Ketua Satgas: Protokol Kesehatan Satu-satunya Senjata Perangi Covid-19
Ia menekankan pemberian edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan dengan menggunakan pendekatan kearifan lokal. Agar tiap pesan dari pemerintah pusat bisa diterjemahkan ke bahasa daerah setempat.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terus mengingatkan masyarakat pentingnya menerapkan protokol kesehatan di tengah Pandemi. Sosialisasi dari daerah hingga ke tingkat desa jadi program prioritas yang harus dilaksanakan.
"Sosialisasi protokol kesehatan harus menjadi program prioritas pemerintah daerah karena saat ini belum ada vaksin atau obat yang ditemukan untuk menangani Covid-19, sehingga protokol kesehatan merupakan satu-satunya senjata kita dalam memerangi Covid-19," ujar Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo melalui keterangan tertulis, Jumat (13/11).
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Mengapa Doni Monardo diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi? Atas kegigihannya menangani Covid, Jokowi memberikan penghargaan kepada Doni pada Maret 2023.
-
Apa jabatan terakhir Doni Monardo? Jabatan terakhir jenderal Doni adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
-
Kenapa Donita malas mandi? Donita males mandi, soalnya kulitnya sensitif banget sama air dingin. Kalau dia mandi pake air dingin, kulitnya bisa kebiru-biruan. Makanya, dia harus mandi pake air hangat dan luluran.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
Ia menekankan pemberian edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan dengan menggunakan pendekatan kearifan lokal. Agar tiap pesan dari pemerintah pusat bisa diterjemahkan ke bahasa daerah setempat.
"Misalnya setiap pesan atau program dari pemerintah pusat dapat diterjemahkan ke bahasa daerah setempat sehingga masyarakat dapat memahami secara menyeluruh tentang pesan yang disampaikan," jelas Doni.
Berikut kiat aman beraktivitas di luar rumah dengan protokol kesehatan ketat:
- Pakai Masker
Masker berguna untuk menangkal droplet dari seseorang yang bersin dan batuk. Sebab, diketahui virus corona bisa menjangkiti manusia melalui media tersebut serta menyebar di udara. Penggunaan masker juga harus tepat yakni menutupi hidung dan mulut.
- Jaga Jarak
Menjaga jarak saat berada di tempat umum, seperti di jalan raya, kantor, masjid, lapangan, bahkan di angkutan umum. Hindari kerumunan. Karena berpotensi penularan Covid-19 secara masif.
-Mencuci tangan dengan sabun
Saat berada di luar rumah, jangan malas untuk selalu mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir. Karena hal itu efektif untuk menjaga tangan tetap steril dan aman menyentuh bagian tubuh seperti mata dan mulut.
Sebab, ada kemungkinan di permukaan tangan terdapat berbagai macam patogen, virus, bakteri serta agen penyebab lain yang berkembang biak.
(mdk/rhm)