Kesaksian Kombes Herry Heryawan, Sempat Berkelahi saat Amankan Richard Muljadi
Jaksa Penuntut Umum menghadirkan empat saksi dalam kasus kepemilikan narkotika dengan terdakwa Richard Muljadi. Saksi itu adalah dua dari anggota kepolisian dan dua pegawai dari restoran.
Jaksa Penuntut Umum menghadirkan empat saksi dalam kasus kepemilikan narkotika dengan terdakwa Richard Muljadi. Saksi itu adalah dua dari anggota kepolisian dan dua pegawai dari restoran.
Kedua orang saksi dari polisi yang hadir dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yakni Kombes Herry Heryawan dan Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKP Gatot, Selasa (4/12).
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Saat memberikan kesaksiannya, Herry menjelaskan awal mula bertemu dengan Richard di restoran di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Kedatangan Herry saat itu hanya untuk mengisi waktu. Kebetulan posisi mejanya bersebelahan dengan Richard.
Herry saat itu melihat Richard datang dengan sekitar lima rekannya. Perilakunya, kata Herry, tidak seperti orang normal dan dinilainya tak memiliki sopan santun.
"Bukan tugas. Saya lagi ketemu teman makan di situ karena ada rumah makan baru. Saya ingat dia duduk agak enggak sopan, kaki ngangkat, telapak kaki hampir kena sama saya. Jadi saya bisa mengingat dia. Orang ini kok sombong banget, enggak sopan, kayak dia yang punya restoran saja," kata Herry dalam sidang, Selasa (4/12).
Tak lama berselang, Herry sempat pergi ke kamar mandi yang berada di restoran tersebut. Dan saat itu Richard juga sedang berada di kamar mandi.
Herry menuturkan, kondisi di kamar mandi kosong. Tapi, dia merasa curiga saat melihat salah satu bilik kamar mandi yang ternyata diisi oleh Richard. Posisi kaki Richard, katanya, tidak seperti orang sedang menggunakan kamar mandi.
Lantas, Herry pun mencoba mengetuk pintu kamar mandi tersebut dan bertanya apakah masih lama. Namun, tak ada jawaban yang disampaikan oleh Richard. Selama kurang lebih lima hingga sepuluh menit, Herry keluar dari kamar mandi dan kembali mengetuk bilik yang digunakan oleh Richard.
Ketika itu, Herry mendapati wajah Richard seperti habis menggunakan narkoba. Saat itu percekcokan antara Herry dan Richard pun terjadi. Herry pun melihat telepon genggam digunakan Richard sebagai wadah kokain.
Keduanya pun saling tarik menarik handphone tersebut. Saat itu, Herry mengambil serbuk putih yang ada di atas handphone tersebut yang kemudian dimasukan ke dalam kantong belakang celana jeans yang ia gunakan.
Hal itu dilakukan oleh Herry, karena ia takut barang bukti berupa serbuk putih tersebut habis berjatuhan. Tak hanya itu, perkelahian keduanya pun mengakibatkan handle pintu kamar mandi rusak.
"Karena saya takut dia (serbuk putih) jatuh jadi saya masukkan ke saku belakang. Saya ambil saya bilang 'saya polisi', dengan barbuknya, dia rampas tangan saya, saya ulangi lagi 'saya polisi, salah orang kamu'," jelasnya.
Usai keduanya melakukan perkelahian, Herry pun menghubungi tim piket Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk datang ke lokasi. Herry pun langsung menggiring Richard ke depan restoran dengan barang bukti yang ada seperti handphone dan selembar uang dollar Australia.
Hanya menunggu sekitar 15 menit, tim Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pun tiba di lokasi untuk mengamankan Richard dengan sejumlah barang bukti.
Sementara itu, saksi dari pihak restoran atas nama Aksel mengungkapkan, Richard yang biasa datang dengan rekan-rekannya sudah menjadi pelanggan di restoran itu sejak dibuka pada April 2018. Dan salah satu minuman yang biasa dipesan Richard adalah cocktail.
"Dia sering ke sana sejak dibuka April lalu," ungkapnya.
Richard yang juga hadir di ruang sidang itu pun tidak membantah pernyataan yang diungkapkan oleh Herry dan Aksel. Richard pun mengaku keterangan yang disampaikan oleh para saksi sudah sesuai.
Richard Muljadi diamankan pihak kepolisian saat berada di sebuah toilet perbelanjaan di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (22/8) lalu. Saat di dalam toilet, Richard kedapatan tengah mengkonsumsi kokain.
Atas kasus ini, Richard dijerat dengan UU Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 Pasal 112 ayat 1 dan Pasal 127 ayat 1a.
Baca juga:
Kemenko PMK Gelar Tes Narkoba Secara Mendadak
181 Kg Ganja asal Aceh Gagal Edar di Cianjur, 5 Pelaku Diringkus
Pelajar Bersama Tiga Temannya Digerebek Saat Pesta Sabu di Riau
Polri Tembak Mati 2 Bandar 39 Kg Sabu Asal Malaysia
Pelajar SMA Ditolong Polisi Saat Jatuh Malah Kabur, Ternyata Bawa Sabu
Ngaku Disuruh Ibu Mertua, Pecatan Polisi Jadi Pengedar 7,6 Kg Sabu