Ketika Menpora Ngobrol Santai dengan Pasangan Suami Istri Pesilat Indonesia
Menpora ngobrol santai dengan Hanifan. Bak host, Menpora melontarkan berbagai pertanyaan. Suasana tampak begitu penuh keakraban. Menurut Menpora, Hanifan merupakan salah satu pesilat andalan Indonesia dan menjadi harapan tim merah putih.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali melakukan bincang santai sekaligus ngabuburit di bulan Ramadan bersama pasangan pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah dan Pipiet Kamelia. Obrolan ini tak lepas dari kesuksesan keduanya meraih medali emas Asian Games 2018 lalu.
Pertama, Menpora ngobrol santai dengan Hanifan. Bak host, Menpora melontarkan berbagai pertanyaan. Suasana tampak begitu penuh keakraban. Menurut Menpora, Hanifan merupakan salah satu pesilat andalan Indonesia dan menjadi harapan tim merah putih.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
"Hanifan salah satu andalan kita. Nah, bagaimana Hanifan bisa masuk dan tertarik di olahraga pencak silat?. Cabang olahraga bela diri kan banyak," tanya Menpora.
Mendengar itu, Hanifan menjelaskan, dirinya tertarik untuk menekuni pencak silat karena orang tua dan ingin mengikuti jejaknya. Atas hal itu, dia berlatih dan memutuskan untuk berkarir di olahraga pencak silat.
"Awalnya mengikuti jejak orang tua. Berlatih, bersemangat, dan harus memiliki tekad. Kemudian ikut kejuaraan dan dipantau untuk mengikuti PON. Kemudian ikut latihan dan harus juga seleksi. Proses seleksi sangat ketat, bersaing dengan senior, dan teman sendiri," ujarnya.
Dengan tekad yang kuat, Hanifan akhirnya lolos dan terus memulai karirnya sebagai seorang pesilat. Berbagai kejuaraan diikutinya, mulai Pekan Olahraga Nasional (PON) hingga Asian Games.
"Main di PON, itu sangat luar biasa. Hanif merasa menjadi kuda hitam saat itu. Sebagai orang baru yang turun di level nasional, dan kaget. Tak sampai di situ, lalu puncaknya ikut di Asian Games. Sebelumnya, harus di seleksi lagi. Di Asian Games, kita berjuang sampai titik darah penghabisan," terang Hanifan.
Kemudian, Menpora kembali menanyakan kepada Hanifan mengenai perkembangan pencak silat di Indonesia. Apalagi, UNESCO menetapkan tradisi pencak silat sebagai warisan budaya tak benda. Hanifan berpendapat, pencak silat saat ini perkembangannya sangat baik. Dia ingin, pencak silat bisa terus dibesarkan.
"Pencak silat sangat baik perkembangannya. Kita ingin pencak silat ini kita besarkan. Hanifan selalu memberi arahan dan motivasi untuk adik-adik, jangan gengsi untuk belajar pencak silat. Kita jangan mau kalah dengan negara-negara lain," jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Menpora mengapresiasi prestasi yang telah diraih Hanifan saat Asian Games 2018. Selain itu, Menpora juga memuji langkah Hanifan yang langsung berlari seterusnya memeluk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto secara bersamaan usai memastikan medali emas.
"Tidak mengerti bisa sampai memeluk (secara bersamaan). Sebelumnya, ada motivasi, awalnya saya kalah pada ronde saat itu. Kemudian Pak Jokowi datang, dan ada rasa beban bahkan beberapa detik fokus saya hilang. Bagaimana kalau saya kalah, apalagi ini kita tuan rumah. Saya enggak mau itu terjadi (kalah).
"Bagaimana saya harus menang. Saya beranikan untuk kejar poin, dan akhirnya bisa. Saya bangga dan bisa menang. Nggak nyangka bisa juara. Saya memutuskan untuk silaturahmi ke atas, ada Pak Jokowi, Pak Prabowo dan lainnya. Di situ adem, dan silaturahmi," jelas Hanifan.
Setelahnya, Menpora juga bertanya soal asmara yang dibangun Hanifan dan Pipiet, hingga akhirnya memutuskan untuk menikah. Hanifan pun tertawa. Hanifan bilang, awalnya mereka hanya berteman. Berbagi cerita, hingga berbagi teknik.
"Namun, waktu ke waktu ada rasa bagaimana bisa menjalankannya dengan serius. Sampai akhirnya menikah," katanya.
Hal yang sama juga diutarakan Pipiet di kesempatan selanjutnya. Hanifan, disebut Pipet sangat aktif dan suka mengoreksi saat latihan.
"Hanifan kan tengil banget ya orangnya. Dia orangnya aktif. Sering misalnya latihan dia mengoreksi. Lalu ada rasa, dan akhirnya menikah. Saat Asian Games 2018, di situ kami sudah dekat. Lalu menikah setelah Asian Games 2018," ujarnya.
Di akhir acara ngobrol online, Menpora berterima kasih kepada keduanya yang sudah berbagi cerita, yang mungkin bisa menjadi inspirasi banyak orang. Kedua pesilat Indonesia ini juga berpesan kepada masyarakat agar mematuhi anjuran pemerintah di tengah wabah Covid-19. Dia berharap masyarakat di tanah air agar terus berkreativitas. Tetap menjaga jarak, menjaga kesehatan, dan selalu memakai masker serta rajin mencuci tangan
(mdk/hhw)