Kisah nyawa melayang saat ikut pelatihan bela negara
Dua PNS menghembuskan nafas terakhir saat ikut pelatihan bela negara.
Kementerian Pertahanan mengeluarkan program bela negara untuk masyarakat agar bisa mengenal atau memahami empat pilar negara, sistem pertahanan semesta dan pengenalan alutsista TNI. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan tujuan dari kegiatan bela negara adalah untuk membentuk mental masyarakat Indonesia agar memiliki kesadaran akan rasa cinta terhadap Tanah Air, setia pada negara dan rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Ryamizard juga mengharapkan bela negara ini dapat menyebarkan apa yang telah didapat dalam acara program ini kepada masyarakat sebagai bagian dari revolusi mental bangsa Indonesia. Bela negara ini berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 3 dan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
"Tidak meniru siapa-siapa, ini hak dan kewajiban. Demo boleh, tapi negara minta warganya bela negara. Kita lahir dan besar di sini hidup bersama dan besar bersama. Bela Negara salah satu bentuk disiplin pribadi yang akan membentuk disiplin kelompok, seterusnya disiplin nasional," kata Ryamizard di kantornya, Jakarta, Senin (12/10).
Namun dalam perjalanannya, kegiatan bela negara ini membuat kader atau peserta tidak kuat mengikuti pelatihan ini. Ada sedikitnya kader bela negara meninggal dunia saat menjalani pelatihan.
Baru-baru ini, salah satu PNS di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY telah meninggal dunia usai mengikuti pelatihan bela negara di markas Batalion 403 Wirasadha Pratista, Yogyakarta, Rabu (23/12). PNS yang bernama Isparwono (53) diduga meninggal karena serangan jantung. Program tersebut dilakukan selama dua hari yakni pada Selasa-Rabu 22-23 Desember 2015.
Isparwono mendadak sakit ditengah pelatihan bela negara. Kemudian, ia meminta istirahat lantaran tak kuat mengikuti latihan ini. "Sekitar pukul 13.00 wib tadi, waktu istirahat kemudian merasa sakit, kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Sarjito," Kepala Badan Kepegawaian Daerah DIY Agus Supriyanto saat dihubungi merdeka.com, Rabu (23/12).
Sesampainya di rumah sakit, Isparwono tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir. "Iya meninggal di sana (rumah sakit)," singkatnya.
Sebelum korban Isparwono, salah satu Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Dyah Purnamaningrum telah meninggal dunia ketika menjalani pelatihan di Grati, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (17/11). Dyah yang berusia 41 tahun itu pejabat eselon IV di Kemenhub dan menjabat sebagai Kasubag Kerjasama Regional Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri.
"Sejak hari minggu dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan apapun, tetapi setelah mengikuti kegiatan di hari senin, kondisi almarhumah drop karena sesak nafas," beber sumber saat dihubungi merdeka.com.
Korban menghembuskan nafas terakhir pada Selasa, 17 November 2015 sekitar pukul 09.30 WIB. Sebelumnya, korban mengikuti Pelatihan Baris Berbaris (PBB). Namun ia meminta izin keluar dari barisan karena mengalami pusing dan berteduh di bawah pohon.
Kemudian, korban dievakuasi dengan ambulance menuju Puskesmas Grati, Pasuruan, Jawa Timur. Setelah ditangani dokter di ruang Unit Gawat Darurat, korban akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. Almarhumah dibawa ke rumah duka di Kendal, Jawa Tengah.
Baca juga:
PNS di Yogyakarta meninggal saat ikut program Bela Negara
Kemeriahan Peringatan Hari Bela Negara ke-67 di Monas
Peringati Hari Bela Negara, Wapres JK jadi inspektur upacara
Ketua PBNU: Bela Negara hukumnya fardhu ain dan bukan hanya TNI
Ribuan santri ikut program pelayaran bela negara ke Surabaya
Jenazah PNS Kemenhub meninggal saat diklat dimakamkan di Kendal
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.