Ketua Kadin: Aplikasi PeduliLindungi Senjata Kuat Melawan Pandemi
Ketua Kadin M Arsjad Rasjid P.M. mengatakan aplikasi PeduliLindungi berperan sebagai senjata yang sangat kuat dalam mengatasi peperangan melawan pandemi dan ekonomi saat ini.
Ketua Kadin M Arsjad Rasjid P.M. mengatakan aplikasi PeduliLindungi berperan sebagai senjata yang sangat kuat dalam mengatasi peperangan melawan pandemi dan ekonomi saat ini.
"Aplikasi PeduliLindungi boleh katakan kalau dalam peperangan ini adalah salah satu senjata juga. Kenapa? senjata untuk melawan pandemi ini yang di mana kaitannya juga untuk menaikkan ekonomi dan akhirnya juga supaya kita keluar dari juga jangan sampai terjadi krisis sosial yang ada," ujarnya dalam siaran langsung Lawan Covid-19, Kamis (14/10).
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
Arsjad memaparkan keadaan perekonomian Indonesia saat ini sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan mulai dari pertumbuhan ekonomi yang kembali pulih, vaksinasi sedang berlangsung dengan perkembangan yang baik, hingga pertumbuhan ekonomi yang kuat di tahun 2022.
Ia mengatakan hal tersebut dapat membuat masyarakat aware bahwa hanya dengan sebuah aplikasi namun memiliki dampak yang besar bagi keadaan kesehatan dan juga keadaan ekonomi.
"Di mana kalau kita menggunakan aplikasi ini dengan sendirinya ekonomi growth kita akan naik, sosialnya akan tetap terjaga. Karena itu yang paling penting tentang apa yang terjadi saat ini," katanya.
Arsjad juga mengatakan bahwa pada tahun 2045 akan menjadi tahun emas untuk Indonesia yang diwujudkan melalui industri 4.0 serta pada tahun 2030, Indonesia dapat menjadi ekonomi terbesar peringkat ke-7 di dunia pada tahun 2030 jika dapat dengan cepat kembali ke tingkat pertumbuhan sebelum ekonomi.
"Aplikasi ini dilihatnya se-simple itu tapi it means a lot. Bahwa ini adalah bagian tadi untuk bagaimana kita bisa ke depan, Indonesia ekonomi yang lebih baik,"
Percepat Adopsi Industri 4.0
Menurut Arsjad, hadirnya aplikasi PeduliLindungi menjadi bagian dari percepatan industri 4.0 di Indonesia.
"Aplikasi ini adalah bagian dari adopsi terhadap namanya revolusi industri tersebut dan adanya pandemi ini, ini mempercepat semuanya. Mempercepat automasi ataupun digitalisasi," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa adopsi percepatan di Indonesia saat ini masih berada di tingkat paling rendah dibandingkan China, US, Singapore, dan Korea Selatan.
"Saat ini di Indonesia adopsinya masih paling rendah. Harapannya kalau kita bisa mengadaptasi terhadap yang namanya teknologi industri 4.0 ataupun digitalisasi yang sekarang ini di Indonesia masih hanya 21% yang di mana manufaktur yang kita gunakan, kalau kita bisa naikkan ke 50%, Indonesia itu akan berjaya," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa aplikasi ini tidak boleh dianggap enteng. Dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi kita sudah melakukan adaptasi dengan teknologi, menerapkan digital literacy, membantu sektor ekonomi hingga membantu untuk jangan sampai terjadinya dampak krisis sosial.
Di sisi lain Chief Digital Technology Office Kemenkes, Setiadji mengatakan saat ini sudah ada sebanyak 9 juta masyarakat yang menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa masyarakat sudah mulai aware dan beradaptasi dengan penggunaan aplikasi ini.
"Masyarakat menggunakan ini untuk akses berbagai macam. Mulai dari masuk ke mall kemudian menggunakan travel ya, bandara, kereta api dan sebagainya," ujarnya dalam siaran langsung Lawan Covid-19, Kamis (14/10).
Secara total, pengguna yang sudah mendownload aplikasi Peduli Lindungi saat ini sudah mencapai 60 juta masyarakat serta lebih dari 70 juta masyarakat yang sudah menggunakan QR code pada aplikasi PeduliLindungi.
"Jadi meningkat cukup drastis semenjak Juli ya kita tentukan di awal, terus kemudian dibuka di mal kurang lebih pertengahan september. Ini yang awalnya di bawah 1 juta penggunanya sekarang meningkat cukup drastis 9 kali lipat, tentunya ini akan berimplikasi bukan hanya dari infrastruktur, terus kemudian dari pengamanan data dan lain sebagainya," tuturnya.
Meski demikian Setiadji mengatakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dilakukan secara bertahap dan belum secara merata diberlakukan di Indonesia. Namun, setidaknya ada kurang lebih hampir 30.000 titik yang sudah dipasang QR code di seluruh Jawa Bali serta sedikit diperluas di daerah Sumatera dan Kalimantan.
"Kita tidak langsung menjalankan ini di keseluruhan wilayah Indonesia, terutama ada berbagai pertimbangan tentunya," ujarnya.
"Tentunya kita mempertimbangkan berbagai hal mulai dari PPKM level, cakupan vaksinasi, kemudian juga tingkat penggunaan teknologi," katanya.
Reporter Magang: Leony Darmawan
Baca juga:
GBK Ramai Warga Berolahraga, Pengurus Wajibkan Pakai PeduliLindungi
NIK Tidak Ditemukan di PeduliLindungi, Ini Solusinya
Sertifikat Vaksin Tak Muncul di PeduliLindungi, Ini Penyebab dan Solusinya
Mal di Padang Mulai Terapkan Wajib Vaksin bagi Pengunjung dan Pedagang
Terintegrasi 15 Mitra, Data Pengguna Dipastikan Tersimpan di Aplikasi PeduliLindungi
Menkes Budi Pamer PeduliLindungi dalam Forum ASEAN