Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Tanggapi Kasus Mesum di Wisma Atlet
Aktivitas pasien dan tenaga kesehatan akan dievaluasi agar tidak mengganggu relawan yang lain. Monitoring lewat CCTV pun segera dibenahi agar gerak gerik yang mencurigakan bisa diantisipasi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Nasional, Doni Monardo menyayangkan adanya kasus asusila antara pasien dan tenaga kesehatan di tempat isolasi pasien Covid-19 Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet.
Ia menegaskan, kasus tersebut diproses oleh tim gabungan dan sudah masuk penyidikan oleh polisi. Meski demikian, ada satu orang yang masih berstatus positif Covid-19 belum dimintai keterangan.
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Kenapa DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI untuk menggunakan Wisma Atlet? Inggard berujar penggunaan Wisma Atlet bisa menjawab permasalahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta yang belum memiliki tempat rekapitulasi dan gudang logistik di Kemayoran.
-
Di mana letak Wisma Perdamaian? Tak jauh dari kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, terdapat sebuah bangunan tua yang dikenal masyarakat dengan nama Wisma Perdamaian.
-
Siapa yang tinggal di Wisma Perdamaian dulu? Pada zaman dulu, Wisma Perdamaian digunakan sebagai rumah dinas petinggi VOC yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Utara bagian Pesisir Timur.
-
Di mana lokasi Wisma Merapi Indah I? Secara administratif, penginapan itu berada di Padukuhan Kaliurang Barat, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
"Masalah kasus di Wisma Atlet, yang bersangkutan sudah diproses oleh tim gabungan di Wisma Atlet, ada dari unsur kepolisian. Namun, di antara mereka ada yang positif, belum diserahkan ke polisi. Kalau dua hari ini negatif, semua akan diserahkan," terang dia di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (28/12).
"Kami sangat menyesali perilaku seperti itu, tidak mencerminkan budaya bangsa kita. Tentunya kami semua satgas dan manajemen Wisma Atlet akan meningkatkan sistem pengawasan," ia melanjutkan.
Aktivitas pasien dan tenaga kesehatan akan dievaluasi agar tidak mengganggu relawan yang lain. Monitoring lewat CCTV pun segera dibenahi agar gerak gerik yang mencurigakan bisa diantisipasi.
"Termasuk pembinaan rohani untuk mengingatkan kita semua agar mengikuti ketentuan yang digariskan agama kita," katanya.
Diketahui, insiden asusila sesama jenis ini viral di jagat sosial media. Aksi mereka terungkap usai hasil percakapan keduanya di ponsel tersebar ke publik.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, keputusan menaikkan status hukum kasus chat mesum pasien dan perawat di RSD Wisma Atlet ke tahap penyidikan diambil usai penyidik melakukan gelar perkara.
Yusri menjelaskan, pasien Covid-19 tersebut diduga melanggar Undang-undang ITE dan Undang-undang tentang pornografi. Sebab, dia melakukan hubungan intim sesama jenis kemudian menyebar chat mesum hubungan terlarang itu di akun media sosialnya.
"Pidananya ada. 2 Alat bukti yang cukup untuk jadi tersangka, minimal 2 alat bukti," jelasnya.
Baca juga:
Geger RSD Wisma Atlet di Tengah Perjuangan Lawan Covid-19
Pasien Penyebar Chat Mesum Sesama Jenis di Wisma Atlet Masih Berstatus Saksi
Kasus Chat Hubungan Sesama Jenis di Wisma Atlet Naik Penyidikan, Belum ada Tersangka
Buntut Insiden Asusila Sesama Jenis di Wisma Atlet, Kapendam Evaluasi Rekrutmen Nakes
Nakes dan Pasien yang Mesum di RSD Wisma Atlet Diduga Kenal dari Grup LGBT