Kisah bass Metallica untuk Jokowi berujung KPK
Menurut KPK, gitar bas itu termasuk gratifikasi karena pada bodi depan ada tulisan 'giving back'.
Ada satu lagi cerita yang mewarnai perjalanan karier Jokowi menuju kursi presiden. Saat itu ada kabar mengenai band beraliran metal, Metallica konser di Jakarta. Jokowi yang dikenal penggemar berat musik-musik cadas sangat antusias mendengar kabar tersebut.
Cerita menarik datang dari Jokowi yang kala itu masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ketika menghadiri konser band asal Amerika Serikat itu, tanpa diduga dia mendapat gitar bas dengan tanda tangan asli sang basis Robert Trujillo.
Gitar bas berwarna merah marun ini diserahkan oleh si promotor band, Jonathan Liu di Balai Kota DKI Jakarta. Saat itu, Jokowi langsung beraksi memangku gitar bas meski tak terlalu mahir memainkannya.
Namun sebagai penyelenggara negara, impian Jokowi memiliki dan menyimpan gitar itu tak mudah. Dia harus menyerahkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dinilai sebagai bentuk gratifikasi atau tidak.
Saat itu Jokowi sedikit kecewa. Dia menganggap hadiah itu hanya bentuk kenangan-kenangan.
"Saya sih seneng-seneng saja diberi gitar sama (Robert) Trujillo itu dan mosok itu gratifikasi. Menurut saya endak itu," kata Jokowi kala itu.
Namun setelah melalui pertimbangan panjang, Jokowi meminta anak buahnya mengantarkan gitar bas itu ke KPK. Setelah diperiksa lebih kurang sepekan lamanya, KPK memutuskan menyita gitar bas itu.
Menurut KPK, gitar bas itu termasuk gratifikasi karena pada bodi depan ada tulisan 'giving back'. Dalam artian KPK, kalimat itu bermakna pemberian dengan timbal balik.
"Gitar itu, ada tulisan giving back, dalam bahasa Indonesia bisa diartikan minta timbal jasa. Dan tulisan itu berbeda dengan tulisan yang lain," kata Direktur gratifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Giri Supradiyono.
Gratifikasi itu semakin diperkuat karena setelah diusut terkuaklah, gitar bas itu ternyata bukan pemberian langsung Robert Trujillo. Singkat kata, Jokowi ditipu promotor. Pemberian gitar itu hanya inisiatif Jonathan.
Jonathan meminta temannya mengambil gitar dan meminta tanda tangan Trujillo di gitar tersebut.
"Jadi gitar tersebut atas permintaan tersebut untuk ditandatangani," katanya.
Setelah penyitaan ini, ada dua opsi yang direncanakan KPK pada gitar itu, yakni dilelang di Kemenkeu atau dimuseumkan. "Gitar Jokowi memang terkait dengan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Maka itu, akan diserahkan ke negara," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi SP.
Meski telah disita KPK, lanjut Johan, Jokowi masih bisa memiliki gitar itu. Caranya, dengan membeli langsung saat proses pelelangan berlangsung.
"Bisa juga gitar itu dibeli lagi sama Jokowi kalau dia mau. Bisa juga dimasukkan ke dalam museum untuk jadi contoh pelaporan gratifikasi atas persetujuan Kemenkeu," jelasnya.
Jokowi sendiri belum bersikap. Apalagi sepengetahuannya barang yang masuk dalam proses lelang harganya menjadi mahal. "Kalau harganya Rp 8 juta bisa beli. Kalau ada yang nawar, nunjuk jari Rp 8 miliar, saya gimana," kata Jokowi.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa saja menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).