Kolaborasi Brand Jadi Strategi Produsen Sepatu Lokal di Solo Eksis di Tengah Pandemi
Pandemi Covid-19, tak membuat 2 pemuda asal Solo ini putus asa dan berhenti berkarya. Produsen sepatu lokal Aerostreet, Adhitya Caesarico dan clothing brand Rowndivision, Kusdarmawan Aryo Baskoro, berkolaborasi menciptakan ribuan produk sepatu kekinian dengan harga terjangkau.
Pandemi Covid-19, tak membuat 2 pemuda asal Solo ini putus asa dan berhenti berkarya. Produsen sepatu lokal Aerostreet, Adhitya Caesarico dan clothing brand Rowndivision, Kusdarmawan Aryo Baskoro, berkolaborasi menciptakan ribuan produk sepatu kekinian dengan harga terjangkau.
Kedua brand lokal asal Solo ini bakal meluncurkan produk sepatu limited edition atau edisi terbatas melalui media sosial instagram, Kamis (8/4). Sebanyak 5 ribu pasang sepatu yang didesain dua pengusaha muda ini akan dilelang cepat.
-
Di mana produk lokal dan UMKM mendapatkan peningkatan pesanan ekspor? Tercatat, ada peningkatan pesanan ekspor yang mencapai lebih dari 4 kali lipat pada puncak kampanye 11.11 Big Sale. Dengan sejumlah pencapaian dan tren menarik di sepanjang kampanye, baik dalam pengaplikasian strategi bisnis para pelaku usaha lokal di Shopee maupun perilaku belanja online pengguna setia menjadi dasar dan landasan bagi Shopee untuk terus berinovasi.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Siapa yang membuat produk UMKM yang ditampilkan di Imah Saba Budaya Baduy? Mengutip Youtube Pedesaan Banten, Imah Saba Budaya Baduy juga memajang berbagai produk UMKM buatan warga adat. Mulai dari pakaian, pernak pernik, alat musik tradisional, kain tenun sampai kuliner.
-
Siapa yang mengatakan bahwa Shopee telah berhasil menciptakan pasar yang positif untuk UMKM dan brand lokal di Indonesia? Monica Vionna, Director of Marketing Growth Shopee Indonesia mengungkapkan pihaknya bangga dalam semester awal ini Shopee dapat berkontribusi menciptakan pasar yang positif, bahkan tidak hanya kepada para pelaku usaha lokal di pusat-pusat perkotaan tetapi juga di daerah.
-
Apa kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia? Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) bulan Maret 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 Triliun.
-
Apa produk UMKM dari Purwakarta yang sukses menembus pasar internasional? Pastel kering awalnya merupakan camilan ringan yang bisa dibuat sendiri di rumah. Penganan ini umumnya memiliki cita rasa gurih, dengan isian abon. Selain sebagai snack yang bertekstur renyah, pastel mini juga bisa jadi teman minum teh maupun kopi yang nikmat.Berkaca dari lezatnya jajanan ini, seorang warga asal Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, kemudian membuatnya sebagai usaha rumahan. Tak disangka produknya bisa terjual hingga mancanegara, mulai dari Asia, Afrika sampai Eropa.
"Kami senang banget dengan tagline Lokal Tak Gentar (Aerostreet), kami merasa satu bagian dari hal itu," ujar Kusdarmawan Aryo Baskoro, pemilik Rowndivision, Kamis (6/4).
Menurut dia, Rowndivision yang memiliki tagline Industry Beyond Fantasy dan bertemu dengan Aerostreet dengan hastag Lokal Tak Gentar, membuat dirinya semakin termotivasi untuk berkolaborasi.
Riyo, sapaan akrab Kusdarmawan mengatakan, dalam kolaborasi tersebut, pihaknya menyiapkan desain sepatu yang diakui cukup memeras keringat meskipun terlihat simpel. Dibutuhkan waktu 2 bulan lebih untuk menyamakan ide yang beberapa kali terjadi benturan antara Rowndivision dan Aerostreet.
Namun akhirnya dari ide dan gagasan itu tercipta sebuah model sepatu yang memiliki ciri khas. "Kami memberi nama sepatu ini Armature. Cukup susah juga memberi nama, waktu itu sempat mau diberi nama Gladiator," terang Riyo.
Sementara itu, pemilik brand Aerostreet Adhitya Caesarico menambahkan, tahun ini pihaknya mencanangkan sebagai tahun kolaborasi. Produknya akan dilaunching setiap bulan dengan kolaborasi yang berbeda dan hanya diproduksI 5.000 pasang.
Selain Rowndivision, kerjasama serupa dilakukan dengan grup musik Endank Soekamti. Ke depan rencana kolaborasi juga akan dilakukan dengan band asal Yogyakarta Sheila on 7 dan lainnya.
"Rowndivision merupakan perusahaan yang pertama kali saya pikirkan untuk diajak kolaborasi produk sepatu. Karena kami sama-sama lokal dan dari Solo. Dan ternyata gayung bersambut dan akhirnya lahir sepatu Armature," kata Rico, sapaan akrab Adhitya Caesarico.
Rico menjelaskan, Armature mempunyai desain casual basic dengan dominasi warna putih kombinasi abu-abu dan memiliki dua warna detail yang berbeda, yakni forest green dan navy blue.
"Produk ini menjadi sepatu pertama produksi Aerostreet yang menggunakan detail bordir. Masing-masing hanya diproduksi 2.500 pasang untuk tiap warnanya," jelasnya lagi.
Baik Rico maupun Riyo optimistis penjualan produk sepatu dengan harga di bawah Rp 100 ribu itu akan habis dalam waktu kurang dari 3 menit. Hal tersebut terlihat antusiasme dari pertama kasih produk tersebut dibocorkan.
"Saya optimis tidak sampai lima menit 5.000 pasang akan ludes terjual," pungkas Rico.
Pandemi Covid-19 tak selalu berdampak buruk bagi dunia usaha. Meski perusahaan lain banyak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), namun produsen sepatu lokal yang memiliki pabrik di Klaten, ini justru merekrut ratusan, bahkan ribuan karyawan baru.
Sebelum pandemi, karyawan di pabrik 100 persen berbahan lokal ini hanya sekitar 200 orang. Namun setelah pandemi, meski sempat terhambat, namun berkat strategi marketing baru, pabrik ini kini memiliki 1.400 karyawan lebih. Para pekerja yang direkrut dari penduduk sekitar ini, mampu memproduksi 7.000 hingga 9.000 pasang sepatu per hari.
Baca juga:
1 April, Pemerintah Telah Salurkan BLT UMKM Rp7,9 Triliun
Tiru 5 Tips Bertahan di Tengah Pandemi untuk Pelaku Usaha Kecil
Meski RI Masih Pandemi, Accor Group Bakal Buka 5 Hotel Baru Tahun ini
Kini Produk UMKM Bisa Mejeng di Lebih dari 140 Hotel Accor Group Seluruh Indonesia
2023, Pemerintah Targetkan 30 Juta UMKM Go Digital
UMKM ini Diyakini Pemerintah Bakal Rajai Pasar Nasional