Komisi VIII desak Saudi umumkan negara asal korban tragedi Mina
Pemberitahuan tentang jumlah korban dan asal negaranya dinilainya sangat penting.
Tim Pengawas Haji DPR mendesak pemerintah Saudi untuk segera merilis jumlah korban tragedi Mina. Pasalnya, hingga saat ini jumlah korban yang diumumkan masih simpang siur. Selain itu, asal negara korban juga belum pernah disampaikan secara resmi.
"Sekarang ini, yang disampaikan hanyalah total jumlah korban. Sementara, negara-negara korban belum pernah diumumkan. Bahkan, jenis kelamin para korban saja pun tidak disampaikan," kata Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Jumat (25/9).
Pemberitahuan tentang jumlah korban dan asal negaranya dinilainya sangat penting. Terutama untuk menenangkan keluarga para jemaah haji yang ada di negara masing-masing. 8 jam pasca kejadian, semestinya informasi tentang asal negara korban sudah bisa diketahui.
"Kalau tidak nama negara-negara korban tidak diumumkan, ada kesan seolah-olah ada yang ditutup-tutupi. Sebagai penanggung jawab haji, pemerintah Saudi tentu memiliki tanggung jawab besar dalam menangani masalah ini," ujarnya.
Dia mengatakan, saat tim pengawas DPR mengadakan kunjungan langsung ke tempat pelontaran jumroh, Kamis (24/9) malam, mereka bertemu dengan jemaah haji dari berbagai negara. Hampir semuanya menyatakan bahwa mereka juga belum mengetahui jumlah jemaah haji yang menjadi korban dari negaranya.
"Info yang diperoleh negara-negara yang jadi korban adalah atas usaha mereka sendiri, bukan atas informasi resmi pemerintah Saudi ke misi haji negara-negara asal korban," terang politikus PAN ini.
Mengenai penyebab awal terjadinya insiden di Mina, Saleh mengatakan sejauh ini pemerintah Saudi belum menjelaskan.
"Padahal, pasukan mereka ada di sana, dan jauh-jauh hari pemerintah Saudi menyatakan bahwa ada 400 ribu orang tentara mereka yang menjaga keamanan pelaksanaan ibadah haji," tandasnya.