Polwan Bakar Suami Polisi Hidup-Hidup Diduga Dipicu Baby Blues, Begini Bahayanya
Korban menderita luka bakar 90 persen dan akhirnya meninggal dunia

Korban menderita luka bakar 90 persen dan akhirnya meninggal dunia

Polwan Bakar Suami Polisi Hidup-Hidup Diduga Dipicu Baby Blues, Begini Bahayanya
Seorang Polwan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan suaminya sendiri karena diduga mengalami baby blues. Tersangka berinisial Briptu FN diketahui membakar suaminya secara hidup-hidup.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
"Kami meminta Polda Jatim untuk memeriksa apakah ada kemungkinan tersangka mengalami Post Partum Depression yang berdampak pada tindakan keji di luar nalar," tutur Poengky saat dihubungi hari Senin (10/6).
Psikolog klinis dari Yayasan Sahabatku, Indah Sulistyorini, menjelaskan bahwa gangguan kejiwaan baby blues merupakan hal biasa yang dialami empat dari lima ibu setelah melahirkan.
"Empat dari lima ibu yang melahirkan mengalami baby blues itu (hal yang) biasa," kata Indah dalam podcast eksklusif bersama Merdeka.
Indah berkata bahwa baby blues adalah salah satu gangguan suasana hati atau gangguan mood yang dialami oleh ibu-ibu yang belum lama atau baru saja melahirkan, baby blues biasanya terjadi tiga sampai empat hari atau dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan.
"Gejalanya ditandai dengan perasaan sedih yang mendominasi kemudian juga seperti ingin menangis tanpa sebab, lebih mudah tersinggung, lebih mudah baperan," jelas Indah
Lebih lanjut Indah menerangkan bahwa baby blues dapat memunculkan pikiran negatif dalam diri si ibu. Hal ini dapat memicu tindakan-tindakan berbahaya bahkan hingga potensi bunuh diri.
"Adanya penurunan keberfungsian ini mungkin bahkan (bisa membuat) nggak mau mandi, jadi males merawat diri, muncul pikiran-pikiran negatif bahkan sampai ada yang muncul keinginan bunuh diri," tambahnya.
Sementara itu, Briptu FN diungkap oleh Poengky memang sempat mengajukan cuti melahirkan sebelum melakukan pembunuhan tragis terhadap suaminya sendiri. Poengky juga menduga bahwa Briptu FN marah karena suaminya memiliki kebiasaan bermain judi online.
"Kami mendengar bahwa tersangka baru masuk kerja kembali setelah cuti melahirkan bayi kembar yang merupakan anak kedua pasangan tersangka dan korban. Sehingga patut diduga ada sebab-sebab lain yang membuat emosi tersangka memuncak," ujar Poengky.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kombes Pol Dirmanto juga menerangkan kondisi terkini Briptu FN sedang mengalami trauma berat. Ia bahkan disebut sempat meminta maaf pada sang suami saat masih hidup.
(Reporter Magang: Alma Dhyan Kinansih)