Kisah-kisah lucu Saiton hingga bisa bikin setan lari terbirit-birit
Saiton pernah diganti namanya namun dia malah sakit-sakitan.
Minggu ini publik dihebohkan dengan orang bernama Tuhan. Pria asal Banyuwangi, Jawa Timur itu mengaku nama unik tersebut pemberian dari orangtua. Menurut dia, orangtuanya tidak menjelaskan kenapa dirinya diberi nama Tuhan.
Nama tersebut pun menjadi sorotan dari berbagai kalangan khususnya ulama. Mereka mengimbau agar Tuhan mengganti nama dengan nama yang biasa.
Belum usai perbincangan nama Tuhan, muncul kembali nama unik seseorang. Pemilik nama itu berasal dari Palembang. Dia bernama Saiton. Nama Saiton terungkap ketika perdebatan nama Tuhan. Dan salah satu anggota DPR menyebut jika dia juga mengetahui ada nama unik lain selain Tuhan yakni Saiton.
Setelah itu, Saiton mulai dihubungi oleh wartawan lokal maupun nasional. Dia pun dengan terbuka menceritakan asal mula namanya dan kisah-kisah lucu yang dialaminya.
Berikut kisah-kisah lucu Saiton:
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa itu KTP Sakti yang dimaksud Ganjar Pranowo? Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ bagi masyarakat Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024. Adapun program kerja itu melalui KTP Sakti.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Apa yang ditunjukkan oleh tanda tangan dengan inisial nama? Tanda tangan berupa inisial nama menunjukkan seseorang yang menjaga privasi dan cenderung tidak suka bertele-tele.
-
Siapakah nama asli dari KRT Wiroguno? Dilansir dari website Kratonjogja.id, KRT Wiroguno terlahir dengan nama Raden Mas Subardjo.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
Ubah nama, Saiton malah sakit-sakitan
Saiton merupakan anak ke 13 dari 13 bersaudara. Dari 13 anak yang dilahirkan, 10 orang saudara kandungnya meninggal dan hanya tiga orang yang hidup salah satunya Saiton. Kalau itu, orangtuanya sempat khawatir nyawa Saiton tak akan bertahan seperti 10 saudara kandungnya yang meninggal.
"Nah saya ini anak ketigabelas. Kata orangtua saya, dia putus asa, anggap saya juga enggak mungkin hidup," bebernya.
Rupanya, Allah berkehendak lain. Pria kelahiran 10 Februari 1976 di Desa Paldas Kabupaten Banyuasin itu tumbuh sehat. "Lalu orang tua saya bingung, dikasih lah nama itu (Saiton)," ucapnya tertawa.
Saiton mengatakan kedua orangtuanya sempat berniat mengubah nama bapak empat anak itu. Tapi yang terjadi Saiton malah sakit-sakitan.
"Setelah umur 3 tahun, mau diubah sebenarnya, ternyata saya sakit 3 bulan. Lalu kata orang kampung harus kembali ke nama awal enggak boleh diubah. Ya sampai sekarang lah," tambah pria yang baru saja menamatkan gelar S2 sebagai Magister Administrasi Publik ini.
Tak hanya saat itu, beberapa kali Saiton sempat diusulkan mengubahnya. Termasuk atasannya saat bekerja di satu perusahaan.
"Pernah ada yang pernah mau coba (ubah), udah baca Yassin tapi saya sakit, kembali ke awal lagi (namanya) dan sembuh. Pimpinan tempat saya kerja sampai keluar biaya, saya tetap sakit," ungkap pria yang kini berprofesi sebagai guru komputer itu.
"Sakitnya itu panas dingin, kontak ke badan saya, saya sering dapat mimpin firasat," sambung dia.
Belajar dari hal itu, Saiton memutuskan menerima nama yang sudah diberikan orangtuanya. Toh, kata dia, yang terpenting adalah kepribadian dan tingkah lakunya tak begitu.
"Saya punya prinsip, walaupun nama seperti itu yang penting sifatnya enggak gitu. Banyak nama Muhammad tapi kelakuannya gak kaya gitu. Kalau orang bilang apa lah arti sebuah nama, walaupun kata ustad nama adalah doa," ucapnya mantap.
Bisa lihat dan sering dijaili setan, Saiton bilang saya komandanmu
Nama yang buruk dan serupa dengan makhluk yang dibenci, membuat kehidupan Saiton (39) berbeda dengan manusia lainnya. Warga Palembang ini diberi kelebihan mampu kontak langsung dengan beragam makhluk gaib.
Menurut Saiton, keahlian tersebut sudah dia rasakan sejak masih sekolah di kampungnya. Awalnya, bapak empat orang anak ini mengaku takut melihat penampakan yang mengerikan. Karena sudah terbiasa, lama-lama Saiton tidak begitu menghiraukan dengan penglihatannya itu.
"Tidak ada diturunkan (dari orangtua dan nenek moyang), datang begitu saja. Sampai sekarang masih bisa," ungkap Saiton kepada merdeka.com, Rabu (26/8) malam.
Meski mampu berkomunikasi dengan makhluk gaib, Saiton kadang juga merasa risih. Apalagi, makhluk tersebut sering mengganggunya jika sedang bepergian atau sendirian di rumah.
"Sering digangguin, dipanggil, risih juga, mau istirahat jadi tidak bisa," kata dia.
Lantaran keseringan dijahili syaitan, Saiton punya cara jitu mengusir mereka. Selain melafadzkan ayat-ayat Alquran, Saiton juga melontarkan kalimat andalannya.
"Saya bilang saja sama mereka (makhluk gaib), saya ini komandanmu, jangan diganggu. Habis itu mereka kabur," selorohnya.
