Cemburukah Istri Jika Suami bersama Bidadari di Surga Nanti?
Di surga, kelak seorang suami akan memiliki lebih dari satu istri yang berasal dari kalangan penduduk dunia dan bidadari surga.
Perasaan cemburu adalah sesuatu yang wajar dialami oleh manusia, baik wanita maupun pria. Dalam salah satu riwayat, disebutkan bahwa jumlah minimal istri bagi penduduk surga adalah dua. Bahkan, ada riwayat lain yang menyebutkan tambahan 70 bidadari. Bayangkan bagaimana perasaan cemburu yang mungkin dirasakan oleh istri ketika suaminya akan menjadi rebutan banyak wanita di masa depan. Bahkan, hanya dengan mendengar niat suami untuk berpoligami, banyak wanita sudah membayangkan betapa sedih dan tidak ikhlasnya mereka.
Jadi, apakah benar istri akan merasa cemburu saat suaminya bersama bidadari di surga kelak? Berikut penjelasannya Rabu (9/10).
Gambaran Manusia Tentang Surga
Meskipun Anda memiliki gambaran yang sangat menakjubkan tentang surga, kenyataan yang ada di sana pasti akan berbeda dari apa yang Anda bayangkan. Anda mungkin pernah membayangkan betapa sedih dan cemburunya saat suami Anda didekati oleh bidadari-bidadari cantik yang menjadi saingan Anda. Namun, penting untuk diingat bahwa imajinasi Anda tidak akan sejalan dengan kenyataan yang ada di surga. Semua gambaran tentang surga tidak dapat mewakili apa yang sebenarnya terjadi di sana. Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melalui sebuah hadis Qudsi, di mana Allah ta'ala berfirman,
"Aku telah mempersiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh, surga yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah terbayang dalam hati manusia." Selanjutnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merujuk pada firman Allah dalam surah As-Sajdah ayat 17,
"Tidak ada jiwa yang mengetahui surga yang Aku sembunyikan untuk mereka, sebagai imbalan atas apa yang telah mereka lakukan." (HR. Bukhari 3244, Muslim 2824, Turmudzi 3197, dan lainnya).
Oleh karena itu, Anda tidak perlu merasa khawatir karena perasaan semacam ini hanya ada di dunia dan akan sirna setelah manusia meninggalkan kehidupan sementara ini. Perasaan sedih, cemburu, dan permusuhan yang muncul dalam diri manusia tidak akan ada lagi ketika mereka memasuki surga.
Sudah Disucikan Sebelum Memasuki Surga
Salah satu anugerah Allah bagi penghuni surga adalah membersihkan mereka dari segala kotoran hati yang pernah mereka miliki di dunia. Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Orang-orang beriman akan diselamatkan dari neraka, lalu mereka akan berkumpul di qantharah, sebuah tempat antara surga dan neraka. Di sana, akan dilaksanakan qishash sebagai akibat dari kezaliman yang mereka lakukan di dunia. Setelah mereka dibersihkan dan disucikan, barulah mereka diizinkan untuk memasuki surga..." (HR. Ahmad 11095 dan Bukhari 6535).
Setelah proses pembersihan, mereka memasuki surga dengan hati yang ringan dan bersih. Semua penyakit seperti kebencian, kedengkian, hasad, kesedihan, dan kebingungan yang pernah mereka rasakan di dunia telah lenyap. Ibn Abbas dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhum juga menjelaskan,
"Ketika penduduk surga hendak masuk ke dalam surga, mereka akan meminum air dari mata air, dan Allah akan menghilangkan segala rasa benci dalam hati mereka. Setelah itu, mereka akan meminum air dari mata air yang lain, sehingga kulit mereka bersinar dan wajah mereka bercahaya". (at-Tadzkirah, Qurthubi, hlm. 499).
Tidak Ada Permusuhan Maupun Kecemburuan
Walaupun suami Anda memiliki 70 bidadari, Anda tidak akan merasakan kesedihan atau kecemburuan. Semua perasaan itu telah dihilangkan oleh Allah, dan apa yang Anda alami juga dirasakan oleh seluruh penghuni surga, yang akan merasa sebagai makhluk paling bahagia. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"...setiap orang di antara mereka memiliki dua istri. Sumsum tulang betis mereka terlihat di balik daging, karena keindahan yang luar biasa. Tidak ada perselisihan atau permusuhan di antara mereka. Mereka bersatu, selalu bertasbih mensucikan Allah, baik di pagi maupun sore." (HR. Bukhari 3245, Muslim 2843, dan lainnya). Semua ini sesuai dengan apa yang Allah nyatakan dalam firman-Nya,
"Kami hapuskan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka, dan mereka merasa seperti saudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan." (QS. Al-Hijr: 47). Wallahu a'lam.