Kisah Martunis korban tsunami Aceh, dapat tawaran WN Portugal
Martunis direkrut klub asal Portugal dan akan kembali ke Indonesia pada tahun 2018
Martunis, remaja kelahiran Banda Aceh, 2 Mei 1997 adalah salah satu korban tsunami. 26 Desember 2004, Martunis berencana bermain sepak bola bersama teman-temannya di lapangan sepak bola kampung halamannya.
Ia bahkan sudah memakai kostum nasional Portugal bajakan yang ia beli di kota Banda Aceh. Tiba-tiba datang gelombang tsunami. Martunis yang saat itu baru duduk di kelas III SD bersama ibu, kakak dan adiknya berupaya menyelamatkan diri dengan menumpang pikap tetangganya.
Saat digulung ombak tsunami, mobil pikap pun tenggelam. Martunis, ibu, dan dua saudaranya tenggelam bersama mobil yang ditumpangi. Hanya Martunis yang selamat setelah meraih sepotong kayu, lalu terapung-apung.
Setelah 21 hari bertahan, penduduk menemukan Martunis pada 15 Januari 2005. Warga menyerahkan dia kepada awak televisi Inggris yang kebetulan meliput di wilayah itu. Dalam sekejap gambar Martunis yang masih mengenakan kaus timnas Portugal, beredar di stasiun televisi Eropa.
Bocah kurus berkulit hitam itupun menarik simpati bintang top sepak bola Portugal seperti Luis Figo, Nuno Gomes, Cristiano Ronaldo, pelatih Luiz Felipe Scolari, serta Gilberto Madail, ketua Federasi Sepak Bola Portugal. Akhirnya Federasi Sepak Bola Portugal mengundang secara resmi Martunis ke negaranya.
Saat ini, ia bermain di Portugal setelah direkrut klub asal Portugal, Sporting Lisbon untuk masuk tim akademi U-19. Dia akan kembali ke Indonesia pada tahun 2018.
Baru seminggu berada di Portugal, anak angkat bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo itu dikabarkan langsung mendapat tawaran kewarganegaraan Portugal.
Untuk bermain di level Eropa, ada persyaratan khusus. Salah satunya mengenai kewarganegaraan dan izin kerja (work permit).
Ketika pihak keluarga Martunis ditanyai seputar itu, mereka mengizinkan Martunis pindah kewarganegaraan. Mereka berdalih hal itu untuk peningkatan karir Martunis.
"Ayahnya merestui pindah warga negara. Itu usaha untuk menjadi pemain profesional," kata Munawardi.
Sarbini, ayah Martunis, mengiyakan hal itu. Menurutnya, apapun dapat dilakukan untuk peningkatan karir Martinus dan yang terpenting anaknya tetap bisa pulang ke Indonesia.
"Yang penting dia (Martunis) bisa pulang aja," katanya.
Baca juga:
Masihkah orang Indonesia menjadi tuan di negeri sendiri?
Alasan-alasan ini yang buat WNI ganti kewarganegaraan
Cerita Habibie ditawari WN Jerman dan Prabowo tolak WN Yordania
Deretan WNI yang pindah kewarganegaraan demi karier
-
Kapan Museum Tsunami di Banda Aceh didirikan? Museum Tsunami menjadi monumen untuk memperingati bencana tsunami yang melanda Aceh pada penghujung 2004.
-
Mengapa Masjid Baiturrahim Ulee Lheue disebut sebagai saksi bisu tsunami Aceh? Bangunan berwarna putih dengan balutan pilar-pilar menghiasi bagian depan ini dulunya sempat menjadi pengungsian di masa pemerintahan Hindia Belanda. Mengunjungi Masjid Baiturrahim Ulee Lheue, Saksi Bisu Dahsyatnya Tsunami Aceh 2004 Sebuah bangunan religius terletak tidak jauh dari pelabuhan ini memiliki nilai historis yang tidak bisa dibeli menggunakan apapun. Lebih dari itu, bangunan ini menjadi saksi bisu kedahsyatan bencana alam Tsunami Aceh pada tahun 2004 silam.
-
Apa yang menjadi tujuan utama dari pembangunan Museum Tsunami Aceh? Museum yang dirancang sebagai bangunan simbolis untuk mengenang tragedi Tsunami tahun 2004 silam sekaligus tempat edukasi dan tempat perlindungan darurat bencana alam.
-
Mengapa Museum Tsunami Aceh dirancang dengan konsep seperti Rumoh Aceh? Museum ini berkonsep seperti Rumoh Aceh dan on escape hill dan secara gaya arsitektur mengedepankan nilai-nilai Islam, budaya lokal, dan abstraksi tsunami.
-
Kapan gempa dan tsunami Aceh yang menghancurkan Rumah Sakit Umum Meuraxa? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Kapan Makam Ema Dato selamat dari Tsunami Krakatau? Setelah kematiannya pada 1740-an, warga masih merawat makam ini hingga terjadi bencana letusan Gunung Krakatau pada 1883.