Kiai Asep Bantah Rommy Soal Rekomendasi Jabatan Kakanwil Kemenag Jatim
Mantan Ketum PPP Romahurmuziy alias Rommy menyeret nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Syaifuddin Chalim dalam kasus jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag).
Mantan Ketum PPP Romahurmuziy alias Rommy menyeret nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Syaifuddin Chalim dalam kasus jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag).
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kiai Asep membantah bahwa dia dan Khofifah yang merekomendasi Haris Hasanuddin untuk menduduki jabatan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur seperti yang disebut Rommy.
-
Kapan kasus pungli di rutan KPK terungkap? Kasus tersebut rupanya dilakukan secara terstruktur oleh salah satu mantan pegawai KPK bernama Hengki. Di saat yang bersamaan, penyidik KPK yang juga mengusut kasus pungli tersebut telah mengumumkan Hengki sebagai tersangka.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Bagaimana KPK menahan Helmut Hermawan? "Menjadi salah satu bagian dari kebutuhan proses penyidikan, tim penyidik menahan HH (Helmut) selama 20 hari pertama sejak 7 Desember 2023 hingga 26 Desember 2023 di rutan KPK," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam jumpa pers di gedung KPK, Kamis (7/12).
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
Namun, Kiai Asep tidak membantah jika Haris memang santri Amanatul Ummah. "Selama tiga tahun beliau (Haris) belajar ngaji di tempat saya, masak jika ditanya begitu saja saya tidak menjawab. Iya begitu!" tegas Asep ditemui di Ponpes Amanatul Ummah Surabaya, Jalan Siwalan Kerto, Jumat (22/3).
Lantas apa maksud Rommy di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebut soal rekomendasi Haris dari Kiai Asep dan Khofifah? "Endak itu. Menjawab keterangan bagaimana beliau (Haris). Nah, beliau ngaji di tempat saya tiga tahun."
Jadi, yang dimaksud Rommy, menurut Kiai Asep, adalah saat mantan Ketum PPP itu bertanya soal Haris kepada dia dan Khofifah. "Endak, endak ada rekomendasi, rekomendasi itu tertulis, endak ada saya rekomendasi tertulis. Cari! Endak ada rekomendasi tertulis saya," tegasnya lagi.
Pun begitu saat ditanya soal rekomendasi dari Khofifah untuk Haris, Kiai Asep juga membantahnya. "Ya endak! (tak ada rekomendasi Khofifah), tetapi kalau ditanyai tentang siapa dia (Haris)," katanya.
Kalau ditanya siapa Haris, masih kata Kiai Asep, "Nah saya punya data, dia ikut ngaji di tempat saya tiga tahun, dan dia mesti tanya-tanya kalau selesai ngaji dan lain sebagainya selama beliau kuliah di IAIN," tegasnya.
Kiai mantan pendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timur ini juga menegaskan, bahwa dia tidak pernah mengajarkan santri-santrinya untuk melakukan tindak korupsi.
"Dalam hadis itu kan keterangannya jelas, penyuap dan penerima suap, kedua-duanya di neraka," tegasnya lagi mengutip salah satu hadis Rasulullah SAW.
Baca juga:
Rommy Seret Nama Khofifah, BPN Prihatin Orang Sekitar Jokowi Banyak Kasus
Tersangka Jual Beli Jabatan, Kakanwil Jatim dan Kakankemenag Gresik Diberhentikan
Penjelasan Mahfud MD soal Masalah Jabatan Rektor UIN
KPK Ambil Sampel Suara Romahurmuziy
Keluhkan Kondisi Rutan KPK, Romahurmuziy Minta Ventilasi Ditambah
Romahurmuziy Ikut Seret Nama Khofifah, KPK akan Lihat Relevansinya