Ketua Fraksi PDIP Bali Dihajar Anggotanya Sendiri di Ruang Paripurna
"Kemudian saya tanya dia (Dewa Nyoman Rai). Dia bilang katanya saya nantang dia, dan saya bilang kapan saya nantang. Saya tidak pernah merasa menantang orang. Iya dilerai sama anggota yang lain. Ada 5 jahitan, (Diperiksa) di Rumah sakit Bali Mandara," ungkapnya.
Seorang anggota Komisi I DPRD Bali, bernama Dewa Nyoman Rai memukul anggota Komisi III yakni I Kadek Diana hingga berdarah. Kedua anggota dewan ini merupakan kader PDIP Bali. Hal tersebut, terjadi di ruang sidang utama di Kantor DPRD Bali saat akan ada rapat Paripurna, Selasa (14/5) pagi.
Akibatnya, I Kadek Diana langsung melaporkannya ke SPKT di Polda Bali setelah melakukan visum di Rumah Sakit Bali Mandara. I Kadek Diana saat ditemui di Mapolda Bali, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada pukul 10.00 Wita pagi, Selasa (14/5).
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Di mana PDRI didirikan? Berawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.
-
Apa itu PIP Kemenag? Program Indonesia Pintar yang selanjutnya disebut PIP adalah bantuan berupa uang dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang orang tuanya tidak dan/atau kurang mampu membiayai pendidikannya, sebagai kelanjutan dan perluasan sasaran dari program Bantuan Siswa Miskin (BSM).
-
Kenapa keenam Caleg terpilih PDIP diminta mundur? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
"Tadi pagi itu ada sidang DPRD biasa sebelum sidang pimpinan belum ada. Kita sesama anggota dewan ngobrol, kita duduk-duduk di sana. Ada yang berdiri ada yang duduk kebetulan saya yang duduk. Saya menghadap ke Utara agak menyamping. Tiba-tiba saja saya merasakan (pukulan) tepatnya di pelipis (kiri) ada yang memukul dengan sangat keras. Kemudian karena merasa ada pukulan, saya langsung bangun. Begitu saya menoleh ada dia," ujar Kadek Diana.
I Kadek Diana mengaku dipukul sebanyak dua kali dan saat dipukul kemudian dirinya berdiri dan sempat dilerai oleh anggota dewan yang lain pada saat itu.
"Kemudian saya tanya dia (Dewa Nyoman Rai). Dia bilang katanya saya nantang dia, dan saya bilang kapan saya nantang. Saya tidak pernah merasa menantang orang. Iya dilerai sama anggota yang lain. Ada 5 jahitan, (Diperiksa) di Rumah sakit Bali Mandara," ungkapnya.
I Kadek Diana yang juga merupakan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali menjelaskan, selama ini dirinya tidak ada permasalahan dengan yang bersangkutan. Namun, ia juga menceritakan bahwa memang punya obrolan di grup WhatsApp fraksi PDIP dan di sana juga ada Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster atau Gubernur Bali.
I Kadek Diana juga mengatakan, bahwa di grup tersebut sering membahas segala persoalan dan membahasnya di grup WhatsApp tersebut.
"Kalau saya merasa tidak ada masalah. Fungsi pembinaan saya lakukan terhadap 24 anggota. Saya ajak berbicara di WhatsApp itu. Misalkan, saya tidak menjalankan fungsi saya selaku pimpinan tidak bagus semestinya saya diperingatkan oleh Bapak Ketua DPD (PDIP)," ujarnya.
"Kalau persoalan perbedaan pendapat suatu masalah yang kita bahas di WhatsApp itu terjadi pada anggota semua. Persoalan dia (Dewa Nyoman Rai) tidak terima dengan perkataan saya iya itu persoalan dia," sambungnya.
"Apa itu dijadikan alasan untuk pembenaran memukul orang. Di obrolan di WhatsApp itu standar dan sudah banyak persoalan yang kita bahas di WhatsApp," tambah I Kadek Diana.
I Kadek Diana, juga mengaku selama ini tidak ada persoalan pribadi dengan Dewa Nyoman Rai. Namun, terakhir ia bertemu dengan yang bersangkutan satu bulan menjelang pencoblosan Pileg dan ngobrol seperti biasa.
"Saya jalan bareng sama dia dan dia di sebelah kiri saya, saya tanya sama dia. Bapak Dewa kira-kira bagaimana peluangnya di Pileg ini? Yakin lolos apa enggak. Saya tanya begitu. Akhirnya dia Jawab. 'Iya harus serius atau maksimal berjuang persoalan tidak lolos itu urusan lain', itu jawabannya. Jadi sempat obrolan seperti itu," ujarnya.
"Saya merasa tidak ada masalah. Kalau dia merasa ada masalah silakan nanti ada jalur hukum ada kepolisian yang bertugas. Kalau baku hantam itu saling pukul (tidak benar) saya tidak ada melakukan pemukulan," ujarnya.
Sementara Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada laporan terhadap pemukulan tersebut.
"Iya sudah dilaporkan ke SPKT," kata AKBP Hengky saat dikonfirmasi via WhatsApp, Selasa (14/5) sore.
Baca juga:
Cekcok Soal Tunggakan Kredit, Agus Acungkan Golok dan Rusak Motor Tetangga
Jadi Korban Tawuran, Seorang Pelajar di Pekanbaru Tewas Bersimbah Darah
Tunggu Sahur, 5 Pemuda di Depok Dibacok Geng Motor
Terbakar Cemburu, Suami di Buleleng Aniaya Istri dan Tikam Pacarnya Pakai Pisau Dapur
Jadi Korban Pengeroyokan, Kasatreskrim Polres Wonogiri Belum Sadar
Pilot Lion Air Penganiaya Pegawai Hotel Resmi Ditahan Polisi