Kisah Haru Siswi di Sinjai Sekolah Sambil Gendong Adik Setelah Ibu Wafat
Video seorang siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Sinjai bernama Nuraeni (9) menggendong dan mengasuh adiknya saat berada di dalam kelas viral di media sosial.
Video seorang siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maddako, Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat, Sinjai, bernama Nuraeni (9) yang menggendong dan mengasuh adiknya saat berada di dalam kelas viral di media sosial (medsos).
- Saat Dalih SMP Negeri di Banyuasin Terbongkar, Sebut Viral Perundungan Siswi Cuma Akting Mata Pelajaran
- Viral Siswi SD di Ogan Ilir Kerap Disiksa Ibu Kandung, Terbongkar Setelah Guru Curiga
- Viral Siswi SMAN 8 Medan Tinggal Kelas Usai Orangtua Bongkar Dugaan Pungli di Sekolah
- Kisah Haru Nuraeni, Anak SD di Sinjai Barat yang Harus Bawa Adiknya ke Sekolah usai Ibunya Meninggal
Kisah Haru Siswi di Sinjai Sekolah Sambil Gendong Adik Setelah Ibu Wafat
Video tersebut pun menarik perhatian dan simpati netizen dan pemerintah. Kepala MI Maddako Maemunnah membenarkan jika siswi yang dalam video tersebut adalah muridnya. Hanya, Maemunnah tidak mengungkapkan sosok Nuraeni.
"Iya, dia murid di sini," ujarnya singkat, Kamis (21/3).
Sementara Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sinjai Jamaris Mallaranggang mengatakan siswi dalam video itu bersekolah di MI Maddako, Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat.
Jamaris juga membenarkan narasi dalam video yang menyebutkan Nuraeni menggendong adiknya di dalam kelas.
"Ada siswa yg kebetulan meninggal mamanya. Jadi kalau bapaknya ke sawah, maka dia bawa adiknya ke sekolah," ujarnya melalui pesan WhatsApp.
Jamaris memaparkan pihak sekolah dan teman-teman tidak terganggu saat Nuraeni membawa adiknya ke dalam kelas.
"Sebenarnya tidak masalah karena teman-teman dan pihak sekolah juga tidak merasa terganggu. Dan itu tidak setiap saat, hanya saat ayahnya tidak di rumah. Jadi tidak ada yang jaga," tuturnya.
Jamaris mengaku berencana akan mengunjungi rumah Nuraeni di Desa Barani, Kecamatan Sinjai Barat. "Insyaallah, besok kami sudah jadwalkan kunjungan ke lokasi (rumah Nuraeni)," kata dia.
Sementara Kepala Disdik Sinjai Irwan Suaib dan rombongan sudah lebih dulu mengunjungi kediaman keluarga Nuraeni. Mereka bertemu ayah Nuraeni, Sanu.
Dalam pertemuan itu, Sanu membeberkan bahwa putrinya itu terpaksa membawa adik ke sekolah sejak sang istri meninggal dunia. Sang istri wafat enam bulan lalu karena penyakit kanker.
"Dia menggendong ke sekolah itu dilakukan sejak istriku meninggal enam bulan lalu pada September 2023. Jadi kalau saya ke ladang, Nuraeni lah yang bertugas menjaga adiknya, bahkan sampai dibawa ke sekolah," ujarnya.
Sanu menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian kepada anaknya. Dia berjanji akan berupaya membujuk putranya untuk sekolah di kelompok bermain.
"Saya akan bujuk anak saya (Akbar) supaya mau sekolah di kelompok bermain seperti masukan dari Pak Kadisdik (kepala Dinas Pendidikan) tadi," ucapnya.
Kepala Disdik Sinjai Irwan Suaib mengatakan, kedatangannya merupakan perintah langsung Penjabat (Pj) Bupati Sinjai Fahsul Falah. Dia mengaku ingin melihat langsung kondisi kehidupan Nuraeni bersama keluarganya pasca videonya viral.
"Harapannya agar Akbar bisa masuk kelompok bermain sehingga Nuraeni dapat fokus untuk belajar di sekolah dan tidak lagi menggendong ananda Akbar ke sekolah," kata dia.
Irwan telah berkomunikasi dengan Pemerintah Desa Barania, keluarga Nuraeni, dan tenaga pendidik PAUD untuk membantu mengedukasi Akbar agar aktif bersekolah di kelompok bermain.
"Perlahan Nuraeni yang ikut ke sekolah PAUD menemani Akbar, lambat laun kalau sudah dapat teman dan nyaman untuk berinteraksi serta bermain, yakin dan pasti Akbar sudah mau ditinggalkan oleh Nuraeni. Makanya kami tadi minta terus dilakukan edukasi," ucapnya.