Kiai NU Jatim Ingatkan Bahaya Hoaks di Tahun Politik
Kiai Anwar berpesan, agar tahun politik dapat dimaknai sebagai pesta demokrasi yang sesungguhnya. Jangan sampai, pilihan berbeda menjadi perpecahan, apalagi sampai menghilangkan rasa hormat kepada senior.
Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Anwar Iskandar mengatakan, saat ini banyak angin jahat berhembus mengancam keutuhan bangsa Indonesia. Angin dimaksud kiai kondang ini adalah penyebaran hoaks lewat media sosial dengan penggunaannya tak bijak pengguna ponsel pintar.
"Saat ini banyak angin lewat barang ini (menunjuk ke ponsel) tapi anginnya besar, hampir setiap hari kita lihat angin enggak enak, membuat kita dipengaruhi untuk tidak percaya dengan siapa saja, temasuk pemerintah dan ulama," kata Kiai Anwar di Stadion Minak Sompal, Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (22/1).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
Bahkan, saking kejamnya angin tersebut, Kiai Anwar khawatir disintegrasi bangsa bisa terjadi. Karenanya, pimpinan pondok pesantren Lirboyo Kediri ini meminta setiap pihak, khususnya khalayak NU berhati-hati dan jangan mengikuti arus yang salah.
"Kalau tidak hati-hati dapat menjerumuskan bangsa ke dalam disintergrasi, angin seperti ini kita mesti cekelan (pegangan) ajaran Allah SWT secara total, lewat ajaran kiai, ulama, jangan ikutan arus yang disembur oleh orang yang ingin Indonesia tak bersatu," tegas Kiai Anwar.
Terakhir, Kiai Anwar berpesan, agar tahun politik dapat dimaknai sebagai pesta demokrasi yang sesungguhnya. Jangan sampai, pilihan berbeda menjadi perpecahan, apalagi sampai menghilangkan rasa hormat kepada senior.
"Kita ramu baik-baik dengan damai, menuju baldatun toyibatun warabun gafur, tapi jangan sampai korbankan tata krama dengan wong sepuh demi ambisi perbedaan," tutup Kiai Anwar.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Belum Menang, Demokrat Sudah Ajak Media Daftar Tur Istana Bareng Prabowo
JK Tak Tahu Asal Duit Rp 2 M Jokowi Buat Borong Sabun Cuci Piring
KPU Akan Tambah Durasi Waktu Debat Capres
Said Didu Beberkan Kebohongan Jokowi Saat Kampanye Pilpres 2014
Ma'ruf Amin Targetkan Menang 70 Persen di Trenggalek
Kubu Jokowi Tegaskan BPN Tak Perlu Ragukan Netralitas Najwa Shihab
Kubu Jokowi Tak Heran Suara Prabowo Jadi Tinggi di Survei Median, Seperti 2014