Ketua DPR puji pelaksanaan haji tahun ini, tapi kritik tenda wukuf
Menurutnya, tenda-tenda yang disiapkan untuk pelaksanaan wukuf di Afarah masih kurang bagus.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komaruddin memuji pelaksanaan ibadah haji tahun 2016 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama. Sebagai ketua dewan pengawas haji dari DPR, Akom, sapaan akrab Ade Komaruddin melihat ada peningkatan signifikan dalam pelayanan ibadah haji tahun ini.
"Tahun ini peningkatan luar biasa dari tahun-tahun sebelumnya," kata Akom saat memberi sambutan pada malam konsolidasi persiapan Armina di Dar Hadi Hotel, Makkah, Kamis (8/9) malam.
Menurut Akom, keberhasilan pelaksanaan ibadah haji tahun ini berkat kerjasama yang efektif antara pihak-pihak yang terkait dengan ibadah haji seperti Kemenag, Kemenkes, KBRI Arab Saudi, Konjen RI di Jeddah, serta semua pihak termasuk Imigrasi.
Keberhasilan pelaksanaan ibadah haji tahun ini, lanjut Ade Komaruddin, menunjukkan bahwa penurunan biaya haji tahun ini tidak berpengaruh pada pelayanan jemaah haji. Malh justru makin meningkat.
"Dengan pengurangan biaya, bukan berarti mengurangi kualitas pelayanan. Justru makin meningkatkan kualitas pelayanan," ujar politikus Partai Golkar tersebut.
Namun Akom mengkritisi pelayanan ibadah haji tahun ini. Menurutnya, tenda-tenda yang disiapkan untuk pelaksanaan wukuf di Afarah masih kurang bagus. Ke depan dirinya berjanji akan membantu pengadaan tenda wukuf dengan menggandeng beberapa pihak, termasuk perbankan BUMN.
"Di Arafah kami ingin kualitas tenda kita lebih baik dari sekarang. Oleh karena itu untuk yang akan datang, itu tidak akan membebani ongkos haji. Saya akan undang perbankan untuk program CSR demi peningkatan tenda-tenda ini. Jangan bebani jemaah haji," janji Akom.
Terkait kuota haji yang saat ini dipotong menjadi 168.800, Ketua DPR memastikan tahun depn kuota akan kembali normal yakni 210.000. Bahkan, kalau memungkinkan DPR bersama Kemenag akan memperjuangkan penambahan kuota dengan melobi negara-negara yang selama ini kurang memanfaatkan kuota haji.
"Kalau memungkinkan, kuota bisa jadi 210 ribu, 250 ribu bahkan bisa saja 250 ribu," kata Ade Komaruddin.
Sementara soal jemaah haji usia tua, Akom berharap mereka terus mendapatkan prioritas untuk bisa diberangkatkan haji duluan. "Agar petugas kesehatan tidak capek melayani jemaah haji tua yang biasanya rempong-rempong," tutup Akom.
Mendapat sanjungan Ketua DPR, Menteri Agama mengaku hal ini patut disyukuri, namun para petugas haji tidak boleh lengah. Di depan masih ada puncak haji yang merupakan momen yang paling berat dalam pelaksanaan ibadah haji yakni pelaksanaan wukuf di Arafah.
"Ini patut kita syukuri sekaligus tantangan. Di depan mata ada momentum yang menjadi ruh ibadah haji, yakni wukuf. Saya ingin sampaikan bagaimana kita bisa konsolidasi dari kita masing-masing agar puncak haji betul-betul terlaksana sesuai dengan yang kita rencanakan," kata Menteri Agama saat memberi sambutan di kesempatan yang sama.