Selain itu, Saiton juga memiliki pengalaman unik. Ketika masih duduk di bangku kelas I SMP, Saiton didatangi orang berjubah putih dalam mimpinya. Orang tersebut meminta izin untuk membelah dada Saiton.
Begitu dibelah, kata Saiton, nampak sinar terang yang keluar dari dadanya. Setelah mengusap dada dan membalikkan seperti sedia kala, orang berjubah putih itu pergi.
"Tidak tahu makna mimpi itu apa. Tapi saya yakin itu ada berkah, soalnya sejak mimpi itu, saya mudah nangkap pelajaran, cepat nyambung," pungkasnya.
Tak ingin diolok-olok, Saiton beri nama 4 anaknya lebih islami
Tak ingin nasibnya kembali terulang bagi keturunannya lantaran memiliki nama yang tak lazim, Saiton (39) memberikan nama kepada empat anaknya dengan nama yang lebih islami. Bagi dia, nama-nama itu diberikan atas kesepakatan bersama istrinya.
Saiton mengaku awalnya sempat protes dengan nama yang diberikan orangtua, Ciknang dan Sainuba yang sudah meninggal dunia. Namun, setelah mendapat penjelasan dan merasakan dampak buruk jika namanya diubah, Saiton pasrah.
Bagi dia, apalah arti sebuah nama. Yang penting sikap dan prilakunya tidak sama dengan makhluk yang dibenci Allah SWT tersebut.
"Mau apalagi, pasrah saja. Asal (prilaku) saya tidak seperti setan," ungkap Saiton kepada merdeka.com, Rabu (26/8) malam.
Meski demikian, Saiton memutuskan akan memberikan nama bagi anaknya kelak dengan nama islami dan punya arti yang indah. Dari pernikahan dengan istrinya, Leni Marlina (37) 14 tahun lalu, Saiton dikaruniai tiga putra dan seorang putri. Diketahui, Leni Marlina adalah mahasiswi Saiton saat mengajar di D1.
Keempat anak Saiton adalah Muhammad Rizki Pratama (14), Muhammad Raihan Alkahfi (10), Muhammad Ibnu Sina (5), dan Jihan Ananda Putri (1,8).
"Nama-namanya bagus kan? Islami begitu. Itu dari saya dan istri. Alhamdulillah semua anak saya normal, yang sulung sudah kelas tiga SMP," ujarnya.
Saiton mengaku, meski dia dan istrinya tidak lagi mempersoalkan namanya, Saiton masih kasihan dengan anak-anaknya yang kerap diperolok oleh teman-temannya karena nama ayahnya. Namun, Saiton acapkali memberikan pengertian dan menasihati agar anak-anaknya tidak terpancing emosi.
"Ya biarkan saja, jangan emosi atau ngamuk. Toh, nama ayah memang Saiton, mau apalagi. Alhamdulillah mereka nurut," pungkasnya.
Selain jadi guru komputer, Saiton juga jabat wakil kepala SMK
Selain menjadi guru komputer, Saiton (39) juga dipercaya menjabat sebagai wakil kepala salah satu SMK di Palembang. Meski namanya berkonotasi negatif dan tak lazim di masyarakat umum, Saiton mengaku tidak minder.
Kepada wartawan, Saiton menuturkan perjalanan hidup termasuk menempuh pendidikan hingga mengantongi ijazah magister. Saiton termasuk orang yang sejak kecil sudah terbiasa merantau.
Setelah taman SD di desanya di Desa Paldas, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Saiton melanjutkan sekolah di SMP Betung yang tak jauh dari kampungnya.
Begitu lulus, lagi-lagi menempuh pendidikan yang lebih jauh, yakni di SMA Pangkalan Balai, Banyuasin. Keinginannya untuk menjadi pengajar akhirnya membuat Saiton nekat merantau ke Palembang seorang diri untuk menimbah ilmu.
Di kota itu, Saiton seakan tak puas dengan ilmu yang didapatkan. Sebab, dia pernah menjadi mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi. Dimulai dari diploma satu (D1) di lembaga pelatihan Ristek, D3 sains dan teknologi, serta S1 di kampus Setya Negara.
Selang lima tahun lulus S1, Saiton kembali melanjutkan pendidikan S2 jurusan Administrasi Publik di Universitas Chandradimuka Palembang. Gelar magister dia dapatkan selama dua tahun masa pendidikan.
"Kalau sekolah itu saya ngebet sekali, alhamdulillah sekarang sudah dapat gelar S2," ungkap Saiton saat dijumpai di kediamannya di Perumahan Taman Mekar Sari, Kelurahan Talang Jambi, Kecamatan Sukarami, Palembang, Rabu (26/8) malam.
Saiton mengungkapkan, dirinya sudah bergelut menjadi pengajar sejak lulus D1. Karena berprestasi dan keahliannya dinilai cukup, dia dipekerjakan oleh almamaternya itu untuk menjadi pengajar dalam waktu beberapa tahun.
Karena sudah mengantongi ijazah sarjana, Saiton melamar menjadi guru honorer di SMK Bistek Palembang. Di sana dia menjadi guru mata pelajaran teknik komputer. Tak lama kemudian, Saiton diangkat sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum hingga sekarang.
"Alhamdulillah, jadi wakil kepala sekolah di SMK Bistek. Saya juga masih ngajar di SMK lain dengan pelajaran komputer," ujarnya.
"Tidak minder kok. Ya memang, orang tahunya syaitan itu sukanya mengganggu. Tapi saya sukanya belajar dan jadi pengajar," tutupnya tertawa.