Kisah Haru Romo Katolik Tuntun Seorang Muslim Ucapkan Syahadat Sebelum Meninggal
Kisah Haru Romo Katolik Tuntun Seorang Muslim Ucapkan Syahadat Sebelum Meninggal
Banyak kisah toleransi antaragama yang membuat haru di Indonesia. Salah satunya yang terjadi di Purwokerto beberapa waktu lalu ini.
Saat itu, Romo Boni, seorang Rohaniwan Katolik menengok seorang tetangganya yang tengah dirawat di sebuah rumah sakit Kota Purwokerto. Saat itulah, seorang tenaga medis rumah sakit tersebut bergegas mendekati romo bernama lengkap Boni Fausius Abbas ini.
-
Siapa saja yang bisa terinspirasi dengan kata-kata bijak Ramadan? Kata-kata bijak ini juga menyampaikan pesan-pesan yang memotivasi untuk meningkatkan amal ibadah, seperti melakukan puasa dengan penuh kesabaran, dan memperbanyak amal kebaikan.
-
Bagaimana kata-kata menyambut bulan Ramadan bisa memotivasi umat? Ungkapan penyambutan ini dapat memotivasi dan menginspirasi individu untuk menjalani bulan suci dengan rasa syukur, kesadaran, dan keikhlasan yang lebih mendalam.
-
Kenapa kata-kata lucu penting saat bulan Ramadan? Kata-kata buka puasa lucu akan sangat menghibur orang lain jika khusus diberikan kepada orang yang terdekat. Hal itu karena kata-kata buka puasa lucu bisa dianggap sebagai bentuk rasa peduli terhadap orang yang sedang berpuasa.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Kenapa kata-kata islami tentang kehidupan bisa menjadi sumber inspirasi? Dengan bersumber dari Quran, hadis, dan perjalanan Nabi serta para sahabat, kata-kata Islami adalah sumber inspirasi yang cocok untuk direnungkan.
Baca juga ayat-ayat alkitab di Merdeka.com.
Si dokter mengatakan ada seorang pasien yang tengah sekarat, atau jelang kematian. Ini adalah rumah sakit yang berafiliasi dengan organisasi yang identik dengan agama Kristen. Romo Boni ini sudah dikenal sebagai rohaniwan di sana.
Belakangan diketahui, pasien yang dimaksud adalah seorang muslim. Jiwa toleran Romo Boni diuji. Hatinya sempat gundah. "Saat itu pasien masih sadar," ucapnya.
Sebagaimana yang diketahui, ketika seorang muslim hendak meninggal dunia, maka pendamping rohani yang bisa dari kalangan keluarga atau pemuka agamanya menuntunnya untuk mengucapkan kalimat Allah dan syahadat.
Masalahnya, pikir Romo saat itu, jika ia mengucapkan syahadat, maka secara agama Katolik yang dianutnya salah. Dia pun ragu sebagai penganut Katolik menuntun seorang muslim mengucapkan kalimat-kalimat suci dalam agama Islam.
Namun, dia melihat tak ada orang yang menuntun pasien muslim. Nuraninya pun bergemuruh lebih kencang untuk menolong saudara muslimnya ini. Karenanya, dia bertekad menuntun si muslim mengucapkan syahadat atas nama toleransi.
"Saya berulang-ulang mengucapkan Asyhadu Allaa Ilaahaillallaah, Wa Asyhadu Anna Muhammadarrosulullah. Saya ingin agar ia berada dalam keimanannya," ucap pastor Gereja Santa Theresia, Majenang, Kabupaten Cilacap, ini.
Usai menuntun pasien yang menghadapi kematian itu, Romo Boni kembali ke kamar perawatan tetangganya. Dua jam kemudian, dia dikabari pasien Muslim tersebut sudah meninggal dunia. Romo pun berdoa agar pasien muslim itu meninggal dunia dalam iman dan Islam.
Kisah itu diceritakan oleh Romo Beni ketika menjadi pembicara dalam Sarasehan Budaya dan Buka Bareng Kerukunan Umat Beragama bertajuk 'Wareg Bareng Kencot Bareng' yang digelar Komunitas Kristiani dan Komunitas Muslim di Majenang, Senin sore, 27 Mei 2019.
Romo Boni yakin, apa yang dilakukannya tak salah. Sebab, dia hanya ingin menolong agar saudaranya yang berbeda agama itu kembali kepada Tuhannya dalam keimanannya.
Menurut dia, agama adalah jalan menuju Tuhan. Agama yang berbeda menyebabkan jalan menuju Tuhan berbeda. Namun tiap jalan ini punya tujuan akhir yang sama, yakni Tuhan.
Tiap agama mengajarkan kebajikan yang sama. Dan toleransi di antara agama bisa dibentuk jika ada dialog dengan keterbukaan menerima perbedaan. Perbedaan itu bukan berarti antar umat beragama saling bertarung. Agama mengajarkan untuk saling menghargai.
"Agama tidak menyebabkan kita berkelahi. Dalam agama kita diajarkan untuk saling menghormati," kata Romo Boni.
Dalam kesempatan yang sama, budayawan Banyumas, Ahmad Tohari, menilai toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia mesti dibangun dari berbagai sektor. Salah satu yang menurut dia krusial adalah kesejahteraan masyarakat. Masyarakat dengan ekonomi yang lemah lebih mudah diprovokasi.
Menurut Tohari, kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat menjadi faktor yang kerap dilupakan ketika membangun kerukunan atau toleransi. Ia pun mengkritik model pembangunan toleransi dan kerukunan umat beragama yang hanya berupa simbol belaka.
Reporter: Muhammad Ridlo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menengok Tempat Ibadah Freeport di Kedalaman 1.700 Meter dari Permukaan Bumi
Meraih Lailtul Qadar dengan Iktikaf di Masjid At-Taqwa Bekasi
Belajar Agama dan Konsep Ekologi di Pesantren Ath-Thaariq Garut
Malam Qunut, Tradisi Unik Memasuki Pertengahan Ramadan di Gorontalo
Uniknya Alquran Mini Peninggalan Pangeran Wijaya Kusuma di Ponpes Almiizan
Alquran Kuno Kampung Bugis, Jejak Sejarah Islam di Pulau Dewata