Komisi III Minta Polisi Tindak Tegas WNA yang Langgar Aturan di Bali
Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni meminta polisi untuk menindak tegas beragam bentuk pelanggaran yang dilakukan warga negara asing (WNA) di Bali.
Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni meminta polisi untuk menindak tegas beragam bentuk pelanggaran yang dilakukan warga negara asing (WNA) di Bali.
Terakhir, viral seorang pria WNA kedapatan membentak Satlantas di Gianyar, Bali saat razia karena tak pakai helm. Selain tak pakai helm, WNA yang tak memakai baju itu kedapatan berkendara secara ugal-ugalan.
-
Apa yang diharapkan dari Kaukus Air di DPR RI? Putu berharap, kaukus yang diprakarsai oleh para anggota dewan di periode ini bisa terus memperjuangkan isu-isu terkait air. Ia menegaskan bahwa komitmen dan kepedulian pada kelangsungan air bersih tak sekadar hadir pada momentum World Water Forum (WWF) alias Forum Air Sedunia ke-10 yang akan digelar nanti.
-
KPR Kilat BRI itu apa? Sebagai informasi, program KPR Kilat BRI adalah pembiayaan KPR BRI dengan jangka waktu pendek sampai dengan 5 tahun.
-
Apa yang dilakukan Rizki Natakusumah di DPR? Melalui Instagram, Rizki sering membagikan momen rapatnya dengan berbagai komisi DPR. Misalnya, Rizki sering mengunggah foto ketika ia menyampaikan pandangannya mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBN 2022 di hadapan anggota DPR lainnya.
-
Apa tujuan utama dibentuknya Kaukus Air di DPR RI? Keinginan itu mengacu untuk menyelesaikan permasalahan air di Indonesia dan dunia. Sebagai langkah awal upaya nyata parlemen untuk ikut andil dalam mengatasi permasalahan air di Indonesia dan di dunia Internasional, DPR RI membentuk Kaukus Air DPR RI atau 'DPR RI Water Caucus'.
-
Kapan Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR? Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa pada 2011 lalu.
-
Apa yang didorong oleh DPR RI kepada pihak kepolisian? Komisi III Dukung Polisi Tindak Tegas Pengguna Nopol Palsu Polda Metro Jaya terus melakukan penindakan terhadap pengendara yang kedapatan menggunakan nomor polisi (nopol) palsu. Penertiban pelat nomor rahasia palsu ini lantas mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Kata dia, pemakaian pelat palsu erat kaitannya dengan aksi sewenang-wenang di jalan yang merugikan masyarakat.
"Pertama saya apresiasi kepada aparat di lapangan yang semaksimal mungkin laksanakan tugasnya dengan tegas. Tindakan kalian sudah tepat, turis-turis (WNA) yang melanggar aturan sudah sepatutnya ditindak tegas. Jadi peringatan untuk polisi kita juga, jangan ada lagi mental inlander. Semua pelanggar aturan harus ditindak tegas. Apalagi sampai terlihat merendahkan aparat seperti itu, keterlaluan," ujar Sahroni dalam keterangan, Jumat (17/3).
Selain itu, Sahroni juga mendukung wacana yang diusung oleh Pemprov Bali terkait larangan bule untuk menyewa sepeda motor. Dirinya menilai, perlu adanya aturan yang sangat ketat terkait mekanisme penyewaan sepeda motor. Sebab Sahroni melihat para turis di Bali terlalu mudah mendapatkan akses sewa kendaraan.
"Saya setuju kalau penyewaan kendaraan roda dua oleh turis sebaiknya dilakukan pelarangan dahulu. Jika ingin diperbolehkan kembali nantinya, Pemprov harus kerja sama dengan Polda Bali untuk ciptakan aturan dan screening yang ketat terlebih dahulu, tidak boleh turis asing seenaknya sewa motor. Dan ini bukan hanya berlaku bagi penyewa (kendaraan), penyedia jasa sewa juga harus diperhatikan," sambungnya.
Terakhir, Sahroni menilai bahwa maraknya aksi pelanggaran oleh bule di Bali ini tidak lain sebagai bentuk "pelampiasan" atas banyaknya aturan di negara asal mereka.
"Saya lihat memang kecenderungan banyak bule di Bali ini lagi mau melepaskan setan di kepalanya karena di negaranya harus disiplin, teratur. Nah di Bali ini mereka kesannya mau lepasin itu dan berbuat seenaknya tanpa aturan. Padahal kita juga punya aturan ketat, ada aturan negara, adat, etika, dan lainnya," pungkasnya
(mdk/hrs)