Keraton Surakarta izinkan pasar darurat Klewer di Alun-alun
"Kita dari keraton yang akan membangun, tapi duitnya dari pemkot. Tidak perlu lama-lama, 2 bulan selesai," ucap Eddy.
Keinginan pedagang Pasar Klewer, Solo yang ingin menggunakan alun-alun utara untuk pasar darurat, mendapat tanggapan positif dari Keraton Kasunanan Surakarta. Mereka mengizinkan para pedagang menempati area yang sering digunakan untuk kegiatan pasar malam menjelang perayaan Sekaten itu.
Persetujuan tersebut tercapai setelah adanya pertemuan antara Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta, Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabhumi dengan Walikota FX Hadi Rudyatmo di Balaikota, Rabu (7/1/2015) pagi. Dalam kesepakatan tersebut juga diterbitkannya surat resmi dari keraton yang ditujukan kepada Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK).
"Mewakili keraton, kami mengizinkan Alun-alun utara bisa dipakai untuk pasar darurat. Tetapi tidak bisa seluruhnya karena perlu asektabilitas tengah ke masjid dan rute gunungan Sekaten," ujar Eddy.
Keraton, kata Eddy, siap membantu dengan membangunkan pasar darurat tersebut. Dengan catatan, dana yang dipakai adalah milik pemerintah kota Solo.
"Kita dari keraton yang akan membangun, tapi duitnya dari pemkot. Tidak perlu lama-lama, 2 bulan selesai," ucapnya.
Peminjaman Alun-alun utara, diterbitkan oleh Keraton Surakarta dengan surat dengan bernomor 13.15/SW.2-01/001 tentang Permohonan Pinjam Kagungandalem Alun Alun Utara Keraton Surakarta tertanggal 3 Januari 2015.
Mereka mempersilakan penggunaan lahan seluas empat hektar untuk pasar darurat. Surat tersebut ditandatangani oleh Pengageng Sasana Wilapa GRAy Koes Murtiyah alias Gusti Moeng.
Manajemen PGS siap membangun kios di lantai dua, guna membantu pedagang yang hingga kini belum menentu nasibnya.
"Sesuai instruksi Wali Kota Solo, lami siap membangun kios di lantai dua untuk menampung para pedagang Pasar Klewer. Kami siap mengalokasikan untuk menyiapkan pembangunan kios," ujar Marketing Manager PGS, Gunawan Radibyo, kepada wartawan, Rabu (7/1).
Menurut Gunawan, hingga saat ini sdah ada 65 pedagang yang tertampung di PGS sehari setelah peristiwa kebakaran. Mereka juga diberikan kemudahan, yakni dengan memanfaatkan tarif promo pemakaian kios.
Gunawan mengemukakan, saat ini pihaknya sedang membangun kios di lantai 2 sebanyak 350 kios, dengan ukuran 4-8 meter persegi. Proses pembangunan tersebut diperkirakan
memakan waktu 2 hingga 4 minggu.
"Pemakaian kios lantai dua, kami terapkan dua skema penawaran, yaitu sewa jangka pendek dan jangka menengah. Karena kapasitas kios terbatas, kami menerapkan pola fisrt come, fisrt serve atau siapa cepat, dia dapat," ucapnya.
Untuk sewa jangka pendek ditawarkan mulai dari harga Rp 17 juta per 1 tahun, dengan angsuran 6 kali. Untuk sewa 2 tahun, harga sewa mulai dari Rp 31 jutaan dengan angsuran 12 kali. Sedangkan untuk sewa jangka menengah, pihaknya memberikan penawaran harga sewa kios mulai Rp 68 juta untuk masa sewa 5 tahun.
Berbeda dengan PGS, yang akan membangun kios baru, BTC hanya akan memberikan keringanan bagi pedagang Pasar Klewer yang ingin berjualan.
"Kami akan memberikan keringanan sewa, sesuai instruksi bapak wali kota. Keringanan yang kami berikan berupa waktu sewa yang lebih singkat, yakni 3-6 bulan. Kios yang kami sewakan memiliki luas 4 m2, 8 m2, 10 m2, dan 12 m2. Misalnya, sewa kios dengan luas 4 m2 senilai Rp7,5 juta untuk tiga bulan," terang pengelola Beteng Trade Center (BTC), Henry P.