Komandan terluka, Bripda Eka tak kapok amankan demo
Kejadian pelemparan batu oleh demonstran yang mengenai perut Ipda Sri Pamuncak, tidak membuat Bripda Eka mundur.
Bripda Eka, polwan cantik yang bertugas di Polda Metro Jaya mengaku tidak kapok mengamankan demonstrasi. Walaupun komandannya, Ipda Sri Pamuncak, terkena lemparan batu oleh demonstran Kamis pekan lalu, Eka tetap akan tetap bertugas sebagai negosiator dalam demo.
"Itu sudah menjadi risiko kami sebagai negosiator demo," ujar Eka kepada merdeka.com, Minggu (1/4).
Eka menuturkan, kejadian pelemparan batu oleh demonstran yang mengenai perut Ipda Sri Pamuncak itu tidak membuatnya mundur sebagai negosiator. Sebab, ketika jumlah pendemo sudah meningkat, kata dia, polwan negosiator demo akan ditarik.
"Salah jika eskalasi massa meningkat kita polwan masih diturunkan," kata wanita bernama lengkap Eka Rachma Suprianti.
Perut Ipda Sri Pamuncak terluka lemparan batu saat menenangkan pendemo, Kamis lalu. Kemudian dari Pengamanan Objek Vital langsung mengamankan Sri ke dalam gedung DPR.
-
Siapa saja yang berhasil menjadi Polwan? Kidung dan Gading berhasil menjadi Polisi Wanita (Polwan).
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Siapa saja yang bisa mendaftar menjadi polwan? Tanpa pengecualian, semua wanita bisa mendaftarkan diri sebagai anggota polri, baik itu Tamtama, Bintara, Bintara Pembantu Penyidik, maupun Akpol.
-
Mengapa Polwan itu membakar suaminya? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues. "Kami meminta Polda Jatim untuk memeriksa apakah ada kemungkinan tersangka mengalami Post Partum Depression yang berdampak pada tindakan keji di luar nalar," tutur Poengky saat dihubungi hari Senin (10/6).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.