Ketua KPK Tanggapi Demokrat: Tak Ada Perkara Korupsi yang Disembunyikan
Seluruh kasus korupsi di KPK terdaftar dalam sistem. Kata Firli, semua orang bisa melihat bagaimana proses penanganan perkara itu.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menjawab pernyataan anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman soal kasus korupsi disembunyikan. Firli bilang, tidak ada perkara yang disembunyikan oleh KPK.
"Saya kira tidak ada perkara yang disembunyikan karena semuanya transparan," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Rabu (26/1).
-
Bagaimana Firli Bahuri bisa menjadi Ketua KPK? Seperti diketahui, Firli terpilih secara aklamasi sebagai ketua KPK oleh Komisi III DPR pada 2019 lalu.
-
Kenapa KPK dianggap tidak etis memberikan bantuan hukum kepada Firli Bahuri? Menurut Alex, tak etis lembaga antikorupsi memberi bantuan hukum terhadap tersangka korupsi."Bantuan hukum kemarin sudah kami sampaikan bahwa KPK tidak memberikan bantuan hukum, tetapi kami akan menfasilitasi kalau terkait dengan permintaan dokumen-dokumen," kata Alex. "Kalau perkara yang menyangkut korupsi itu, ya tentu tidak etis juga sebagai lembaga penegak pemberantasan korupsi membela dari tersangka korupsi. Jadi waktu itu disimpulkan seperti itu," Alex menambahkan.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Apa yang diungkapkan Firli mengenai pemberantasan korupsi? “Saya mohon dukungan dari seluruh rakyat Indonesia. Bahwa memang di dalam melakukan pemberantasan korupsi itu tidak mudah, tentulah banyak tantangan dan hambatan, bahkan jiwa raga harus kita korbankan,” kata Firli saat ditemui awak media.
-
Siapa yang menggantikan Firli Bahuri sebagai Ketua KPK sementara? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara Nawawi Pomolango berpose sesaat sebelum memberi keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/11/2023). Sebelumnya Presiden Joko Widodo, melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara.
-
Mengapa kasus korupsi Bantuan Presiden diusut oleh KPK? Jadi waktu OTT Juliari itu kan banyak alat bukti yang tidak terkait dengan perkara yang sedang ditangani, diserahkanlah ke penyelidikan," ujar Tessa Mahardika Sugiarto. Dalam prosesnya, kasus itu pun bercabang hingga akhirnya terungkap ada korupsi bantuan Presiden yang kini telah proses penyidikan oleh KPK.
Seluruh perkara KPK terdaftar dalam sistem. Kata Firli, semua orang bisa melihat bagaimana proses penanganan perkara itu. Termasuk siapa pihak pelapor dan sudah sejauh mana proses perkara di KPK.
"Seluruh perkara itu terdaftar di dalam sistem KPK yang dikenal dengan Sinergi, semua orang bisa lihat siapa yang lapor, penangananya bagaimana, dan sampai di tahap apa perkara-perkara yang ada di KPK. Jadi tidak ada yang disembunyikan," tegasnya.
Kritik Demokrat
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat Benny K Harman meminta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengungkap kasus-kasus yang belum selesai ditangani komisi antirasuah.
Benny meminta jangan ada yang disembunyikan. Hal itu disampaikan dalam rapat kerja Komisi III DPR RI dengan KPK, Rabu (26/1).
"Pertanyaan tahun lalu apakah ada kasus kasus yang belum diselesaikan, di sini saya lihat, ada kasus ini tetapi kan ada kasusnya," ujar Benny.
Benny mendesak agar Firli membuka kasus yang belum diselesaikan itu disampaikan dalam rapat.
"Jangan disembunyikan, ada juga yang disembunyikan kasus itu, dibuka saja," sambung Waketum Demokrat ini.
(mdk/ray)