Sosok yang Tidak Akan Diampuni Allah SWT Walau Sudah Bersungguh-sunggu Tobat
Meski Allah SWT Maha Pengampun, ada satu golongan tidak akan mendapatkan ampunan, yaitu mereka yang terang-terangan menceritakan kemaksiatannya.
Dalam perjalanan hidupnya, manusia sering kali terjatuh dalam kesalahan dan kekhilafan yang tidak dapat dihindari. Dalam ajaran Islam, harapan tertinggi bagi setiap hamba yang menyadari kesalahan-kesalahannya adalah ampunan dari Allah SWT.
Allah, yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang, senantiasa membuka kesempatan untuk taubat bagi mereka yang sungguh-sungguh ingin bertaubat dengan tulus. Seperti yang tercantum dalam Al-Qur'an,
"Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. Az-Zumar: 53), umat Islam diajarkan untuk tidak putus asa akan rahmat-Nya.
Dengan memohon ampunan, setiap orang memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan kembali ke jalan yang benar, karena kasih sayang Allah selalu lebih besar daripada kemarahan-Nya.
Dalam ceramahnya yang diambil dari kanal YouTube @ErikBelobe, Syekh Ali Jaber menjelaskan mengenai orang-orang yang tidak akan menerima ampunan dari Allah SWT. Meskipun Allah adalah Maha Pengampun, ada satu kelompok yang tidak akan mendapatkan ampunan, yaitu mereka yang dengan terang-terangan menceritakan perbuatan maksiat yang telah dilakukan.
"Kalau tobat pasti diampuni Allah Subhanahu wa Ta'ala, tapi ada satu orang yang tidak akan diampuni oleh Allah," kata Syekh Ali Jaber.
Risiko Mengisahkan Tindakan Dosa
Ini merupakan peringatan serius bagi mereka yang dengan bangga membagikan kisah dosa-dosa seperti zina kepada orang lain tanpa rasa malu atau penyesalan. Menurut Syekh Ali Jaber, orang yang melakukan dosa besar seperti zina namun melakukannya secara sembunyi-sembunyi dan merasa menyesal, masih memiliki peluang untuk memperoleh ampunan dari Allah SWT.
Namun, jika dosa tersebut diceritakan dengan kebanggaan, maka sulit bagi orang itu untuk mendapatkan pengampunan. Syekh Ali menjelaskan bahwa mengungkapkan dosa kepada orang lain adalah bentuk penghinaan terhadap ajaran Allah SWT.
"Mereka yang secara terbuka menceritakan dosa kepada orang lain menunjukkan ketidakpatuhan mereka kepada Allah dan rendahnya rasa takut terhadap konsekuensi-Nya," tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa kebanggaan terhadap dosa mencerminkan kurangnya rasa malu dan rendahnya kesadaran akan perbuatan yang telah dilakukan.
"Orang yang merasa bangga dengan kemaksiatannya menunjukkan bahwa mereka tidak merasa bersalah, dan ini sangat berbahaya bagi keselamatan iman mereka," tambah Syekh Ali Jaber.
Ia menegaskan bahwa Allah SWT lebih mencintai hamba yang menyesali kesalahannya dan menutupi aibnya sendiri.
"Jika seseorang melakukan dosa, lebih baik ia menyimpannya dan bertobat secara pribadi kepada Allah, tanpa membagikan kisah tersebut kepada orang lain," ujarnya.
Menurut Syekh Ali Jaber, tindakan menceritakan dosa tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga dapat mempengaruhi lingkungan sosial. Mereka yang mendengar cerita tentang dosa tersebut mungkin tergoda untuk mengikuti jejak yang sama, yang dapat menimbulkan dampak negatif yang lebih luas.
Mengutamakan Penutupan Kesalahan dan Melakukan Pertobatan
Dalam ajaran Islam, disarankan untuk menutupi aib diri dan bertaubat. Syekh Ali Jaber mengatakan rasa malu dan penyesalan merupakan kunci untuk meraih ampunan dari Allah SWT.
"Seseorang yang merasa malu atas kesalahannya dan bertaubat dengan sepenuh hati, insya Allah, akan mendapatkan pengampunan," ujarnya.
Menyebarkan cerita tentang dosa secara terbuka, terutama dengan rasa bangga, menunjukkan bahwa orang tersebut tidak lagi menghormati perintah Allah. Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa hatinya telah mengeras dan jauh dari kasih sayang Allah. Syekh Ali Jaber juga mengingatkan bahwa Allah senantiasa membuka peluang untuk bertaubat bagi hamba-Nya, selama mereka tidak bersikap sombong dan mau menyesali tindakan mereka.
Namun, bagi mereka yang terus-menerus merasa bangga dengan kemaksiatannya, kesempatan untuk memperoleh ampunan akan semakin sulit. Pada akhirnya, Syekh Ali Jaber menegaskan bahwa ampunan dari Allah SWT adalah anugerah bagi siapa saja yang sungguh-sungguh ingin berubah. Namun, bagi mereka yang tidak menghargai kesempatan ini dengan menceritakan dan membanggakan dosa-dosa mereka, akan sulit untuk meraih pengampunan tersebut.
Oleh karena itu, Syekh Ali Jaber mengajak umat Islam untuk selalu melindungi diri dari perbuatan dosa dan menutupi aib pribadi, serta segera bertaubat jika melakukan kesalahan. Allah Maha Pengampun, tetapi hanya bagi mereka yang tulus dalam taubat dan tidak berbangga atas dosa yang telah dilakukan.
Pesan dari Syekh Ali Jaber ini berfungsi sebagai pengingat penting bagi umat Islam untuk menjaga kehormatan diri dan menjauhi perbuatan yang dapat mendatangkan kemurkaan Allah. Terutama bagi mereka yang merasa bangga dengan dosa yang dilakukan, peringatan ini seharusnya menjadi dorongan untuk kembali ke jalan yang benar.