KLHK Tetapkan Waisai Kota Kecil Terkotor di Indonesia, Bupati Raja Ampat Tak Terima
Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati mengatakan akan mengklarifikasi terhadap penilaian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengkategorikan Waisai, ibukota Raja Ampat, sebagai kota kecil terkotor di Indonesia.
Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati mengatakan akan mengklarifikasi terhadap penilaian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengkategorikan Waisai, ibukota Raja Ampat, sebagai kota kecil terkotor di Indonesia.
"Pemerintah daerah tidak puas atas penilaian tersebut karena indikator penilaian bukan merupakan tolak ukur yang menjadi rekomendasi Pemkab Raja Ampat untuk masuk dalam penilaian Adipura tersebut," kata Bupati di Waisai, Papua Barat, Kamis (21/2) seperti dilansir Antara.
-
Dimana letak surga bawah laut yang memikat di Raja Ampat? Jauh dari hiruk pikuk kota metropolitan, Raja Ampat memiliki suguhan alam yang begitu mengagumkan.
-
Bagaimana asal-usul nama 'Raja Ampat'? Lima dari keenam telur tersebut diantaranya menetaskan manusia, meliputi empat berjenis kelamin laki-laki, satu perempuan dan yang satunya lagi makhluk gaib. Satu telur naga yang menetaskan manusia berjenis kelamin perempuan tersebut dibunuh, lalu keempat laki-laki itu menjadi raja. Sehingga jadilah nama Raja Ampat yang berasal dari empat raja.
-
Bagaimana keindahan bawah laut Raja Ampat bisa memikat para penyelam? Para penyelam juga bisa menemui ragam jenis biota laut yang unik seperti kuda laut kerdil (pygmy seahorse), ikan kelelawar, hingga dugong.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama di Raja Ampat? Raja Ampat adalah destinasi wisata yang terkenal dengan keindahan bawah laut dan keanekaragaman hayati yang luar biasa.
-
Apa saja keindahan bawah laut yang bisa ditemukan di Raja Ampat? Destinasi ini memiliki kekayaan dan keunikan spesies yang tinggi dengan ditemukannya 1.318 jenis ikan, 699 jenis moluska (hewan lunak), dan 537 jenis terumbu karang.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama Raja Ampat bagi para penyelam? Hal tersebut karena Raja Ampat memiliki keindahan biota bawah laut yang masih terjaga dan pastinya indah untuk di eksplor. Beragam jenis ikan hias dan terumbu karang yang menawan siap memanjakan mata para divers.
Dia mengatakan meskipun tidak sesuai kenyataan, namun penilaian tersebut menjadi motivasi dan dorongan bagi pemerintah daerah lebih optimis untuk memerangi sampah di Waisai ibukota Raja Ampat.
Menurut dia, Kabupaten Raja Ampat belum layak masuk dalam penilaian Adipura, sebab masih dalam tahapan pembangunan infrastruktur dasar pendukung.
Ia menjelaskan daerah yang diikutsertakan dalam penilaian Adipura adalah daerah yang infrastruktur pendukung memadai dan instalasi pengelolaan sampah benar-benar mampu mengelola sampah dengan baik.
Menurut Faris, Instansi teknis yang menangani sampah di Kabupaten Raja Ampat baru terbentuk dua tahun lalu, dan baru bergerak di lapangan satu tahun sehingga Raja Ampat belum layak diusulkan untuk mendapat penilaian Adipura tersebut.
Karena itu, kata Bupati, penilaian Kementerian LHK bahwa Waisai adalah kota kecil terkotor di Indonesia perlu diklarifikasi karena tidak sesuai kenyataan.
"Pengelolaan sampah di Waisai sudah berjalan baik dan tidak kotor seperti penilaian Adipura oleh Kementerian KLH," pungkas Bupati.
Sebelumnya, pada Januari lalu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penilaian terhadap sejumlah kota di Indonesia. Penilaian dilakukan terhadap kota terbersih dan juga kota terkotor.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati mencatat sejumlah kota terkotor karena mendapat nilai paling rendah pada saat penilaian program Adipura periode 2017-2018.
Untuk kategori kota metropolitan adalah Kota Medan, kategori kota besar Kota Bandar Lampung dan Kota Manado, untuk kategori kota sedang adalah Sorong, Kupang dan Palu. Sedangkan untuk kategori kota kecil adalah Waikabubak di Sumba Barat, Waisai di Raja Ampat, Ruteng di Manggarai, Kabupaten Buol di Sulawesi Tengah, Bajawa di Kabupaten Ngada.
"(Kota terkotor mendapat) Penilaian paling rendah antar kota-kota Adipura yang kita nilai, kan ada 300 sekian kota yang kita nilai, dan itu adalah kota yang jelek," ujar Rosa usai acara Penganugerahan Adipura dan Green Leadership Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD di kantor KLHK, Jakarta, Senin (14/1).
Rosa menuturkan penilaian mencakup antara lain penilaian fisik dan tempat pemrosesan akhir (TPA) yang mana kota-kota itu mendapat nilai jelek karena melakukan pembuangan terbuka (open dumping) serta ada yang belum membuat kebijakan dan strategi nasional (Jakstranas) tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga.
Baca juga:
PKB Dukung Jokowi Tegakkan Hukum Terhadap Perusak Lingkungan
70 Persen Pencemaran Sungai Citarum Berasal dari Limbah Domestik
Solusi Limbah Plastik, Perusahaan Meksiko Perkenalkan Peralatan Makan dari Bji Avokad
Menengok Strategi Jokowi dan Prabowo Kembangkan Energi Alternatif Ramah Lingkungan
Polisi Periksa Wagub Sumut 11 Jam Terkait Alih Fungsi Hutan
KLHK Investigasi Kerusakan 11 Wilayah di Bintan Akibat Penambangan Bauksit