Komnas HAM minta presiden baru tak terindikasi pelanggaran HAM
"Ini bukan hanya masa lalu tetapi masa depan, kita soroti banyak hal, HAM itu tidak sempit," kata Siane Indriani.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mempunyai harapan dan kriteria terhadap Presiden Indonesia mendatang. Salah satu harapan mereka, presiden yang menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak pernah terindikasi pelanggaran HAM.
"Tidak pernah terindikasi atau terlibat pelanggaran HAM. Misalnya laporan yang dilakukan penyidikan Komnas," ujar Koordinator pemantauan Pilpres Komnas HAM, Maneger Nasution di kantornya, Rabu (28/5).
Maneger menambahkan, pihaknya juga berharap presiden mendatang menghargai kebhinekaan, memiliki wawasan tentang kebangsaan kemanusiaan dan menghormati HAM. Yang terpenting, lanjut Maneger, presiden terpilih punya pengalaman memajukan HAM dan Indonesia di tengah pergaulan internasional.
"Juga berkomitmen selesaikan pelanggaran HAM berat masa lalu," katanya.
Sementara itu, Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani meminta kepada media tidak memanfaatkan pihaknya untuk menyudutkan calon presiden. Dia tidak ingin Komnas HAM dilibatkan dalam politik praktis.
"Jangan kita dipakai untuk memukul capres. Ini bukan hanya masa lalu tetapi masa depan, kita soroti banyak hal, HAM itu tidak sempit," tegasnya.