lahir di Spanyol
Sedang Cuci Kerang, Warga Banyuasin Diserang Buaya di Perairan Sungsang
Remaja di Indragiri Hilir Diserang Buaya, Selamat dengan 50 Jahitan