Ketika Bambang Widjojanto rela mati demi lawan kriminalisasi Polri
Pemeriksaan Bambang yang sudah kedua kalinya ini juga masih serangkaian dari konflik Polri vs KPK.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto kemarin Selasa (3/2) dipanggil penyidik Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri untuk diperiksa. Beberapa waktu lalu Bambang memang sudah ditangkap oleh polisi dan langsung ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan mengarahkan saksi memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi pada 2010 silam.
Pemeriksaan Bambang yang sudah kedua kalinya ini juga masih serangkaian dari konflik Polri vs KPK. Setelah sebelumnya calon kapolri Komjen Budi Gunawan ditetapkan tersangka oleh KPK soal dugaan rekening gendut, sampai pimpinan KPK lainnya juga dibalas dengan buka-bukaan kasus yang berbeda.
Usai Bambang ditangkap kemarin, KPK sudah menduga hal tersebut adalah suatu bentuk kriminalisasi KPK dari Polri. Lembaga antirasuah itu pun tak gentar. Sang ketua Abraham Samad dan pimpinan KPK lainnya menegaskan tak akan bernyali kendor menghadapi serangan Korps Bhayangkara.
Sebelum berangkat ke Bareskrim kemarin, Bambang sudah ditunggu para pendukung setia KPK. Dari ormas sampai karyawan KPK mengantarkan Bambang sampai ke mobil sebelum berangkat menuju Mabes Polri.
Pada momen itu, Bambang sempat melakukan orasi singkat di depan Gedung KPK. Bahkan Bambang sesumbar sama sekali tak gentar jika usai diperiksa polisi dia harus kehilangan nyawanya.
Berikut pernyataan-pernyataan haru Bambang Widjojanto sebelum berangkat ke Mabes Polri, seperti dirangkum merdeka.com, Rabu (4/2) pagi:
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Apa yang dilakukan oleh Wali Kota Semarang setelah kantornya digeledah KPK? Dalam kesempatan itu, ia menegaskan tidak ke mana-mana usai penggeledahan kantornya oleh KPK. Menanggapi penggeledahan itu, ia mengatakan pihaknya mengikuti prosedur yang sedang ditetapkan. “Saya ada di sini dan tidak ke mana-mana. Alhamdulillah sampai saat ini saya baik-baik dan mengikuti saja prosedur yang sedang dilaksanakan,” ujar Ita dikutip dari ANTARA.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kenapa Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Yudian mengatakan, anak-anak merupakan harapan kepemimpinan masa depan bangsa dan Pojok Taman Baca Pancasila sebagai bentuk gotong royong untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
Pergi untuk kembali
Sebelum berangkat mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan, Bambang menyempatkan untuk berpidato singkat di depan para pendukung KPK. Bambang mengaku sama sekali tak takut dengan apapun yang bakal terjadi nantinya.
"Saya pergi untuk kembali, jadi jangan dibikin serius banget," kata Bambang dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (3/2).
Pernyataan Bambang itu memancing tawa dari seluruh pegawai KPK yang hadir dan ikut mengiringi keberangkatannya. Selama Bambang memberikan pernyataan, para pegawai KPK terlihat serius mendengarkan. Beberapa dari mereka bahkan menangis.
Selepas Bambang berangkat, para pegawai itu sempat bercengkrama bersama sembari merokok di pelataran Gedung KPK. Beberapa di antaranya bahkan membuka obrolan dengan para pewarta.
Mau beri contoh Komjen Budi Gunawan
Wakil KPK Bambang Widjojanto, kemarin memenuhi janjinya buat menghadiri pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal Polri, sebagai tersangka kasus dugaan mengarahkan saksi memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi pada 2010. Dia menyatakan, hal itu sebagai contoh supaya penegak hukum lain, terutama Kepolisian, bisa menaati aturan.
"Saya sebagai salah satu pimpinan lembaga penegak hukum. Menunjukkan kelas penegak hukum harus taat hukum," kata Bambang dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (3/2).
Meski tak secara terang-terangan, pernyataan Bambang ini secara tersirat menyindir Komjen Pol Budi Gunawan. Di mana Budi mangkir saat dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai tersangka gratifikasi pada Jumat lalu.
Saksi-saksi dari Komjen Budi Gunawan yang akan diperiksa diketahui juga belum mau hadir di KPK.
Siap mati lawan kriminalisasi Polri
Bambang Widjojanto menyatakan sudah siap menghadapi kemungkinan apapun termasuk dikriminalisasi oleh pihak manapun. Bahkan dia mengaku sudah siap bila harus tewas dalam memberantas korupsi.
Hal tersebut diutarakannya sebelum berangkat menuju Bareskrim Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan.
"Kalau akibat terberat itu adalah saya harus meninggalkan jasad saya, itu akan saya ambil! Tapi saya percaya Allah SWT di pihak orang-orang yang benar," kata Bambang dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (3/2).