KNKT: CVR Lion Air penting ditemukan karena kaitan masalah human error
KNKT tetap akan terus melakukan pencarian hingga benar-benar CVR ditemukan dengan meminta bantuan dari tim penyelaman dari TNI, Basarnas dan lainnya.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Nasional (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya masih terus akan melakukan pencarian terhadap black box Cockpit Voice Recorder (CVR) milik Pesawat Lion Air PK-LQP dengan kode penerbangan JT610. Meskipun pihaknya terbentur dana untuk mencari kotak hitam itu.
"Kita mau nyari sampe ketemu. Jadi selama kita masih mampu karena pencarian itu kan membutuhkan dana. Kalau kita berusaha semaksimal mungkin menemukan black box itu karena CVR ini sangat kritikal dalam kecelakaan Lion JT610 ini," kata Soerjanto di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (9/11).
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
"Jadi kita butuh juga CVR ini apa sih yang dibicarakan antar kedua pilot tersebut, nanti akan berhubungan masalah training, human factor masalah argonomi dari pesawatnya apapun karena hal ini sangat berkaitan dengan masalah human factor," sambungnya.
Ia mengaku dalam mencari CVR milik Lion Air ini tidak mempunyai batas waktu sampai kapan pencarian tersebut akan dilakukan. Pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan CVR tersebut.
"Jadi kalau masih sebulan, dua bulan lagi ya kita akan berusaha sekuat tenaga dan semampu kita dananya yang ada nanti, pada satu saat kalau memang kita enggak mampu kita akan bicarakan dengan teman-teman, karena ini juga masalah Internasional ya. Nanti kita kan, Malaysia aja yang di sana kita cari, ini kan kita dekat-dekat sini enggak di cari. Ini juga kita tetap ingin mencari CVR itu," ungkapnya.
Ia menegaskan, jika besok Badan SAR Nasional tidak memperpanjang waktu pencarian terhadap korban. Pihaknya tetap akan terus melakukan pencarian hingga benar-benar CVR ditemukan dengan meminta bantuan dari tim penyelaman dari TNI, Basarnas dan lainnya.
"Iya masih terus (cari CVR). Kita juga selalu minta bantuan dari Basarnas, Bisa dari TNI, bisa dari swasta, bisa dari BPPT, dari semua pihak yang memiliki kompetensi untuk yang kita butuhkan selalu kita akan minta bantuan kepada mereka," katanya.
Baca juga:
KNKT datangkan 2 alat canggih dari Amerika Serikat cari CVR Lion Air
Keluarga korban Lion Air diteror orang tak dikenal mengaku anggota DVI Polri
Hari ke-12, Basarnas kerahkan 220 personel cari korban Lion Air & CVR
'Mau terbang terus' pamitan terakhir Mery Yulyanda, pramugari Lion Air jatuh
KNKT tegaskan fokus cari black box CVR Lion Air, bukan korban
Keluarga korban Lion Air ditelepon penipu ngaku tim RS Polri tagih biaya