Kesal Tak Diperbaiki Pengguna KRL buat Peringatan 100 Hari Eskalator Stasiun Bekasi Rusak & Bawa Miniatur Kuburan
Padahal eberadaan eskalator sangat membantu pengguna commuter line, khususnya ibu hamil, lansia dan anak-anak.
Eskalator itu dibuat 2022 lalu.
- Perhatian, Jalur Naik Turun Penumpang KRL Stasiun Rangkasbitung Ultime Dialihkan, Ini Alurnya
- Kronologi Eskalator Penumpang KRL Tiba-Tiba Hidup Berlawanan Arah, Bikin Warga Shock Sampai ada yang Jatuh Terpelanting
- Sempat Diberi Karangan Bunga Hingga Diperbaiki, Begini Nasib Terbaru Eskalator Stasiun Bekasi
- Kayu Besar Melintang di Rel Kranji Bikin KRL Bekasi-Kampung Bandan Terganggu, Ini Penampakannya
Kesal Tak Diperbaiki, Pengguna KRL buat Peringatan 100 Hari Eskalator Stasiun Bekasi Rusak & Bawa Miniatur Kuburan
Warga yang juga pengguna commuter line atau KRL menggelar aksi memperingati 100 hari eskalator rusak di dalam Stasiun Bekasi, Rabu (31/1) malam. Dalam aksinya, mereka membagi-bagikan bunga mawar kepada pengguna KRL lainnya.
Selain membagikan bunga mawar, mereka juga membawa miniatur kuburan yang terbuat dari kardus. Pada miniatur kuburan tersebut terdapat nisan yang bertuliskan 'RIP ESKALATOR STASIUN BEKASI'. 'Lahir 2022, Wafat Oktober 2023'.
Tepat di samping miniatur kuburan itu juga terlihat ada karangan bunga yang bertuliskan 'Turut Berduka Cita Atas Wafatnya Eskalator Stasiun Bekasi' dan di bagian bawah karangan bunga tersebut tertulis 'Warga Bekasi'.
Miniatur kuburan dan karangan bunga duka cita itu ditaruh tepat di depan eskalator Stasiun Bekasi yang rusak. Pengguna commuter line yang berada di lokasi secara bergantian berdoa dan menaburkan bunga di atas miniatur kuburan.
Mega (26), salah seorang pengguna commuter line mengatakan, ekslator rusak sudah sering kali dilaporkan ke pihak PT KAI. Laporan itu dia sampaikan melalui akun X.
"Komplain udah sering ya, di akun Twitter cuma sampai saat ini balasannya template dan seperti teman-teman lihat balasannya dari KAI-nya, sejauh ini mereka hanya menginformasikan akan segera memperbaiki, cuma belum tahu diperbaikinya kapan," katanya.
Mega mengaku sudah sering mengunggah kondisi eskalator rusak di Stasiun Bekasi melalui akun X. Dia juga sering mendapatkan aduan kalau di beberapa stasiun di Jabodetabek juga mengalami hal yang sama.
"Setahu saya eskalator ini (yang rusak) cuma di eskalator Bekasi ini satu, cuma banyak juga teman-teman yang laporan dari berbagai stasiun juga itu enggak berfungsi," ucapnya.
Mega akan terus berjuang agar eskalator yang rusak segera diperbaiki. Caranya, dengan terus mengunggah kondisi eskalator yang rusak di media sosial.
Berlian Idris (47), warga Tangerang Selatan berharap aksi yang diikutinya itu direspons oleh pihak PT KAI dan bisa segera diperbaiki. Karena keberadaan eskalator sangat membantu pengguna commuter line, khususnya ibu hamil, lansia dan anak-anak.
"Kita mendoakan supaya KAI lebih baik lagi melayani publik, pesannya itu, karena KAI ini sudah bagus sekali tinggal kita yang mendorong terus agar memperbaiki pelayanannya," ucapnya.
"Tadi saya turun, saya membantu membawakan dua koper untuk pengguna commuter yang membawa barang, jadi eskalator ini penting, tentu tidak semua orang memiliki fisik yang kuat, mereka perlu ada bantu untuk memudahkan perjalanan mereka," lanjut Idris.