Klaster Sekolah di Solo Makin Meluas, 43 Orang Positif Covid-19
Jika sebelumnya ada 11 sekolah yang terkonfirmasi terjadi penyebaran COVID-19, terakhir terjadi penambahan dua sekolah.
Klaster penyebaran COVID-19 lingkungan sekolah di Solo meluas menyusul upaya penelusuran kontak yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan jika sebelumnya ada 11 sekolah yang terkonfirmasi terjadi penyebaran COVID-19, terakhir terjadi penambahan dua sekolah.
-
Apa yang akan dilakukan Persis Solo menjelang pertandingan? Persis Solo tengah berlatih mengonversi peluang menjadi gol. Perlu diketahui mereka baru saja mendatangkan bomber muda Timnas asal PSM Makassar, Ramadan Sananta.
-
Dimana PKM dibentuk? PKM merupakan program yang secara khusus dibentuk oleh Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KEMENRISTEK DIKTI) Republik Indonesia.
-
Siapa yang mencetak gol pertama untuk Persis Solo? Persis Solo mencetak gol terlebih dahulu melalui Ramadhan Sananta pada menit ke-27.
-
Kenapa Persis Solo memutuskan untuk mempertahankan Sananta? Persis Solo kini memang tengah dalam kondisi darurat striket. Irfan Jauhari mengalami cedera ACL, Arkhan Kaka kini tengah menjalani training camp di Jerman untuk persiapan Piala Dunia U-17, serta Fernando Rodriguez harus pulang ke Spanyol karena alasan keluarga.
-
Siapa yang mendukung Milomir Seslija untuk melatih Persis Solo? Ia menambahkan, sebenarnya banyak yang menyarankan agar jangan datang ke Solo karena timnya sering kalah dan banyak pemain yang cedera. Tapi bagi Milo hal itu justru menjadi tantangan dan ia ingin membuktikan para pemain Persis mampu mencapai apa yang ditargetkan.
-
Apa itu Selat Solo? Selat Solo menjadi salah satu kuliner yang bisa menjadi pilihan saat berkunjung ke Kota Surakarta, Jawa Tengah.
"Ini ada tambahan dua kasus baru di SMA Regina Pacis Solo dan SMA MTA. Masing-masing ditemukan satu kasus," katanya dilansir Antara, Jumat (4/2).
Pihaknya memperkirakan akan terjadi penambahan paparan di sejumlah sekolah lain menyusul pelaksanaan surveilans atau pengamatan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan dilakukan pada beberapa waktu ke depan.
"Kalau ada surveilans pasti ada tambahan lagi. Kalau paparan baru yang ditemukan saat ini bukan dari program surveilans," katanya.
Dengan tambahan tersebut, katanya, untuk jumlah kasus positif COVID-19 dari klaster sekolah 43 orang. Ia mengatakan hingga saat ini upaya penelusuran kontak juga masih terus dilakukan.
Secara keseluruhan, jumlah kasus COVID-19 di Kota Solo terus memperlihatkan kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Data terakhir, hingga Kamis (3/2) petang jumlah kasus COVID-19 yang dihimpun oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta 151 kasus. Dari total tersebut, 137 orang menjalani isolasi dan 14 orang perawatan di rumah sakit.
Sebelumnya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan mengevaluasi pelaksanaan PTM 100 persen menyusul munculnya klaster penyebaran COVID-19 di sejumlah sekolah.
"Nanti kami evaluasi lagi," katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sudah mengimbau agar PTM 50 persen kembali dilakukan. Terkait hal itu, Gibran akan mengikuti perintah yang dikeluarkan oleh gubernur.
"Kalau perintahnya 50 persen maka akan kami jalankan. Ya nanti kami evaluasi lagi, sekiranya orang tua murid resah atau tidak menginginkan PTM ya nanti kami evaluasi lagi," katanya.
(mdk/ray)