Keterisian RSD Wisma Atlet Capai 80 Persen, Sisa 1.300 Tempat Tidur
Aris menyebut, kenaikan jumlah pasien tersebut kebanyakan datang dari wilayah Jakarta Timur seperti Cilangkap dan juga Ciracas.
Kapasitas tempat tidur di Rumah Sakit Daerah (RSD) Wisma Atlet, Jakarta, untuk pasien Covid-19 telah mencapai 80 persen. Hal ini terjadi pasca libur lebaran Idulfitri 1442 Hijriah.
"Tanggal 17 kita itu tinggal 900 (pasien). Klaster lebaran, klaster halal bihalal," kata Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet, Letkol Laut Muhammad Arifin saat dihubungi, Minggu (13/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Pasca lebaran halal bihalal mayoritas ya. Yang jelas habis libur lebaran ini lah efeknya ya sekarang ini," sambungnya.
Ia menyebut, kenaikan jumlah pasien tersebut kebanyakan datang dari wilayah Jakarta Timur seperti Cilangkap dan juga Ciracas.
"Kampung Cilangkap belum selesai sampai sekarang masih. Cilangkap, Ciracas, Cipayung, termasuk area-area saya di sana ratusan positif kan ratusan," sebutnya.
Sampai saat ini, hanya tinggal tersisa 1.300 tempat tidur dari seluruh Tower yang berada di Wisma Atlet.
"Sisanya masih 1.300 (tempat tidur/bed), seluruh Tower dikumpulin, 4,5,6,7 masih ada 1.300 itu," ujarnya.
Miliki Cadangan Kasur
Untuk mengantisipasi kenaikan tersebut, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah amunisi dalam menampung pasien Covid-19.
"Ya alternatif pertama nanti bed yang ketiga harus dipakai nanti, kan masih ada bed di kamar-kamar itu yang belum dipakai. Ada sekitar 2.000 lah 30 persen itu, di Tower 8 disediakan juga sekitar 1.500 sekian lah hampir 1.600 Tower 8, alternatif berikutnya," jelasnya.
Sejumlah tempat tidur itu, papar Arifin, sudah lama disediakan oleh para petugas yang bekerja di Wisma Atlet.
"Iya sudah lama (disediakan), tapi belum pernah dipakai. Karena nanti ini urgent, ya senjata (bed) itu yang dipakai," paparnya.
Tak hanya tempat tidur, logistik farmasi seperti vitamin dan lainnya juga sudah disediakan oleh pihaknya. "Semua siap, ready. Logistik farmasi semua siap. (Biar masyarakat enggak remehin Covid) iya nanti bilangnya masih banyak, ini senjata terakhir kita lah," ungkapnya.
Apabila memang nantinya sejumlah tempat tidur cadangan itu harus dikeluarkan dan dipakai. Maka, untuk tenaga kesehatan juga dimungkinkan akan ditambah.
"Ya nanti diaktifkan Tower 8 harus ada penambahan Nakes, otomatis sudah diajukan," jelasnya.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat, agar sadar dalam mematuhi protokol kesehatan yang ada dengan baik dan benar. Karena, pandemi Covid-19 sampai saat masih melanda Indonesia.
"Jadi ya harus disadari masyarakat bersama dan ini belum selesai pandemi, jadi harus laksanakan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Jangan bosen, jangan pernah ngomong bosen. Kecuali bosen udah enggak mau hidup ya silakan, intinya mari lah kita bersama bekerja dan sama-sama berkerja. Sehingga semua bisa teratasi dengan baik, tanpa kerjasama yang baik enggak akan selesai," imbaunya.
Sudah dua tahun dilanda virus corona, ia ingin agar menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan
"Karena intinya hulu itu ada di masyarakat dan hilirnya di rumah sakit-rumah sakit tempat saya kan hilir, kita menerima efek dari hulu, apa yang diperbuat oleh hulu. Semakin hulu banyak positif, ke hilir makin banyak dikirimkan, colebs nanti lama-lama. Itu yang harus diwaspadai. Dua kali lebaran ini harusnya bisa jadi pelajaran," tutupnya.
Baca juga:
Data Pasien Rawat Inap di RSD Wisma Atlet Per 13 Juni 2021
Hingga 12 Juni 2021, Pasien Rawat Inap RSD Wisma Atlet Kemayoran Berjumlah 4.507
Satgas Sebut Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Meningkat 359 Persen
Update Jumlah Pasien Covid-19 di Wisma Atlet per 11 Juni 2021
Antrean Ambulans di RSD Wisma Atlet Imbas Melonjaknya Pasien Covid-19
Update Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Per 10 Juni 2021