Ketika Ketua Majelis Syuro PKS Panen Padi Bareng Ridwan Kamil
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan panen raya di Karawang, Jawa Barat, Selasa (28/9). Salim dan Ridwan Kamil juga menggelar sarasehan dengan seluruh petani di Indonesia secara daring dalam rangka Peringatan Hari Tani 2021.
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan panen raya di Karawang, Jawa Barat, Selasa (28/9). Salim dan Ridwan Kamil juga menggelar sarasehan dengan seluruh petani di Indonesia secara daring dalam rangka Peringatan Hari Tani 2021.
Dalam kesempatan ini, Salim mengingatkan tata niaga komoditas pertanian harus berpihak kepada kepentingan petani. Salim meminta tidak ada lagi impor beras saat panen raya.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Apa yang Ridwan Kamil sampaikan kepada JK dalam pertemuan mereka? “Saya sudah sampaikan saya memuliakan semua program gubernur sebelumnya, siapapun itu selama baik kita lanjutkan,” kata RK kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/9).
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Siapa saja yang Ridwan Kamil sebut dalam pertemuan dengan JK? “Saya sudah sampaikan saya memuliakan semua program gubernur sebelumnya, siapapun itu selama baik kita lanjutkan,” kata RK kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/9).
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
"Jangan ada lagi impor beras justru saat panen raya. Negara harus melindungi petani. Ini tanggung jawab pemerintah membantu petani sesuai amanat UU No.19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani," katanya dikutip dari siaran pers, Selasa (28/9).
Salim mengatakan, ketahanan pangan merupakan masa depan. Indonesia memiliki potensi luar biasa dari sektor pertanian ini. Oleh sebab itu sudah seharusnya negara berpihak kepada petani.
"PKS pernah mengirim Pak Anton Apriantono sebagai Menteri Pertanian dan berhasil melakukan swasembada beras sehingga tak perlu impor beras," paparnya.
Hal itu pun diamini Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Di daerah yang ia pimpin, kata Ridwan, sudah surplus produksi padi dan bahkan bisa mengirim 1 ton lebih untuk nasional.
"Kita sudah ujicoba metode baru di Jabar, kalau biasanya satu hektare bisa menghasilkan 5-6 ton, dengan metode baru bisa 10-11 ton dan ini sudah berhasil di tiga kabupaten," katanya.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini melaporkan, gerakan petani milenial sudah dilakukan di Jawa Barat. Ia mengusung slogan 'Hidup di Desa, Rezeki Kota' untuk mendukung petani milenial di Jawa Barat.
"Saat pandemi ada tiga sektor yang tumbuh dua di antaranya yakni soal pangan dan digital. Jabar sudah menggabungkan keduanya agar anak-anak muda bisa berkecimpung di dunia pertanian. Di Jabar misalnya sekarang kasih makan ikan cukup lewat handphone, mencari ikan di Pelabuhan Ratu cukup pakai aplikasi satelit. Yang biasanya 300 kg sekarang bisa 1 ton," jelasnya.
Sementara itu, Salim juga menekankan pentingnya regenerasi di kalangan petani guna melahirkan petani milenial. Salim mengatakan, menurut data BPS 60,8 persen petani di Indonesia berusia di atas 45 tahun. Salim juga berpesan agar negara melindungi petani dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan petani.
"PKS mendorong Pemerintah untuk memberikan akses permodalan dan insentif bagi profesi petani sehingga menarik generasi muda menjadi petani. Saat ini, regenerasi petani berjalan lambat dan berakibat pada banyaknya petani dengan usia lanjut," ujar Salim.
Pada panen raya dan sarasehan petani nasional, turut hadir Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi, serta Bupati Karawang Cellica Nurachdiana.
Baca juga:
Ridwan Kamil Sebut Jabar & Jakarta Saling Bergantung, Hubungan Baik Harus Dijaga
Siswa SMK Meninggal Usai Vaksinasi Covid-19, Ini Respons Ridwan Kamil dan Komda KIPI
Ridwan Kamil soal Kasus Covid-19 pada 149 Sekolah di Jabar: Belum Valid
Pendapatan Berkurang, APBD Jabar Dikoreksi Lebih dari Rp5 Triliun
Ridwan Kamil Soal Klaster Covid-19 Sekolah: Jangan Sampai Anak Dikorbankan
Ridwan Kamil Berencana Bikin Aturan Pemanfaatan PLTS di Setiap Pabrik